Koordinator Mata K uliah “Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK
SATUAN ACARA PENGAJARAN SAP
Dosen Koordinator :  Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.
Program Studi ;  S1 Ilmu Tanah
Kode Mata Kuliah :  PIT-301
Nama Mata Kuliah :  Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia
Jumlah SKS :  3 SKS 2 SKS Kuliah + 1 SKS Praktikum
KelasSemester :  ?V
Pertemuan :  Ke-6
Alokasi Waktu :  100 menit
1. Standar Kompetensi
Mata  kuliah  ini  diberikan  dengan  tujuan  agar  pada  akhir  kuliah  peserta  didik  memahami definisi  dan  perkembangan  Ferrolyzed  soil  proses  terjadinya  ferolisis,  definisi  dan
terbentuknya  lapisan  paitu,  serta  definisi  edafologi    kesuburan  Ferroyzed  soil  Indonesia. Kegiatan belajar dilakukan melalui pengalaman belajar ceramah dan praktek di laboratorium.
2. Kompetensi Dasar
Mahasiswa memahami tentang perkembangan dan edafologi Ferrolyzed soil Indonesia.
3. Indikator
Setelah perkuliahan ini, mahasiswa dapat: 1.
Menyebutkan definisi Ferroyzed soil, 2.
Menjelaskan proses terjadinya ferolisis, 3.
Menyebutkan definisi lapisan paitu, 4.
Menjelaskan terbentuknya lapisan paitu, 5.
Menyebutkan definisi edafologi, dan 6.
Menjelaskan kesuburan Ferroyzed soil.
4. Materi Ajar
1. Ferrolyzed soil
Ferrolyzed soil adalah tanah hidromorfik masam yang sangat dilapuk atau tanah alluvial yang berasal dari bahan induk tua.  Menurut Pusat Penelitian Tanah 1982 ferrolyzed soil
setara  dengan  „Planosol‟,  menurut  FAO  1974  setara  dengan  „Glyeic  Acrisol‟, sedangkan  menurut  Soil  Taxonomy  2006  setara  dengan  „Aquult  atau  Aquox‟.  Dilihat
dari nama tanahnya, perkembangan tanah ini berada pada tingkat senile akhir.
2. Proses Terjadinya Ferolisis
Proses terjadinya ferolisis bukan merupakan suatu proses yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu rangkaian proses dalam tanah. Proses-proses yang termasuk didalamnya
adalah  menurunnya  KTK di  permukaan tanah, terbentuknya  mineral khlorit dan proses- proses lainnya.
3. Lapisan Paitu
Lapisan  paitu  tanah  putih  adalah  lapisan  berwarna  pucat  terletak  antara  lapisan  tapak bajak dengan horison iluviasi di bawahnya dan tebalnya antara 10
– 25 cm.  Lapisan ini sering dijumpai di Cina dan Jepang pada tanah sawah dengan pergiliran tanaman dengan
gandum.
4. Terbentuknya Lapisan Paitu
Terbentuknya  lapisan  paitu  terjadi  karena  adanya  eluviasi  secara  kimia  dan  mekanis dalam  keadaan  reduksi  dan  oksidasi  yang  berulang-ulang,  sehingga  menyebabkan:  a
pengurangan hara dan FeMn aktif, b pengurangan liat, c penambahan kadar debu.
Koordinator Mata K uliah “Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK
5. Edafologi
Edafologi  adalah  ilmu  yang  mempelajari  tentang  tanah  dalam  hubungannnya  dengan pertumbuhan  tanaman.  Tanah  dipandang  sebagai  media  alami  untuk  pertumbuhan
tanaman.  Tanah  menyediakan  unsur-unsur  hara  sebagai  makanan  tanaman  untuk pertumbuhannya.
6. Kesuburan Ferrolyzed Soil
Kesuburan  Ferrolyzed  soil  adalah  dalam  keadaan  kering  tanah  ini  pecah-pecah  tetapi tidak  dalam  sekali  dan  hanya  sementara  membentuk  gumpalan  tanah  yang  besar  dan
keras.  Secara  fisik  tanah  ini  bertekstur  liat,  tetapi  bila  dibandingkan  dengan  Grumosol Vertisol tanah ini masih lebih mudah diolah. Di daerah Serang Banten, tanah ini karena
banyak  mengandung  liat  biasanya  digunakan  sebagai  bahan  baku  pembuatan  genteng. Selain itu digunakan juga sebagai areal persawahan.
5. MetodeStrategi Pembelajaran
Metode yang dilakukan dalam kegiatan kuliah ini: 1.
Ceramah 2.
Tanya Jawab 3.
Diskusi 4.
Penugasan
6. Tahap Pembelajaran