PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 57 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2013 AND 2012
Expressed in US Dollars, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di
Indonesia. Laporan
keuangan konsolidasian
ini juga
disusun berdasarkan
peraturan yang
ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan “OJK” No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali
dinyatakan lain. Presented below are the significant accounting
policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Group, which are in
conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. The consolidated financial statements
have
also been
prepared in
conformity with
regulation of the Financial Services Authority “OJK” No. VIII.G.7 for the Guidance on Financial Statement
Presentation. These policies have been consistently applied to all of the years presented, unless
otherwise stated.
a. Kelangsungan usaha a. Going concern
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas
dasar kelangsungan
usaha yang
mengasumsikan bahwa
Grup dapat
merealisasikan aset
dan memenuhi
liabilitasnya ketika
jatuh tempo
melalui kegiatan usaha normal di masa mendatang.
The consolidated financial statements have been prepared on a going concern basis, which
assumes that the Group will be able to realise its assets and discharge its liabilities in the normal
course of business as they come due into the foreseeable future.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, Grup mengalami rugi
komprehensif sebesar
AS658 juta
dan defisiensi ekuitas sebesar AS308 juta. Pada
tanggal 31 Desember 2013, Grup memiliki kas dan
setara kas
yang tidak
dibatasi penggunaannya sebesar AS103 juta.
During the year ended 31 December 2013, the Group incurred a comprehensive loss of US658
million and a deficiency in equity of US308 million. As at 31 December 2013, the Group had
unrestricted cash and cash
equivalents of US103 million.
Selain itu, pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan
melanggar semua
ketentuan finansial
perjanjian pinjamannya
dengan Standard Chartered Bank antara lain ketentuan
untuk menjaga nilai kekayaan bersih berwujud minimumnya sebesar AS800 juta Catatan
17a. Nilai kekayaan bersih berwujud Grup pada tanggal 31 Desember 2013 berada
dibawah batas minimum tersebut terutama sebagai akibat dari rugi operasi AKT dan
pencatatan dengan metode ekuitas porsi rugi dari entitas pengendalian bersama. Sebagai
akibat dari pelanggaran persyaratan tersebut dan
tidak ada
penerimaan pembatalan
persyaratan tertentu
dan restrukturisasi
pinjaman, Grup mencatat seluruh pinjaman kepada Standard Chartered Bank sebagai
liabilitas jangka
pendek dan
karenanya liabilitas jangka pendek melebihi aset lancar
sebesar AS1.280 juta. Moreover, as at 31 December 2013, the
Company had breached its financial covenants with Standard Chartered Bank, among others the
requirement to maintain its minimum tangible net worth to not less than US800 million Note 17a.
The Group’s tangible net worth position as at 31 December 2013 stands below the covenant
minimum level primarily as a result of the operational loss of AKT, equity accounting of its
proportionate share of the losses from jointly controlled entities and recording impairment
losses from its invesment in jointly controlled entities.
As the
breach of
the borrowing
covenants was not rectified nor the restructuring of the loan agreement completed as at 31
December 2013, the Group recorded all of its borrowings from Standard Chartered Bank as
current liabilities, hence current liabilities exceed current assets by US1,280 million.
Setelah tanggal
31 December
2013, Perusahaan melakukan negosiasi ulang atas
beberapa ketentuan dan kondisi perjanjian pinjaman
termasuk efektivitas
beberapa ketentuan sampai dengan Juli 2015 namun
demikian Perusahaan
harus mematuhi
ketentuan selama tahun 2014. Subsequent
to 31
December 2013,
the Company
renegotiated various
terms and
conditions of the loan agreement with SCB including
the waiver
of the
covenant requirements until July 2015, such that the
Company will not breach those covenants throughout 2014.
PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 58 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2013 AND 2012
Expressed in US Dollars, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued a. Kelangsungan usaha lanjutan
a. Going concern continued
Grup berkeyakinan akan mampu mendanai kebutuhan modal kerja sepanjang tahun 2014
dan beroperasi dalam jangka panjang melalui rencana-rencana berikut:
The Group is confident that it will be able to fund its working capital requirements throughout 2014
and operate in the long-term through the following plans:
- memperoleh kembali marjin profitabilitas
Grup dengan terus fokus pada pengiriman coking coal berkualitas tinggi, mengurangi
biaya produksi AKT, diantaranya melalui pengelolaan
yang cermat
atas rasio
pengupasan lapisan
tanah, serta
meningkatkan efisiensi
dan tingkat
pemanfaatan alat; -
restukturisasi pinjaman
SCB untuk
menunda pembayaran pinjaman pokok agar lebih mencerminkan arus kas yang
diharapkan di masa yang akan datang; -
penangguhan secara
hati-hati untuk
beberapa belanja
modal yang
telah direncanakan
sebelumnya dan
pemanfaatan sewa guna usaha danatau pembiayaan
pemasok untuk
mempertahankan cadangan kas; -
merestrukturisasi utang jangka pendek AKT menjadi utang pinjaman berjangka
panjang; dan -
melakukan penjualan aset tetap yang tidak produktif untuk penambahan modal kerja.
- regaining the Group profitability margins by
continuing to focus on the delivery of a high quality coking coal product, reducing AKT’s
production costs, among others through careful management of the strip ratio and
improving efficiencies and utilisation rates;
- restructuring the SCB loan to defer principal
payments to better reflect expected future cash flows;
- prudent deferral of much of the capital
expenditure previously
planned and
utilisation of leasing andor vendor financing to preserve cash reserves;
- restructuring AKT’s short-term borrowing
into a long-term borrowing; and -
sale of non-productive fixed assets to generate additional working capital funding.
Laporan keuangan konsolidasian Grup tidak termasuk penyesuaian yang akan terjadi jika
Grup tidak dapat melanjutkan kelangsungan usahanya.
The Group’s consolidated financial statements do not include any adjustments that may result if
the Group was unable to continue as a going concern.
b. Dasar
penyusunan laporan
keuangan konsolidasian
b. Basis of preparation of the consolidated
financial statements Laporan keuangan konsolidasian telah disusun
berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali instrumen keuangan tertentu, yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk
laporan arus kas konsolidasian. The consolidated financial statements have
been prepared
under the
historical cost
convention, except
for certain
financial instruments, at fair value through profit or loss,
and using the accrual basis except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus
kas konsolidasian
disusun dengan
menggunakan metode
langsung dengan
mengklasifikasikan arus
kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas
mencakup kas, kas di bank, dan deposito dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang,
setelah dikurangi cerukan. The consolidated statements of cash flows is
prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating,
investing, and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash
flows, cash and cash equivalents includes cash on hand, cash in banks and deposits with a
maturity of three months or less, net of overdrafts.
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai
kegiatan usaha Grup. Cash represents available and eligible payment
instruments to finance the Group’s business.