Apa Saja Ruang Lingkup Kewenangan Lokal Mengapa Posyandu Dan PAUD Menjadi

7 Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia menjalankan, dan membina Posyandu dan PAUD. Dalam hal adanya keterbatasan di bidang teknis kesehatan dalam Posyandu dan teknis pendidikan dalam PAUD, maka Dinas Kesehatan berwenang dan berkewajiban melakukan pembinaan teknis di bidang kesehatan terhadap Posyandu, termasuk membina bidan desa. Sedangkan Dinas Pendidikan melakukan pembinaan teknis di bidang pendidikan terhadap PAUD.

4. Dengan Adanya Kewenangan Lokal Berskala

Desa, Bagaimana Posisi Pemerintah Melalui KementerianLembaga Terhadap Desa? Pemerintah melalui Kementerian Lembaga tetap boleh masuk ke Desa lewat program-programnya, akan tetapi harus memperhatikan kewenangan lokal berskala desa. PP No. 432014 Pasal 122 ayat 1 menegaskan: Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupatenkota menyelenggarakan program sektoral dan program daerah yang masuk ke Desa. Program sektoral ini dimaksudkan untuk menjaga dan mewujudkan kepentingan nasional, KL berwenang menjalankan kewenangan sektoral yang mau tidak mau akan masuk ke ranah desa. Contoh, untuk mewujudkan ketahanan pangan dan peningkatan produktivitas rakyat, Kementerian Pertanian akan masuk ke ranah petani yang hidup dan berkomunitas di desa; Kementerian Kelautan dan Perikanan akan masuk ke desa-desa pesisir untuk memberdayakan nelayan untuk peningkatan produktivitas nelayan; demikian juga dengan Kementerian ESDM yang berkepentingan terhadap peningkatan energi lokal yang terbarukan. Namun program sektoral dan program daerah tersebut harus diinformasikan kepada Pemerintah Desa untuk diintegrasikan ke dalam skema Pembangunan Desa, sebagaimana diatur dalam PP No. 432014. Ketentuan itu dimaksudkan agar terjadi sinergi antara teknis program Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia 8 dengan kelembagaan Desa, sekaligus untuk memperkuat kepemilikan, tanggungjawab, dan keberlanjutan program di dalam sistem desa setelah program berkahir. Dalam hal program pemerintah atau pemerintah daerah menyentuh ruang lingkup kewenangan lokal berskala lokal desa, program itu wajib dikoordinasikan dan atau didelegasikan pelaksanaannya kepada Desa. Intervensi pemerintah dibolehkan ketika desa tidak mempunyai kemampuan teknis maupun finansial untuk menyelenggarakan kewenangan lokal berskala desa. Kedepan, untuk menghindari pelaksanaan program yang bersifat top down, program-program pemerintah berskala desa seharusnya mengacu pada Pasal 119 PP No. 432014, yakni program-program tersebut harus masuk terlebih dahulu dalam skeman Pembangunan Desa, kemudian diusulkan kepada Pemerintah, dan dilaksanakan oleh Desa.

5. Bagaimana Kedudukan Dan Pemanfaatan Tanah

Bengkok? Pasal 100 ayat 3 PP No. 472015 menetapkan bahwa hasil pengolahan tanah bengkok atau yang disebut dengan istilah lain dapat digunakan untuk tambahan tunjangan Kepala Desa dan perangkat Desa.

6. Posisi Retribusi Desa Berdasarkan Permendesa

PDTT No. 12015 Tentang Kewenangan Lokal Itu? Permendesa No. 12015 berkaitan dengan Permendagri No. 1132014 yang mengatur tentang keuangan desa maupun asetkekayaan desa. Dalam kaitan dengan pungutan, Desa dilarang menarik pungutan apapun dan berapapun terhadap jasa layanan administrasi yang menjadi kewenangan Pemerintah danatau Pemerintah KabupatenKota.