Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia
56
tentang Lembaga Keuangan Mikro yang mensyaratkan Perseroan Terbatas sebagai bentuk badan hukum LKM
dengan sahamnya paling sedikit 60 dimiliki oleh BUM Desa [Pasal 4 jo. Pasal 5 ayat 1 dan 2 UU No. 1 Tahun
2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro].
5. Bagaimana Status Badan Hukum BUM Desa?
Terkait kedudukan BUMD Desa itu sendiri dapat dilihat dari perspektif Hukum Administrasi yang menegaskan
kedudukan BUM Desa dalam konteks “hukum untuk penyelenggaraan pemerintahan desa, meliputi:
a. BUM Desa termasuk kewenangan lokal berskala
Desa yang ditetapkan secara atribusi [Pasal 19 huruf b jo. Pasal 72 ayat 1 beserta penjelasan UU
Desa];
b. Kepala Desa berwenang menetapkan Peraturan
Desa tentang Pendirian BUM Desa setelah disepakati melalui Musyawarah Desa Pasal 26
huruf d jo. Pasal 88 UU Desa.
6. Apa Kaitan antara BUM Desa Dengan UU Desa
Yang Mengamanatkan Kewenangan Lokal Berskala Desa?
BUM Desa dikategorikan ke dalam Kewenangan Lokal Berskala Desa dalam hal penetapan organisasi Pemerintah
Desa, seperti diatur di Pasal 8 huruf l Permendesa PDTT No. 12015. Hal ini dimaksudkan agar:
a. pendirian, penetapan dan pengelolaan BUM
Desa didasarkan pada Asas Rekognisi dan Asas Subsidiaritas;
b. Dana Desa digunakan untuk membiayai proses
partisipatif dalam pembentukan BUM Desa. c.
Desa menghasilkan pendapatan asli Desa berdasarkan kewenangan lokalnya, termasuk
57
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia
hasil dari usaha BUM Desa.
7. Bagaimana Penetapan ADART BUM DESA
dilakukan? BUM Desa ditetapkan pendiriannya, disahkan pula
ADART BUM Desa oleh Perdes Pendirian BUM Desa tersebut. Adapun, Sesuai ketentuan Pasal 136 ayat 4
PP No. 432014 dan Pasal 5 Permendesa No. 42015, ADART cukup dibahas dalam Musyawarah Desa agar
prakarsa masyarakat Desa tetap mendasari substansi ADART. ADART dibahas dalam Musyawarah Desa dan
hasil naskah ADART itu ditetapkan oleh kepala desa sebagaimana diatur dalam Pasal 136 ayat 5 PP No.
432014. Idealnya, secara hukum-prosedural, ADART ditetapkan dalam peraturan kepala desa yang didasari
oleh Perdes pendirian BUM Desa.
8. Dalam Lingkup Kawasan Perdesaan, Ada Istilah
“BUM Desa Bersama. Apakah Perbedaan Istilah Tersebut Dengan BUM Desa Antar Desa?
BUM Desa Bersama. Basis lokasi pendirian BUM Desa jenis ini adalah adalah kawasan perdesaan meliputi
dua Desa atau lebih. BUM Desa ini ditetapkan dengan Peraturan Bersama Kepala Desa.
BUMD Desa Antar Desa. BUM Desa Antar Desa berada dalam skema kerjasama antar Desa, berkedudukan di
Desa masing-masing, terdiri dari 2 dua atau lebih BUM Desa skala lokal, dan diatur melalui kesepakatan yang
dituangkan dalam Naskah Perjanjian Kerja Sama antar BUM Desa.
9. Bagaimana Posisi BUM Desa Dalam
Pembangunan Kawasan Perdesaan? Ketentuan Pasal 85 ayat 1 UU Desa mengandung
norma kewenangan, pembangunan kawasan perdesaan