Koordinator Mata K uliah “Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK
SATUAN ACARA PENGAJARAN SAP
Dosen Koordinator : Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.
Program Studi ; S1 Ilmu Tanah
Kode Mata Kuliah : PIT-301
Nama Mata Kuliah : Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia
Jumlah SKS : 3 SKS 2 SKS Kuliah + 1 SKS Praktikum
KelasSemester : ?V
Pertemuan : Ke-14
Alokasi Waktu : 100 menit
1. Standar Kompetensi
Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan agar pada akhir kuliah peserta didik memahami edafologi tanah Podsolik Merah Kuning Ultisol, serta edafologi tanah Latosol Coklat
Kemerahan, Latosol Merah dan Lateritik Merah Kuning Oxisol. Kegiatan belajar dilakukan melalui pengalaman belajar ceramah dan praktek di laboratorium.
2. Kompetensi Dasar
Mahasiswa memahami tentang edafologi tanah-tanah merah Indonesia.
3. Indikator
Setelah perkuliahan ini, mahasiswa dapat: 1.
Menjelaskan edafologi tanah Podsolik Merah Kuning Ultisol, dan 2.
Menjelaskan edafologi tanah Latosol Coklat Kemerahan, Latosol Merah dan Lateritik Merah Kuning Oxisol
4. Materi Ajar
1. Edafologi Tanah Podsolik Merah Kuning Ultisol
Edafologi tanah Podsolik Merah Kuning Ultisol adalah usaha pertanian pada Ultisol tanah Podsolik Merah KuningPMK akan menghadapi sejumlah permasalahan. Ultisol
umumnya mempunyai pH rendah masam yang menyebabkan kandungan Al, Fe, danatau Mn terlarut tinggi sehingga dapat meracuni tanaman. Jenis tanah ini biasanya
miskin unsur hara esensial makro seperti N, P, K, Ca, dan Mg; unsur hara mikro Zn, Mo, Cu, dan B, serta bahan organik. Meskipun secara umum Ultisol atau tanah Podsolik
Merah Kuning PMK banyak mengandung Al dapat ditukarAl-dd 20 - 70, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa contoh tanah tersebut mengandung Al-dd
relatif rendah 20. Upaya untuk mengatasi persoalan kesuburan tanah-tanah masam adalah dengan mengkombinasikan antara praktek usaha tani dengan penerapan
bioteknologi tanah yang menekankan pada komponen mengamankan suplai N di dalam sistem tanah-tanaman dengan pengkayaan fiksasi N
2
secara biologis.
2. Edafologi Latosol dan Tanah Lateritik Oxisol
Edafologi Latosol dan tanah Lateritik Oxisol adalah tanah ini mempunyai sifat-sifat yaitu cadangan unsur hara sangat rendah, kesuburan alami sangat rendah, kandungan Al
dd tinggi; tetapi mempunyai sifat fisik yang baik, seperti permeabilitas baik, dan tahan terhadap erosi. Walaupun demikian beberapa jenis Oxisol, seperti great group Eutraquox,
Eutrotorrox, Eutrustox, Eutroperox, atau Eutrudox mempunyai KB tinggi di seluruh profil. Oxisol yang telah mengalami pelapukan sangat lanjut di daerah kering, biasanya
tidak digunakan untuk pertanian bila tanah lain tidak tersedia. Di Indonesia Oxisol luasnya relatif lebih sempit bila dibandingkan dengan ordo tanah lainnya. Masalah utama
adalah tingginya jerapan P dan rendahnya ketersediaan serta efisiensi pemupukan P sehingga kondisi ini merupakan kendala yang harus diatasi dalam pengelolaan Oxisol.
Koordinator Mata K uliah “Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK
5. MetodeStrategi Pembelajaran