Apa Yang Menjadi Fokus Dalam Pemberdayaan Apakah Pemerintah Atau Masyarakat Desa

Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia 74 Pemerintah dan masyarakat Desa dapat menetapkan sasaran pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masyarakat desa, yang sejalan dengan RPJM Desa atau usulan dari kelembagaan masyarakat desa yang disepakati oleh Musyawarah Desa.

8. Apa Tugas Dan Tanggungjawab Pendamping

Desa? Pendamping Desa memiliki tugas untuk mendorong terbangunnya sistem penyelenggaraan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Misalnya dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan pembangunan desa, meningkatkan kapasitas pemerintah desa, lembaga kemasyarakatan desa, kader masyarakat, serta melakukan pengorganisasian kelompok masyarakt desa.

9. Apa Tugas Kader Pemberdayaan Masyarakat

Desa KPMD? KPMD mendampingi Desa dalam pengorganisasian pembangunan desa yang meliputi pembangunan, pemanfaatan, dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan desa, sarana kesehatan, sarana pendidikan dan kebudayaan, pengembangan usaha ekonomi produktif, serta pelestarian lingkungan hidup. 75 Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia D. PENDAMPINGAN DESA

1. Apa Yang Harus Difahami Dari Sosok

Pendamping Desa? Pendampingan Desa merupakan mandat UU Desa kepada Negara dalam rangka mendorong Desa yang kuat, maju, mandiri, demokratis dan sejahtera. Pendampingan dilakukan lewat asistensi, pengorganisasian, pengarahan, dan fasilitasi Desa. Tujuannya meningkatkan kapasitas, efektivitas dan akuntabilitas pemerintahan Desa, dan pembangunan Desa; meningkatkan prakarsa, kesadaran dan partisipasi masyarakat Desa dalam pembangunan Desa yang partisipatif; meningkatkan sinergi program pembangunan Desa antar sektor; dan mengoptimalkan aset lokal Desa secara emansipatoris. Pendamping sebagai pelaku dalam pendampingan harus berpedoman pada spirit utama UU Desa yang membawa misi untuk kemandirian Desa. Spirit utama UU Desa adalah rekognisi-subsidiaritas, yakni pengakuan dan penghormatan terhadap Desa yang dapat dimaknai, Desa sebagai subjek pembangunan, yang mengurus kepentingannya secara mandiri lewat mekanisme berdesa untuk memenuhi setiap kebutuhan semua komponen Desa dengan mengutamakan penggunaan sumberdaya lokal Desa. Oleh karena itu pendampingan Desa harus bertujuan dan berujung pada kemandirian Desa. Pendampingan yang bertujuan pada kemandirian Desa dapat diimplementasikan dalam beberapa bentuk. Pertama , dalam menjalankan kehidupan berdesa, Desa membutuhkan para pelaku yang memiliki kapasitas teknokratis untuk menjalankan fungsi Desa dalam pengelolaan perencanaan, penganggaran, keuangan,