Kemampuan Membayar . Landasan Teori

kegiatan pengambilan dan pengangkutan sampah yang dilakukan oleh petugas Dinas Kebersihan tinggi dan teratur dan kualitas pelayanan tersebut baik, tentu rumah tangga maupun anggota masyarakat lainnya yang dilayani akan merasa puas terhadap pelayanan tersebut. Selanjutnya, bila tingkat kepuasan pelanggan tinggi, maka dapatlah diharapkan bahwa mereka akan rela melakukan pembayaran atas retribusi yang ditagih oleh petugas Dinas Kebersihan, dan hal ini tentu akan menaikkan jumlah penerimaan retribusi sampah. Dengan demikian dapat diprediksi bahwa tingkat pelayanan akan sangat berpengaruh terhadap pengutipan retribusi sampah. Semakin baik kualitas pelayanan pengelolaan sampah, maka akan semakin tinggi hasil pengutipan retribusi sampah.

2.1.5. Kemampuan Membayar

Dalam rangka mendorong kelancaran pelaksanaan otonomi daerah, sumber pembiayaan pengelolaan sampah seharusnya berasal dari retribusi yang dibebankan kepada dan dikutip dari masyarakat yang dilayani dan juga berasal dari dana pemerintah Meidiana Thomas, 2010. Selanjutnya, menurut The Allen Consulting Group 2003, salah satu sumber pembiayaan dalam pengelolaan sampah dapat berasal dari retribusi yang biasa disebut dengan user charges tarif pelanggan atau tarif retribusi sampah. Besarnya tarif retribusi sampah sangat dipengaruhi oleh kemampuan membayar Ability to Pay, ATP. Hal ini sejalan dengan Teori Gaya Pikul yang dikemukakan oleh Sinninghe Damste dalam Brotodihardjo 1978. Menurut teori ini bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pelayanan Universitas Sumatera Utara negara kepada warganya haruslah dipikul oleh segenap orang yang menikmati pelayanan tersebut dan besar pembebanannya haruslah disesuaikan dengan gaya pikul seseorang. Gaya pikul ini terdiri atas pendapatan, kekayaan dan susunan keluarga Brotodihardjo, 1978: 29. Semakin besar nilai pendapatan seseorang maka akan semakin besar gaya pikulnya dan tentu akan semakin tinggi pula tingkat kemampuannya untuk membayar tarif retribusi sampah. Selanjutnya menurut Wicaksono, Bambang, dan Dianita 2006, kemampuan membayar adalah kemampuan seseorang untuk membayar jasa pelayanan yang diterimanya dan kemampuan ini disesuaikan dengan besarnya penghasilan. Semakin besar penghasilan seseorang atau sebuah rumah tangga, maka akan semakin tinggi pula tingkat kemampuan membayarnya terhadap sesuatu keperluan atau pengutipan tertentu. Penghasilan yang diperoleh oleh suatu rumah tangga tentu terutama dialokasikan untuk membiayai berbagai keperluan atau kebutuhan, terutama kebutuhan primer, seperti pangan, sandang, perlidungan, dan kesehatan serta kenyamanan. Jasa pengelolaan sampah dapat dikatakan termasuk dalam keperluan kesehatan dan kenyamanan, dan oleh karenanya harus ada alokasi dana untuk membayar retribusi sampah tersebut. Jumlahnya tergantung pada besar kecilnya penghasilan yang diperoleh. Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan oleh Scott 2004 di Amerika menunjukkan temuan bahwa umumnya besaran tarif retribusi sampah yang wajar adalah sebesar 1,5 dari penghasilan keluarga. Khusus untuk Indonesia, menurut Ditjen Cipta Karya Departemen PU dalam Hartono 2006: 52 besarnya retribusi sampah yang dapat ditarik dari masyarakat untuk setiap rumah tangga Universitas Sumatera Utara besarnya minimal 0,5 dan maksimal 1 dari penghasilan per rumah tangga per bulannya. Bertolak dari temuan tersebut dan juga pedoman yang diberikan oleh Ditjen Cipta Karya Departemen PU, maka b ila semua rumah tangga mampu membayar retribusi sampah sebesar angka tersebut di atas, maka dapat dikatakan pengelolaan sampah akan dapat berjalan secara “Self Financing” mampu membiayai sendiri. Sebaliknya bila tingkat kemampuan membayar masyarakat terhadap pengutipan retribusi sampah lebih rendah dari jumlah tarif yang telah ditetapkan, maka mungkin akan timbul keengganan untuk membayarnya karena mereka harus mengalihkan sebahagian dana yang telah dialokasikan untuk keperluan lainnya di luar pembayaran retribusi sampah. Akibatnya, hasil pengutipan retribusi sampah akan dapat mengalami penurunan. Sebaliknya, bila tingkat kemampuan membayar masyarakat terhadap retribusi sampah melebihi tarif yang ditetapkan, maka kerelaan masyarakat untuk membayarnya akan muncul dan dapatlah diharapkan tingginya hasil pengutipan retribusi sampah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya tingkat kemampuan membayar masyarakat atas pengutipan retribusi sampah akan mempengaruhi hasil pengutipan retribusi sampah yang dilakukan Dinas Kebersihan Kota Medan.

2.1.6. Kemauan Membayar

Dokumen yang terkait

Hubungan Kemampuan Dosen Dalam PBM Dengan Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik I Di Akbid Sehati Medan Tahun 2008

0 27 67

Kemampuan Predator Eocanthecona Furcellata (Wolff) (Hemiptera : Pentatomidae) Mengendalikan Ulat Api Sethotosea Asigna V Eecke Di Pertanaman Kelapa Sawit

13 170 56

Implikasi Kemauan Membayar Tarif Retribusi Sampah Terbadap Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah Di Kawasan Pemukiman Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan

2 38 120

Kemampuan Dan Kemauan Membayar Pasien Terhadap Pelayanan Rawat Inap Rsud Dr. Rasidin Padang.

0 7 15

KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR RETRIBUSI KEBERSIHAN PADA TAHAP KOLEKTOR DI LINGKUNGAN PERUMAHAN KOTA PEMALANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR RETRIBUSI KEBERSIHAN PADA TAHAP KOLEKTOR DI LINGKUNGAN PERUMAHAN KOTA PEMALANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

Kajian Capaian Tingkat Pelayanan Air Bersih Kota Pekanbaru Berdasarkan Kemampuan dan Kesediaan Membayar

0 0 8

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) JASA PELAYANAN KONSELING OLEH APOTEKER DI APOTEK

0 0 5

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN, KESADARAN MEMBAYAR PAJAK DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang) - POLSRI REPOSITORY

0 1 16

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN, KESADARAN MEMBAYAR PAJAK DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang) - POLSRI REPOSITORY

0 0 6