57
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
Hal yang berkaitan dengan penerimaan daerah secara jelas telah diatur dalam regulasi nasional yaitu Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah.
Beberapa perubahan mendasar dalam sistem perencanaan pembangunan dan penganggaran daerah menuntut dilakukannya sejumlah perbaikan dalam pengelolaan keuangan daerah, terutama dalam aspek
anggaran, akuntansi dan pemeriksaan. Serangkaian perubahan tersebut mengarahkan pengelolaan keuangan daerah berdasarkan pada konsep money follow function yaitu pengelolaan keuangan daerah
secara ekonomis, efektif, efisien, transparan dan akuntabel yang implikasinya dalam sistem anggaran berbasis kinerja. Konsep itu sendiri mengandung 3 tiga elemen yang harus dilakukan pemerintah
daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan publiknya, yang meliputi: 1 secara ekonomis dapat meminimalisir input yang digunakan; 2 efisien mencapai hasil yang optimal dengan biaya yang minimal
outputinput; 3 efektif mencapai target yang ditetapkan outcomeoutput. Kinerja keuangan Provinsi Papua Barat pada periode sebelumnya dapat diukur dari perkembangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah periode dimaksud. Berdasarkan data yang ada, menujukkan trend positif yang ditandai oleh meningkatnya realisasi Pendapatan Daerah. Namun apabila dicermati
lebih mendalam, trend positif yang ditunjukan oleh kinerja pendapatan daerah didominasi oleh semakin meningkatnya perolehan pendapatan daerah yang berasal dari dana perimbangan dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah.
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Sumber penerimaan Daerah dapat berasal dari berbagai macam sumber penerimaan yang secara garis besar dikelompokan menjadi tiga bagian yang terdiri atas:
1 Pendapatan Asli Daerah PAD yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah; 2 Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana
Alokasi Umum, serta Dana Alokasi Khusus; 3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah yang terdiri dari Dana Otonomi Khusus, Dana Tambahan
58 Infrastruktur, serta Dana Penyesuaian.
Gambar 3-1. Struktur Penerimaan Daerah Provinsi Papua Barat
Berdasarkan data yang ada, perkembangan keuangan daerah Provinsi Papua Barat dalam kurun waktu 2011-2012 dari sisi realisasi pendapatan daerah cenderung mengalami kenaikan akan tetapi kontribusi
dana perimbangan dan pendapatan lain terutama dari dana terkait status Otonomi Khusus masih menjadi yang paling dominan dalam pemasukan Daerah. Minimnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah