IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 510 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 Expressed in US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued b. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian lanjutan b. Basis of preparation of the consolidated financial statements continued Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan “PSAK” dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan “ISAK” lanjutan Changes to the Statements of Financial Accounting Standards “SFAS” and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards “ISFAS” continued - ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka” ISAK 29 menetapkan perlakuan akuntansi untuk biaya pemindahan material sisa tambang pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi pada pertambangan terbuka. Interpretasi ini mengubah praktik penggunaan pendekatan “rata-rata umur tambang” yang diterapkan sesuai dengan PSAK 33 Revisi 2011, “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”. - ISFAS 29, “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine” ISFAS 29 sets out the accounting for overburden waste removal stripping costs in the production phase of a surface mine. The interpretation amends the current “life- of-mine average” approach promulgated under SFAS 33 Revised 2011, “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”. Interpretasi ini mengharuskan perusahaan untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1. besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomik masa depan peningkatan akses menuju badan bijih ore body yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada entitas; 2. entitas dapat mengidentifikasi komponen badan bijih yang aksesnya telah ditingkatkan; dan 3. biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal. The interpretation requires entities to recognise a stripping activity asset if, and only if, all of the following are met: 1. it is probable that the future economic benefit improved access to the ore body associated with the stripping activity will flow to the entity; 2. the entity can identify the component of the ore body for which access has been improved; and 3. the costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably. Karena itu, interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk menghapus aset aktivitas pengupasan lapisan tanah yang ada ke saldo laba awal jika aset tersebut tidak dapat dikaitkan dengan komponen badan bijih yang teridentifikasi. Interpretasi tersebut juga mungkin mangharuskan entitas yang saat ini mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah mereka sebagai biaya produksi untuk meninjau kembali pendekatan mereka dan mengkapitalisasi sebagian dari biaya mereka. As such, the interpretation requires mining entities to write off existing stripping assets to opening retained earnings if the assets cannot be attributed to an identifiable component of the ore body. The interpretation may also require entities that presently allocate their stripping costs as a production cost to revisit their approach and capitalise a portion of their costs. PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 511 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 Expressed in US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued b. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian lanjutan b. Basis of preparation of the consolidated financial statements continued Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan “PSAK” dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan “ISAK” lanjutan Changes to the Statements of Financial Accounting Standards “SFAS” and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards “ISFAS” continued - ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka” lanjutan - ISFAS 29, “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine” continued Manajemen berpendapat bahwa interpretasi ini tidak berdampak material terhadap posisi dan kinerja keuangan. Management believes that this interpretation will not have material impact on the Group’s financial position and performance. Berikut adalah interpretasi baru yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang akan dimulai 1 Januari 2014, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: - ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan” - ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” Standar, interpretasi beserta revisi atas standar yang berlaku berikut telah diterbitkan dan bersifat wajib bagi laporan keuangan konsolidasian Grup untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015: - PSAK 1 Revisi 2013, “Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK 4 Revisi 2013, “Laporan Keuangan Tersendiri” - PSAK 15 Revisi 2013, “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - PSAK 24 Revisi 2013, “Imbalan Kerja” - PSAK 46 Revisi 2014, “Pajak Penghasilan” - PSAK 48 Revisi 2014, “Penurunan Nilai Aset” - PSAK 50 Revisi 2014, “Instrumen Keuangan: Penyajian” - PSAK 55 Revisi 2014, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK 60 Revisi 2014, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” - PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian” - PSAK 66, “Pengaturan Bersama” - PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” - PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar” - ISAK 26 Revisi 2014, “Penilaian Kembali Derivatif Melekat” Below are new interpretations that are mandatory for application for the first time for financial years beginning on or after 1 January 2014, but did not have a material impact on the Group’s consolidated financial statements: - ISFAS 27, “Transfer of Assets from Customers” - ISFAS 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments” The following standards, interpretations and amendments to existing standards have been published and are mandatory for the Group’s consolidated financial statements for periods beginning on or after 1 January 2015: - SFAS 1 Revised 2013, “Presentation of Financial Statements” - SFAS 4 Revised 2013, “Separate Financial Statements” - SFAS 15 Revised 2013, “Investment in Associates and Joint Ventures” - SFAS 24 Revised 2013, “Employee Benefits” - SFAS 46 Revised 2014, “Income Taxes” - SFAS 48 Revised 2014, “Impairment of Assets” - SFAS 50 Revised 2014, “Financial Instrument: Presentation” - SFAS 55 Revised 2014, “Financial Instrument: Recognition and Measurement” - SFAS 60 Revised 2014, “Financial Instrument: Disclosures” - SFAS 65, “Consolidated Financial Statements” - SFAS 66, “Joint Arrangements” - SFAS 67, “Disclosure of Interests in Other Entities” - SFAS 68 “Fair Value Measurement” - ISFAS 26 Revised 2014, “Reassessment of Embedded Derivatives” PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 512 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 Expressed in US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued b. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian lanjutan b. Basis of preparation of the consolidated financial statements continued Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan “PSAK” dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan “ISAK” lanjutan Changes to the Statements of Financial Accounting Standards “SFAS” and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards “ISFAS” continued Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih mengevaluasi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. As at the authorisation date of these consolidated financial statements, management is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Group’s consolidated financial statements.

c. Konsolidasi

c. Consolidation

i Entitas anak i Subsidiaries Entitas anak adalah seluruh entitas termasuk entitas bertujuan khusus dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai keberadaan pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50 hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Grup, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Grup kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasional, serta kebijakan lainnya. Subsidiaries are all entities including special purpose entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than one half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. The Group also assesses existence of control where it does not have more than 50 of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control. De- facto control may arise in circumstances where the size of the Group’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Group the power to govern the financial and operating policies, etc. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases. PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 513 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 Expressed in US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING