PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 583 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2013 AND 2012
Expressed in US Dollars, unless otherwise stated
34. KONTIJENSI lanjutan 34. CONTINGENCIES continued
a. Tuntutan Hukum lanjutan
a. Legal Claims continued
3. memerintahkan
Tergugat untuk
menyerahkan kembali seluruh kepemilikan saham
dalam AKT,
PT Mahakam
Pertambangan dan PT Indofront Abadi yang telah dialihkan selambat-lambatnya
tiga hari kerja sejak tanggal pelaksanaan perintah ini, yang diberikan di bawah
perintah exequatur dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;
4. memberikan
Penggugat kompensasi
biaya, kerusakan dan bunga yang timbul akibat
kegagalan Tergugat,
yang diperkirakan akan sebesar AS20 juta;
dan 5.
memerintahkan Tergugat untuk membayar semua biaya dalam proses arbitrase ini.
3. to order the Respondents to transfer back
the ownership of all transferred shares in AKT, PT Mahakam Pertambangan and PT
Indofront Abadi no later than three working days from the date of the execution of an
award, given under the order of exequatur from the Chairman of the District Court of
Central Jakarta;
4. to award the Claimants compensation of
costs, damages and interest arising from the
Respondents’ default,
which was
estimated shall be in the amount of US20 million; and
5. to order the Respondents to pay all the
expenses of the Arbitration proceedings. Perusahaan menolak klaim ini dan berkeras
mempertahankan posisinya. Sebagai tindak lanjut
terhadap gugatan
ini, PT Renaissance Capital Asia, perusahaan
yang dimiliki oleh pemegang saham utama Perusahaan,
telah mengeluarkan
surat pembebasan
ganti rugi
tertanggal 31 Desember 2013 dan berlaku sampai
dengan 1 Januari 2015, yang menyatakan bahwa PT Renaissance Capital Asia akan
mengganti kerugian
Perusahaan berkaitan dengan klaim ini dengan jumlah maksimum
AS20 juta. The Company has rejected the claims and is
vigorously defending its position. As a response to the claims, PT Renaissance Capital Asia, a
company owned
by the
ultimate major
shareholder of the Company, has issued an indemnification letter dated 31 December 2013
and will be expired on 1 January 2015, stating that PT Renaissance Capital Asia will indemnify
the Company in regards of these Claims to a maximum amount of US20 million.
Grup juga terlibat dalam berbagai tuntutan hukum yang normal dalam kegiatan bisnis
Grup. Tidak ada klaim yang signifikan dan manajemen bekerja sama dengan pemasok
untuk mencapai penyelesaian. The Group is also involved in various legal
proceedings as a normal consequence of its business. None of the claims are significant and
management is working with the suppliers to achieve resolutions.
b. Undang-Undang Pertambangan No. 42009
b. Mining Law No. 42009
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan
Rakyat Indonesia
meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan
Batubara yang baru “Undang-Undang”, yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari
2009, menjadi UU No. 42009. Sistem PKP2B dimana menjadi dasar bagi AKT, salah satu
entitas anak Grup, beroperasi, sudah tidak tersedia bagi para investor.
On 16
December 2008,
the Indonesian
Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining the “Law”, which received the
assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 42009. The CCoW system
under
which AKT,
one of
the Group’s
subsidiaries, operates,
will no
longer be
available to investors. Undang-Undang
mengindikasikan bahwa
PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki AKT, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu
berakhirnya kontrak.
Terdapat sejumlah
permasalahan yang
sedang dianalisis
pemegang PKP2B, termasuk AKT. Beberapa diantaranya termasuk:
However, the
Law indicates
that existing
CCoWs, such as that held by AKT, will be honoured. There are a number of issues which
existing CCoW holders, including AKT, are currently analysing. Among others these include:
PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 584 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2013 AND 2012
Expressed in US Dollars, unless otherwise stated
34. KONTIJENSI lanjutan 34. CONTINGENCIES continued
b. Undang-Undang Pertambangan No. 42009
lanjutan
b. Mining Law No. 42009 continued
- Undang-Undang baru menjelaskan bahwa
PKP2B akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun,
Undang-Undang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam
jangka
waktu satu
tahun terhadap
ketentuan Undang-Undang
yang baru
kecuali untuk penerimaan negara – yang tidak
didefinisikan, tetapi
diasumsikan termasuk royalti dan pajak; dan
- the Law notes that existing CCoW will be
honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be
amended within one year to conform to the provisions of the Law other than terms
relating to State revenue – which is not defined, but presumably includes royalties
and taxes; and
- keharusan bagi pemegang PKP2B yang
telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya
Undang-Undang yang baru, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk
keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat
dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan
untuk Izin
Usaha Pertambangan
“IUP” berdasarkan
Undang-Undang yang baru. AKT telah mengajukan
rencana kegiatan
dalam jangka waktu yang ditetapkan, namun
belum ada tanggapan dari pihak yang relevan.
- the requirement for CCoW holders which
have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of
the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not
fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for mining business licences
“Izin Usaha Pertambangan” or “IUP” under the Law. AKT has submitted its plan within
the required time frame, however there has been
no response
from the
relevant authorities.
Pada bulan
Februari 2010,
Pemerintah Indonesia
mengeluarkan dua
Peraturan Pemerintah,
yaitu Peraturan
Pemerintah No. 222010 dan 232010 “PP No. 22” dan
“PP No. 23”, sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 42009.
PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan dengan menggunakan
IUP. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP yang baru. PP No. 23
menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian
perpanjangan
atas PKP2B tersebut
akan dilakukan melalui penerbitan IUP.
In February 2010, the Government of Indonesia released
two implementing
regulations for
Mining Law
No. 42009,
i.e. Government
Regulation No. 222010 and 232010 “GR No. 22” and “GR No. 23”. GR No. 22 deals with the
establishment of the mining areas under IUP. GR No. 23 provides clarifications surrounding
the procedures to obtain the new IUP. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be
honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the
issue of an IUP.
Pada tanggal 21 Februari 2012, Pemerintah Indonesia mengubah PP No. 23 dengan
menerbitkan Peraturan
Pemerintah No. 242012 “PP No. 24”, yang mengatur
mengenai pengalihan IUP, divestasi, dan wilayah pertambangan.
On 21 February 2012, the Government of Indonesia amended GR No. 23 by issuing
Government Regulation No. 242012 “GR No. 24”, which regulates the transfer of IUPs,
divestment and mining areas.