Koordinator Mata K uliah “Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK
SATUAN ACARA PENGAJARAN SAP
Dosen Koordinator : Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.
Program Studi ; S1 Ilmu Tanah
Kode Mata Kuliah : PIT-301
Nama Mata Kuliah : Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia
Jumlah SKS : 3 SKS 2 SKS Kuliah + 1 SKS Praktikum
KelasSemester : ?V
Pertemuan : Ke-8
Alokasi Waktu : 100 menit
1. Standar Kompetensi
Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan agar pada akhir kuliah peserta didik memahami definisi dan mereklamasi tanah Gambut Topogen, serta reklamasi tanah Gambut Ombrogen.
Kegiatan belajar dilakukan melalui pengalaman belajar ceramah dan praktek di laboratorium.
2. Kompetensi Dasar
Mahasiswa memahami tentang reklamasi tanah-tanah gambut Indonesia.
3. Indikator
Setelah perkuliahan ini, mahasiswa dapat: 1.
Menyebutkan definisi reklamasi tanah, 2.
Menjelaskan cara reklamasi tanah Gambut Topogen, dan 3.
Menjelaskan cara reklamasi tanah Gambut Ombrogen.
4. Materi Ajar
1. Reklamasi Tanah
Reklamasi tanah artinya memperbaiki tanah-tanah yang rusak. Sedangkan pengertiannya reklamasi lahan rawa dan gambut adalah suatu pekerjaanusaha memanfaatkan kawasan
atau lahan yang relatif tidak berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna dengan cara dikeringkan. Selain itu reklamasi bertujuan menjadikan kawasan berair
rawa, gambut menjadi lebih bermanfaat, memulihkan kawasan yang rusak menjadi bermanfaat, memanfaatkan kawasan terlantar menjadi bermanfaat.
2. Reklamasi Gambut Topogen
Reklamasi Gambut Topogen di Rawa Lakbok sejak dulu oleh penduduk sudah diusahakan dengan menanam padi, dengan hasil yang lumayan, karena unsur haranya
lebih kaya daripada Gambut Ombrogen. Perbaikan drainase harus dilakukan secara teratur disertai pemupukan kalium, fosfat, dan juga unsur mikro Cu. Gambut Topogen
Pangandaran, sebelah Selatan Rawa Lakbok juga bersifat “eutrofik” subur. Sejak tahun
1920 telah ada perkebunan kelapa dengan menggunakan pupuk secara teratur, dan hingga kini perkebunan ini masih produktif.
3. Reklamasi Gambut Ombrogen
Reklamasi Gambut Ombrogen dengan cara: 1 pembuatan saluran drainase, 2 usaha pembakaran dan pemadatan, 3 sistem surjan, 4 usaha penggunaan pupuk makro dan
mikro, 5 serta pengapuran.
5. MetodeStrategi Pembelajaran
Metode yang dilakukan dalam kegiatan kuliah ini: 1.
Ceramah
Koordinator Mata K uliah “Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
6. Tahap Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan
Dosen menyiapkan diri dan membuka perkuliahan dengan berdoa dalam hati dan ucapkan salam serta mengajak mahasiswa berkonsentrasi dengan berbagai pertanyaan
lisan maupun tertulis dan menunjukkan tujuan perkuliahan.
B. Kegiatan Perkuliahan Inti
Dosen: 1.
Menjelaskan seluruh materi dalam pokok bahasan secara sistematis 2.
Menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang telah disiapkan 3.
Mengajak mahasiswa berdiskusi tentang materi 4.
Memberikan pertanyaan terkait dengan materi 5.
Memberi evaluasi Mahasiswa:
1. Mendengarkan dan memperhatikan materi yang disampaikan dosen
2. Mengajukan pertanyaan bila kurang jelas
3. Menjawab pertanyaan dan mengerjakan tugas dari dosen
4. Mengerjakan evaluasi
C. Kegiatan Akhir
Dosen menutup perkuliahan dengan merangkum keseluruhan materi
7. AlatBahanSumber Belajar A. AlatMedia
Media pembelajaran yang dipergunakan: 1.
Proyektor 2.
Papan tulis dan spidol 3.
LCD dan Laptop 4.
Contoh materi yang ada di sekitar
B. BahanSumber Bacaan
Arabia, T. 2014. Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia. Buku Ajar. Fakultas Pertanian. Universitas Syiah Kuala. Darussalam, Banda Aceh.
FAO. 1974. Soil map of the world. Vol. 1. Legend. UNESCO. Paris. Hardjowigeno, S. 1985. Klasifikasi Tanah, Survey Tanah, dan Evaluasi Kemampuan
Lahan. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB. Bogor. 286 hal. ______________. 1989. Sifat-sifat dan potensi tanah gambut Sumatera untuk
pengembangan pertanian. Prosiding Seminar Tanah Gambut untuk Perluasan Pertanian. UISU, Medan.
Munir, M. 1996. Tanah-tanah Utama Indonesia. Karakteristik, Klasifikasi dan Pemanfaatannya. Pustaka Jaya. 1996.
Setiono, S. 1986. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. Pendidikan Pasca Sarjana KPK. UGM
– UNIBRAW. Malang. 84 hal. Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian
IPB. Bogor. 591 hal. Soetarwi, S. 1983. Budidaya Tanaman Padi. Jurusan Agronomi. Fakultas Pertanian. IPB.
Bogor. Soil Survey Staff. 2006. Keys to Soil Taxonomy. 10
th
ed. USDA-NRCS. Washington, DC.
Koordinator Mata K uliah “Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK
SATUAN ACARA PENGAJARAN SAP
Dosen Koordinator : Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.
Program Studi ; S1 Ilmu Tanah
Kode Mata Kuliah : PIT-301
Nama Mata Kuliah : Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia
Jumlah SKS : 3 SKS 2 SKS Kuliah + 1 SKS Praktikum
KelasSemester : ?V
Pertemuan : Ke-9
Alokasi Waktu : 100 menit
1. Standar Kompetensi
Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan agar pada akhir kuliah peserta didik memahami perkembangan Tanah Berpotensi Sulfat Masam, dan perkembangan Tanah Sulfat Masam.
Kegiatan belajar dilakukan melalui pengalaman belajar ceramah dan praktek di laboratorium.
2. Kompetensi Dasar
Mahasiswa memahami tentang perkembangan tanah-tanah rawa Indonesia.
3. Indikator
Setelah perkuliahan ini, mahasiswa dapat: 1.
Menyebutkan pengertian tanah-tanah rawa, 2.
Menyebutkan pengertian Tanah Berpotensi Sulfat Masam, 3.
Menjelaskan perkembangan Tanah Berpotensi Sulfat Masam, 4.
Menyebutkan pengertian Tanah Sulfat Masam, dan 5.
Menjelaskan perkembangan Tanah Sulfat Masam.
4. Materi Ajar
1. Rawa
Rawa adalah kawasan sepanjang pantai, aliran sungai, danau atau lebak yang menjorok masuk intake ke pedalaman sampai sekitar 100 km atau sejauh yang dirasakannya
pengaruh gerakan pasang. Jadi lahan rawa dapat dikatakan sebagai lahan yang mendapatkan pengaruh pasang surut air laut atau sungai sekitarnya. Pada saat musim
hujan tergenang sampai satu meter, tetapi pada musim kemarau menjadi kering bahkan sebagian muka air tanah turun mencapai kedalaman 50 cm dari permukaan tanah.
2. Tanah Berpotensi Sulfat Masam
Tanah Berpotensi Sulfat Masam Sulfaquent adalah tanah-tanah ordo Entisol yang mempunyai “bahan sulfidik” pada kedalaman 1.25 cm. Bahan sulfidik adalah senyawa
sulfur yang dapat teroksidasi, dapat berupa bahan tanah mineral atau bahan tanah
organik, dan mempunyai pH 3.5, dan apabila suatu lapisan setebal 1 cm diinkubasi dalam keadaan aerobik dan lembab pada suhu kamar selama 8 minggu menunjukkan
penurunan pH sebesar 0.5 unit atau lebih sampai mencapai nilai pH ≤ 4.
3. Perkembangan Tanah Berpotensi Sulfat Masam