51
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia
9. Apa Prinsip-Prinsip Tata Usaha Yang Perlu
Dilakukan Oleh Desa? Keuangan desa perlu ditatausahakan dengan baik
dan tertib. Tata usaha keuangan desa berpedoman pada Permendagri 1132014. Adapun beberapa prinsip
penatausahaan mencakup : a adanya Rekening Desa; b ada penandatangan Spesimen; format laporan standard;
progres realisasi penggunaan anggaran; bukti transaksi disusun secara berurut; dll.
10. Siapa Yang Akan Mendampingi Desa Dalam Hal
Pengelolaan Keuangan? Pendamping utama adalah Pemerintah Kabupaten
Kota yang dapat didelegasikan kepada Camat serta dapat dibantu oleh Tenaga Pendamping Profesional.
Pendampingan Desa yang dilakukan aparat Pemerintah dibiayai dengan anggaran rutin, sedangkan untuk
pendamping Profesional dibiayai oleh Pemerintah Pusat.
Desa juga dapat meminta bimbingan dan konsultansi kepada pihak yang berkompeten seperti CamatStaf
Kecamatan, BPMD Kab, Bappeda KabupatenKota, Bagian Pemerintahan Desa Kabupaten, Profesional di
bidang pengelolaan keuangan desa, dan sebagainya.
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia
52
F.
ASET DAN KEKAYAAN DESA 1.
Apakah Pengertian Aset Desa?
Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.
Ketentuan Umum angka 11 UU No. 62014 tentang Desa
2. Bagaimana Desa Mengelola Tanah, Infrastruktur,
Fasilitas, Dan Aset Desa Yang Lain? Sesuai dengan Pasal 76 ayat 4 UU 62014 dan PP
432014, Desa memiliki dan mengelola aset desa. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kepemilikan
dan pengelolaan aset desa adalah:
a. Desa dapat menyatakan kepada pihak luar Desa
mengenai kepemilikan aset Desa jika dapat menunjukan bukti-bukti yang sah menurut hukum
Indonesia. Untuk tanah, maka kepemilikan desa dinyatakan dalam bentuk sertifikat, sedangkan
untuk bangunan dinyatakan dengan adanya ijin mendirikan bangunan IMB atas nama Desa;
b. Tanah bengkok dikelola oleh Kepala Desa
dan perangkat desa. Hasil dari tanah bengkok dimasukan dan dicatat ke dalam pendapatan desa;
c. Menurut Pasal PP 433024, pengelolaan kekayaan
milik Desa yang berkaitan dengan penambahan dan pelepasan aset ditetapkan dengan Peraturan Desa
sesuai dengan kesepakatan Musyawarah Desa. Penambahan aset bisa disebabkan oleh pembelian
dan atau hibah dari Pemerintah Desa atau pihak