Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia
70
kota’. Indonesia telah memiliki Undang-Undang Terorisme yaitu UU No 15 Tahun 2003 sebagai payung hukum untuk
menjerat pelaku tindak pidana terorisme.
Begitu pula bahaya narkoba dan obat-obatan terlarang telah merambah ke semua wilayah, baik kota maupun
desa. Kejahatan-kejahatan seperti ini menjadi ancaman nasional yang harus disikapi dan ditindaki melalui
partisipasi masyarakat, termasuk warga desa. Dasar hukumnya tertuang dalam UU Narkotika No 35 tahun
2009.
Dalam mencegah terorisme dan kejahatan narkoba, masyarakat desa dapat menempuh upaya dengan
menggalang kewaspadaan bersama, misalnya melalui pembentukan forum khusus yang melibatkan seluruh
unsur masyarakat desa serta penyuluhan-penyuluhan. Desa akan menjadi kuat dan memiliki ketahanan yang
kokoh bila ditunjang tatanan pemerintahan lokal yang baik dan bersih, serta partisipasi masyarakat yang aktif dalam
pembinaan masyarakat, termasuk ketahanan terhadap segala bentuk ancaman kejahatan, mengatasi masalah
dan mengelola sumberdaya di lingkungannya.
3. Bagaimana Mengatasi Kerentanan Sosial Di
Desa? Kerentanan sosial yang terjadi di berbagai desa di Indonesia
diantaranya disebabkan oleh ketimpangan struktur sosial yang dipengaruhi perubahan-perubahan internal
maupun eksternal masyarakat. Jalan satu-satunya untuk mengatasi kerentanan sosial adalah dengan melakukan
pemberdayaan dan peningkatan kapasitas warga Desa agar memiliki kesadaran kritis dan rasa percaya diri untuk
memperbaiki keadaan hidupnya. Pemberdayaan perlu ditempuh dengan melibatkan individu maupun kelompok
untuk mengakses sumber-sumber pembangunan dan kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
tersebut secara efektif.
71
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia
Hal ini terkait dengan pembangunan ketahanan masyarakat desa melalui penguatan modal sosial. Langkah
ini merupakan wahana efektif untuk menyelenggarakan perlindungan sosial oleh warga masyarakat secara
mandiri sehingga akan terwujud ketahanan sosial yang semakin kuat.
4. Apakah Perlu Menumbuhkan Jiwa Dan
Semangat Kewarganegaraan Pada Masyarakat Desa?
Perlu. Semangat kewarganegaraan ini tercermin dari partisipasi warga desa secara otentik untuk terlibat secara
nyata dalam kehidupan sosial di desanya, ketaatan pada aturan hukum, memiliki sikap kebersamaan dan
toleran kepada seluruh warga desa lainya, dan adanya kesukarelaan warga desa dalam berswadaya dan
bergotong-royong dalam kehidupan bersama di keluarga dan masyarakat desa.
Untuk itu, perlu menumbuhkan jiwa dan semangat kewarganegaraan dengan terus mendorong tumbuhnya
kesukarelaan dan keswadayaan dalam diri warga desa berkaitan dengan keterlibatan mereka di dalam pembinaan
kemasyarakatan di desa. Dalam prinsip kewarganegaraan, prinsip sukarela dan swadaya merupakan kunci penting
yang harus ditumbuhkembangkan, dipelihara, atau dihidupkan kembali.