Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia
50
- Tunjangan dan operasional Badan
Permusyawaratan Desa; dan -
Insentif Rukun Tetangga RT dan Rukun Warga RW.
Belanja desa untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa harus sesuai dengan prioritas nasional
dan prioritas daerah. Selain itu juga perlu dipastikan bahwa belanja desa tidak bertentangan dengan hukumsusila
masyarakat dan tidak dibelanjakan untuk hal-hal yang masih berkonflik atau menimbulkan dapat menimbulkan
konflik, seperti mendirikan bangunan di tanah yang belum jelas status kepemilikannya.
7. Apakah Harus Dilakukan Musyawarah Desa
Untuk Membahas Perbaikan Rencana APB Desa RAPB Desa?
Kalau perubahannya mendasar mencakup perubahan penting atas APB Desa, misalnya
prioritas belanja, maka harus melalui musyawarah desa. Jika perubahan hanya menyangkut hal
teknis maka cukup dilakukan oleh pemerintahan desa dan BPD.
8. Apa Saja Prinsip Dasar Dari Pelaksanaan
Anggaran Menurut UU Desa? Pada prinsipnya pelaksanaan anggaran di desa dilakukan
secara swakelola. Ini berarti Desa melalui pemerintahan desa, kelompok dan kepanitiaan yang dibentuk desa
Tim Pelaksana Kegiatan yang membelanjakan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan
APBDesa. Pelaksanaan anggaran berpedoman pada Permendagri No. 1132014
51
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia
9. Apa Prinsip-Prinsip Tata Usaha Yang Perlu
Dilakukan Oleh Desa? Keuangan desa perlu ditatausahakan dengan baik
dan tertib. Tata usaha keuangan desa berpedoman pada Permendagri 1132014. Adapun beberapa prinsip
penatausahaan mencakup : a adanya Rekening Desa; b ada penandatangan Spesimen; format laporan standard;
progres realisasi penggunaan anggaran; bukti transaksi disusun secara berurut; dll.
10. Siapa Yang Akan Mendampingi Desa Dalam Hal
Pengelolaan Keuangan? Pendamping utama adalah Pemerintah Kabupaten
Kota yang dapat didelegasikan kepada Camat serta dapat dibantu oleh Tenaga Pendamping Profesional.
Pendampingan Desa yang dilakukan aparat Pemerintah dibiayai dengan anggaran rutin, sedangkan untuk
pendamping Profesional dibiayai oleh Pemerintah Pusat.
Desa juga dapat meminta bimbingan dan konsultansi kepada pihak yang berkompeten seperti CamatStaf
Kecamatan, BPMD Kab, Bappeda KabupatenKota, Bagian Pemerintahan Desa Kabupaten, Profesional di
bidang pengelolaan keuangan desa, dan sebagainya.