Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam bagi kesejahteraan masyarakat dengan Pemberantasan kemiskinan dalam arti luas

119

6. Meningkatkan kemampuan tata kelola pemerintahan yang baik demi memberikan pelayanan

prima bagi masyarakat; Salah satu masalah pokok di Provinsi Papua Barat adalah pengelolaan pembangunan. Sebagai wilayah yang baru saja dikembangkan menjadi Provinsi, Provinsi Papua Barat membutuhkan pengelola pembangunan berupa sumber daya aparatur yang berkualitas. Bidang ini menghadapi permasalahan berupa keterbatasan baik dalam bentuk jumlah maupun kompetensi sehingga mempersulit terlaksananya pelayanan kepada masyarakat. Disamping itu, kemampuan untuk mengelola pembangunan yang terbatas menyebabkan juga mutu dan intensitas pelayanan kepada masyarakat ikut terkendala. Seperti dijabarkan sebelumnya, tata kelola pemerintahan yang baik good governance dewasa ini telah berkembang menjadi isu global. Kelemahan praktik pemerintahan hampir di seluruh bidang dan seluruh wilayah di tanah air membawa dampak turunan yang lebih buruk di Provinsi Papua Barat. Bagaimanapun, salah satu stakeholder penentu keberjalanan roda kehidupan di Provinsi Papua Barat adalah aparat pemerintah. Pembenahan tata kerja atau sistem dan prosedur kerja menjadi pusat perhatian dalam peningkatan kemampuan untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat di Provinsi Papua Barat. Pembentukan mainstream atas tata kelola pemerintahan yang baik diantaranya bertumpu pada: a. Pelibatan masyarakat sebesar-besarnya dan seluas luasnya, dari mulai tahap penyusunan, penentuan, pengawasan, sampai pada tahap evaluasi dalam penyelenggaraan pemerintahan; b. Pelibatan para wakil adat, agama, dan kaum perempuan dari mulai tahap penyusunan, penentuan, pengawasan, sampai pada tahap evaluasi dalam penyelenggaraan pemerintahan; c. Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan bertanggungjawab kepada masyarakat; d. Prioritas pembinaan kapabilitas teknis pemerintahan bagi orang Asli Papua sebagai calon pemimpin dan pemangku jabatan struktural maupun fungsional di pemerintahan; e. Peningkatan kapasitas aparat pemerintah dan pembenahan kelembagaan; f. Sinergisasi antar Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat; g. Sinkronisasi fungsi kelembagaan antar bidang melalui optimalisasi intensitas dan efektivitas koordinasi.

7. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam bagi kesejahteraan masyarakat dengan

memperhatikan kelestarian dan kualitas lingkungan Sumber daya alam dapat dikatakan menjadi modal terbesar bagi Provinsi Papua Barat. Logikanya, jika dapat dimanfaatkan secara tepat guna dan tepat sasaran maka semestinya tidak ada masyarakat yang tergolong miskin. Namun sayangnya pada kenyataannya sumber daya alam yang dimiliki kondisinya menjadi dua kemungkinan. Dimanfaatkan, tapi oleh pihak asing sehingga tidak memberi keuntungan signifikan bagi daerah ataupun masyarakat lokal. Kemungkinan yang kedua adalah belum dimanfaatkan sama sekali karena minimnya minat investor dan minimnya keterjangkauan terhadap teknologi.Karenanya pada rencana pembangunan jangka menengah ini, pengarusutamaan terkait sumber daya alam Provinsi Papua Barat diantaranya adalah: 120 a. Pemanfaatan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat lokal; b. Penanaman tanggung jawab atas pemanfaatan sumber daya alam dan keberlanjutannya di masa depan; c. Penanaman prinsip untuk menjaga kelestarian lingkungan dalam kegiatan pemanfaatan sumber daya alam; d. Penanaman prinsip untuk menjaga kualitas lingkungan dalam kegiatan pemanfaatan sumber daya alam.

8. Pemberantasan kemiskinan dalam arti luas

Kemiskinan dalam arti luas bukan hanya kemiskinan yang melulu diukur dengan indikator kepemilikan aset pribadi, meskipun lebih mudah menggolongkan kemiskinan menggunakan ukuran-ukuran kesejahteraan khususnya yang ada pada komponen Indeks Pembangunan Manusia IPM. Tetapi di lain sisi, termasuk juga didalamnya kemiskinan atas ketiadaan harapan di masa depan secara fisik dan mental. Taraf hidup yang cenderung tidak berubah dan terlihat semakin terpuruk ditengah perkembangan global juga bisa digolongkan sebagai salah satu ukuran kemiskinan. Pengarusutamaan pada persoalan kemiskinan diantaranya adalah sebagai berikut: a. Pemenuhan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau; b. Pemberian jaminan pelayanan terutama pelayanan kesehatan dan pendidikan; c. Pembinaan mengenai upaya-upaya peningkatan taraf hidup dan kualitas hidup; d. Memotivasi pertumbuhan dan perkembangan kegiatan wirausaha masyarakat lokal; e. Pembinaan mengenai tata kelola usaha yang baik dan benar demi peningkatan kesejahteraan; f. Perluasan pembukaan lapangan pekerjaan; g. Mendorong berkembangnya budaya rajin menabung.

9. Menyeimbangkan kemajuan antarwilayah dan antarkelompok masyarakat di Provinsi Papua

Dokumen yang terkait

The Development Of Decision Support System (DSS) For Monitoring And Evaluating Forest Industry

0 29 196

PENGEMBANGAN SIG BERBASIS WEB SEBAGAI DECISSION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN JARINGAN JALAN DI KABUPATEN ACEH TIMUR

0 8 16

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Cv. Yenns Collection dengan Menggunakan DSS (Decision Support System).

0 1 28

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 4

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

1 1 3

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

RPJPD PAPUA BARAT 2012 2025 NO. 18 TAHUN 2012

1 5 153