Dana Penyesuaian Kekayaan Daerah yang Dipisahkan ASET LANCAR

64 beberapa kurun waktu mendatang guna meningkatkan kemampuan pembangunan infrastruktur. Untuk wilayah Papua Barat sendiri realisasi pada tahun 2010 menunjukan angka Rp. 600 Milyar Rupiah, meningkat Rp. 30,5 Milyar dibandingkan jumlah yang terealisasi pada tahun 2008. Berikut merupakan gambaran peningkatan jumlah realisasi dana tambahan infrastruktur yang terjadi. Gambar 3-3. Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua Barat dalam Milyar Rupiah Sumber: BAKD Provinsi Papua Barat, Agustus 2011

c. Dana Penyesuaian

Dana bantuan dari Pemerintah Pusat yang diberikan kepada Daerah yang mengalami kekurangan anggaran DAU dan DBH sehubungan dengan komponen personil, peralatan, pembiayaan dan dokumentasi P3D pelaksanaan Otonomi Daerah merupakan suatu bentuk dana penyesuaian keuangan. Penerimaan dana penyesuaian untuk wilayah Provinsi Papua Barat sendiri baru dirasakan pada tahun 2010 dengan besaran jumlah sebesar Rp. 64,05 milyar untuk Pemerintah Provinsi, dan Rp. 594,17 milyar untuk pemerintah KabupatenKota. Penggunaan Dana Penyesuaian ini diarahkan untuk:  Dana Tambahan Penghasilan bagi Guru PNSD  Dana Tambahan Tunjangan Profesi Guru  Dana Insentif Daerah serta  Bantuan Operasional Sekolah BOS

d. Dana DekonsentrasiTugas Perbantuan

65 Dana ini dimaksudkan untuk membiayai kegiatan atau program Kementerian dan Lembaga di Provinsi Papua Barat dengan nilai alokasi pada tahun 2011 sebesar Rp.3.094,37 Milyar Kantor Wilayah Kementerian Keuangan Jayapura, 2011. Sedangkan untuk jumlah besaran dana dekonsentrasi atau tugas perbantuan tahun-tahun sebelumnya masih merupakan satu gabungan alokasi dana dengan Provinsi Papua.

4. Skema Penerimaan Lain a. Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri

Sekalipun diijinkan oleh regulasi keuangan daerah, penerimaan yang bersumber dari Pinjaman dan Hibah dalam negeri belum dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat, termasuk KabupatenKota. Peluang pemanfaatan sumber penerimaan yang berasal dari pinjaman dan hibah dalam negeri masih memerlukan regulasi di tingkat Daerah. Oleh sebab itu, penerimaan ini masih lebih bersifat potensial dan belum effektif. Dalam periode 2012 - 2016, potensi ini bisa dimanfaatkan untuk memperkuat kapasitas fiskal Papua Barat mengingat pendapatan daerah ini dapat berbentuk devisa, rupiah, barang atau jasa, serta pelatihan yang tidak perlu dibayarkan kembali.

b. Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Jenis penerimaan yang berasal dari Kekayaan Daerah yang dipisahkan maupun Hasil Perusahaan Milik Daerah dalam wujud bentuk keuntungan usaha, bagian keuntungan Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD baik yang bersifat lembaga keuangan, non- keuangan, maupun penyediaan pelayanan dasar hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi kontribusi nyata dapat diberikan sehubungan dengan rencana pengembangan BUMD Provinsi Papua Barat. Dalam kurun waktu perencanaan jangka menengah kedepan tahun 2012-2016, peluang ini berusaha dihasilkan melalui perantara BUMD guna memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan yang dibutuhkan Provinsi Papua Barat terutama terkait dengan pengadaan infrastruktur dasar wilayah.

c. Sumber Pendanaan Luar Negeri.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pinjaman dan Hibah Luar Negeri, dapat diusahakan masuknya dana dari mitra luar negeri dalam bentuk Pinjaman dan Hibah. Hak dan kewenangan melakukan Pinjaman Luar Negeri dan pengaliran Dana Hibah kepada Daerah ditetapkan melalui persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Besaran Dana Pinjaman dan Hibah Luar Negeri diteruskan kepada Pemerintah Daerah hingga saat ini tidak tercatat dalam APBD Provinsi Papua Barat, akan tetapi 66 pemanfaatannya dirasakan secara nyata untuk kepentingan sebagai berikut : 1. Hibah digunakan untuk membiayai program penguatan kapasitas kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya aparatur, pembangunan sumber daya manusia, pelayanan kesehatan dan pendidikan, penanggulangan kemiskinan, dan pengelolaan lingkungan hidup. 2. Sedangkan untuk pinjaman yang diteruskan ke Daerah diarahkan untuk pembangunan infrastruktur serta pembangunan berbagai program yang memiliki nilai strategis yang tinggi serta memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat.

5. Skema pendanaan khusus.

Skema pendanaan khusus ini dapat dilaksanakan dalam bentuk pembangunan sarana tertentu khususnya yang memiliki peluang pengembalian modal investasi dan dilaksanakan dalam bentuk Publik Private Partnership PPP atau Kerangka Pembiayaan Swasta. Untuk wilayah Papua Barat, dapat diusahakan pengembangan pola PPP dalam pemenuhan pengelolaan air bersihair minum, pemenuhan kebutuhan listrik, dan sarana pelabuhan komersial. Diluar skema PPP, dapat diusahakan pendanaan melalui program kepedulian sosial dikalangan dunia usaha atau Corporate Social Responsibility CSR. Pola seperti ini dilaksanakan sejalan dengan beroperasinya perusahaan-perusahaan yang berinvestasi dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam di Papua Barat dengan penanaman modal baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sebagai contoh, pelaksanaan skema CSR ini telah berjalan seiring dengan operasional BP Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni. 67 3.1.2. Neraca Daerah Tabel 3-6. Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2007 - 2011 No. Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata Pertumbu han 1 ASET 538.796.181.431,86 1.134.862.630.270,38 2.042.066.129.869,69 3.333.281.577.007,42 4.005.940.483.297,95 68,49

1.1 ASET LANCAR

189.629.783.550,86 78.806.406.869,38 142.197.016.263,69 362.578.447.582,42 404.117.023.796,95 47,11 1.1.1 Kas 188.253.783.625,86 75.865.371.054,38 131.502.834.234,69 358.977.892.215,42 398.982.993.830,95 49,44 1.1.1.1 Kas di Kas Daerah 166.741.703.982,86 75.865.371.054,38 131.502.834.234,69 331.870.798.393,42 368.375.760.064,95 11,00 1.1.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran 21.438.979.643,00 27.043.952.214,00 30.607.233.766,00 13,18 1.1.1.3 Kas di Bendahara Penerimaan 73.100.000,00 63.141.608,00 0,00 -100,00 1.1.1.4 Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.1.2 Piutang 0,00 993.512.432,00 56.146.909,00 240.508.364,00 5.134.029.966,00 756,22 1.1.2.1 Piutang Pajak 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.1.2.2 Piutang Retribusi 0,00 0,00 0,00 0,00 1.1.2.3 Bagian lancar pinjaman kepada perusahaan negara 0,00 0,00 0,00 0,00 1.1.2.4 Bagian lancar pinjaman kepada perusahaan daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 1.1.2.5 Bagian lancar pinjaman kepada Pemerintah Pusat 0,00 0,00 0,00 0,00 1.1.2.6 Bagian lancar pinjaman kepada pemerintah daerah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 1.1.2.7 Bagian lancar taguhan penjualan angsuran 0,00 0,00 0,00 0,00 1.1.2.8 Bagian lancar tuntutan 0,00 0,00 0,00 0,00 68 No. Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata Pertumbu han perbendaharaan 1.1.2.9 Bagian lancar tuntutan ganti rugi 0,00 0,00 0,00 0,00 1.1.2.10 Piutang lainnya 0,00 993.512.432,00 56.146.909,00 240.508.364,00 5.134.029.966,00 756,22 1.1.3 Persediaan 1.375.999.925,00 1.947.523.383,00 10.638.035.120,00 3.360.047.003,00 0,00 79,84

1.2. INVESTASI JANGKA

Dokumen yang terkait

The Development Of Decision Support System (DSS) For Monitoring And Evaluating Forest Industry

0 29 196

PENGEMBANGAN SIG BERBASIS WEB SEBAGAI DECISSION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN JARINGAN JALAN DI KABUPATEN ACEH TIMUR

0 8 16

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Cv. Yenns Collection dengan Menggunakan DSS (Decision Support System).

0 1 28

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 4

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

1 1 3

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

RPJPD PAPUA BARAT 2012 2025 NO. 18 TAHUN 2012

1 5 153