bertugas melayani pengutipan, pengangkutan dan pembuangan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, kantor-kantor
pemerintahan dan swasta maupun pasar-pasar termasuk juga pusat-pusat perbelanjaan. Selain itu mereka juga bertugas mengutip retribusi sampah dari para
pelanggan masyarakat yang dilayani pengutipan sampahnya. Oleh sebab itu merekalah yang mengetahui tingkat pelayanan dan hasil pengutipan retribusi sampah.
Disamping itu mereka juga memiliki persepsi mengenai seberapa besar tingkat kemampuan maupun kemauan membayar masyarakat terhadap retribusi sampah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kebersihan Kota Medan jumlah petugas Dinas Kebersihan yang berstatus sebagai mandor pengutip adalah sebanyak
139 orang. Keseluruhan petugas inilah yang melayani masyarakat yang berjumlah 33.349 Wajib Restribusi Sampah. Para Wajib Retribusi Sampah tersebut tersebar
dalam 3 tiga wilayah pelayanan sebagaimana tersebut di atas. Meskipun jumlah populasi tidak terlalu besar, namun tidak semuanya dijadikan sebagai sampel.
Sebanyak 35 orang petugas telah dipilih menjadi responden pada pilot study. Sisanya sebanyak 104 orang dijadikan sebagai sampel.
4.4 Metode Pengumpulan Data
Indriantoro dan Supomo 1998 menyebutkan bahwa data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya
.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data berupa jawaban atas berbagai pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
yang diajukan kepada para responden dalam bentuk daftar pertanyaan atau kuesioner. Oleh karena kuesioner yang digunakan tidak seluruhnya diadopsi dari penelitian
terdahulu, maka sebelum kuesioner ini diserahkan kepada para responden yang sebenarnya, terlebih dahulu sebanyak 35 kuesioner telah diserahkan kepada 35 orang
petugas yang tidak dijadikan responden dalam penelitian ini. Pilot study ini dimaksudkan untuk memastikan apakah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
didalam kuesioner dapat dipahami dengan baik serta sekaligus untuk menguji validitas dan realiabilitasnya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data dimaksud adalah dengan menyerahkan kuesioner kepada para responden untuk diisi sesuai
dengan persepsi masing-masing. Para responden diberi waktu selama seminggu atau paling lama 10 hari untuk menyelesaikan pengisian kuesioner tersebut. Kuesioner-
kuesioner tersebut kemudian diambil secara langsung dari para responden dan ada juga yang dititipkan pada petugas yang lain. Kuesioner yang belum selesai diisi
dalam 10 hari akan dianggap tidak kembali.
4.5 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Guna memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan definisi operasional variabel yang akan diteliti
sebagai dasar dalam menyusun kuesioner penelitian.
Universitas Sumatera Utara
a Penerimaan Restribusi Sampah Y merupakan variabel terikat, yaitu variabel
yang dipengaruhi atau tergantung kepada variabel bebas. Penerimaan Restribusi Sampah didefinisikan sebagai persepsi responden tentang besar kecilnya jumlah
hasil pemungutan retribusi sampah yang diterima oleh Dinas Kebersihan dari masyarakat yang telah menerima pelayanan. Variabel ini diukur dengan 7 butir
pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah restribusi sampah, jumlah objek yang terlayani, besarnya tarif retribusi, dan kondisi penerimaan retribusi sampah saat
ini yang diadopsi dari Arizal 2003. Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Interval yang diurut dari angka 1 Sangat Tidak Setuju = STS sampai 5
Sangat Setuju = SS.
b Tingkat Pelayanan X
1
merupakan persepsi petugas kebersihan tentang tinggi
rendahnya kualitas dan kuantitas pelayanan persampahan yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan. Pelayanan persampahan ini meliputi kegiatan pengutipan
pengambilan, pengangkutan, dan pembuanganpemusnahan sampah. Variabel tingkat pelayanan ini diukur dengan 7 butir pertanyaan yang berkaitan dengan
frekwensi pelayanan, partisipasi masyarakat, peralatan yang digunakan, ketersediaan petugas, dan kesulitan menjangkau lokasi yang dilayani. Skala
pengukuran yang digunakan adalah Skala Interval yang diurut dari angka 1 Sangat Tidak Setuju = STS sampai 5 Sangat Setuju = SS.
Universitas Sumatera Utara
c Kemampuan Membayar X
2
, merupakan persepsi petugas kebersihan tentang
kesanggupan masyarakat yang menerima pelayanan kebersihan untuk membayar retribusi sampah yang ditetapkan baginya. Variabel ini diukur dengan 7 butir
pertanyaan yang berkaitan dengan pendapatan masyarakat yang telah disisihkan, tinggi atau rendahnya tarif retribusi, keterlambatan masyarakat membayar dan
subsidi silang. Sebahagian dari butir-butir pertanyaan dalam variabel ini diadopsi juga dari Arizal 2003. Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Interval
yang diurut dari angka 1 Sangat Tidak Setuju = STS sampai 5 Sangat Setuju = SS.
d Kemauan Membayar X
3
, merupakan persepsi petugas kebersihan tentang
seberapa besar kemauan masyarakat yang menerima pelayanan kebersihan untuk membayar retribusi sampah. Variabel kemauan membayar ini diukur dengan 7
butir pertanyaan yang berkaitan dengan kesadaran masyarakat untuk membayar, penggunaan hasil retribusi sampah, kedatangan petugas yang mengutip retribusi
sampah, dan penolakan untuk membayar. Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Interval yang diurut dari angka 1 Sangat Tidak Setuju = STS
sampai 5 Sangat Setuju = SS. Secara ringkas defenisi operasional, pengukuran dan skala pengukuran untuk masing-
masing variabel terlihat dalam Tabel 4-1 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel
Penelitian Definisi Operasional
Pengukuran Variabel Skala
Pengukuran
Variabel Terikat
Hasil Penerimaan
Restribusi Sampah Y
Penerimaan Retribusi Sampah adalah
persepsi responden tentang besar kecilnya jumlah
hasil pemungutan retribusi sampah yang diterima oleh
Dinas Kebersihan dari masyarakat yang telah
menerima pelayanan.
Jumlah retribusi sampah
Jumlah objek yang
terlayani
Besarnya tarif retribusi
Kondisi penerimaan retribusi saat ini
Interval
Variabel Bebas
1. Tingkat Pelayanan
X
1
persepsi petugas kebersihan tentang tinggi rendahnya
kualitas dan kuantitas pelayanan persampahan yang
dilakukan oleh Dinas Kebersihan.
Frekuensi pelayanan
Partisipasi
masyarakat
Peralatan yang digunakan
Ketersediaan petugas
Kesulitan
menjangkau lokasi yang dilayani
Interval
2. Kemampuan Membayar X
2
persepsi petugas kebersihan tentang kesanggupan
masyarakat yang menerima pelayanan kebersihan untuk
membayar retribusi sampah yang ditetapkan baginya.
Pendapatan
masyarakat yang telah disisihkan
Tinggi atau
rendahnya tarif retribusi
Keterlambatan
masyarakat membayar
Subsidi silang
Interval
3. Kemauan Membayar X
3
persepsi petugas kebersihan tentang seberapa besar
kemauan masyarakat yang menerima pelayanan
kebersihan untuk membayar retribusi sampah.
Kesadaran
masyarakat untuk membayar
Penggunaan hasil
kutipan
Kedatangan petugas yang mengutip
retribusi sampah
Penolakan untuk membayar
Interval
Universitas Sumatera Utara
4.6 Metode Analisis Data