Koordinator Mata K uliah “Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK
SATUAN ACARA PENGAJARAN SAP
Dosen Koordinator : Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.
Program Studi ; S1 Ilmu Tanah
Kode Mata Kuliah : PIT-301
Nama Mata Kuliah : Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia
Jumlah SKS : 3 SKS 2 SKS Kuliah + 1 SKS Praktikum
KelasSemester : ?V
Pertemuan : Ke-15
Alokasi Waktu : 100 menit
1. Standar Kompetensi
Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan agar pada akhir kuliah peserta didik memahami perkembangan Podzol Air Tanah, dan perkembangan Regosol Bukit Pasir. Kegiatan belajar
dilakukan melalui pengalaman belajar ceramah dan praktek di laboratorium.
2. Kompetensi Dasar
Mahasiswa memahami tentang perkembangan tanah-tanah berpasir di Indonesia.
3. Indikator
Setelah perkuliahan ini, mahasiswa dapat: 1.
Menyebutkan definisi tanah-tanah berpasir, 2.
Menyebutkan definisi Podzol Air Tanah, 3.
Menjelaskan perkembangan Podzol Air Tanah, 4.
Menyebutkan definisi Regosol Bukit Pasir, dan 5.
Menjelaskan perkembangan Regosol Bukit Pasir.
4. Materi Ajar
1. Tanah-tanah Berpasir
Tanah-tanah berpasir terdiri dari Podzol Air Tanah dan Regosol Bukit Pasir. Podzol Air Tanah mempunyai kandungan fraksi pasir yang tinggi 65 - 96. Regosol yang terdapat
di lereng bawah gunung Merapi Yogyakarta bertektur lempung berpasir, pasir berlempung, pasir, bahkan pasir berkerikil, fraksi pasirnya dari 55 hingga di atas 90.
2. Podzol Air Tanah
Podzol Air TanahGround Water Podzol Endoaquod Spodosol yang dipengaruhi air tanah, atau Arenic AlaquodSpodosol yang dipengaruhi air dan berpasir, yaitu tanah-
tanah yang terbentuk karena pengaruh air tanah, dan mempunyai sifat hidromorfik. Bahan induknya berasal dari endapan pasir neogen tua. Tanah-tanah ini terdapat pada
daerah datar level sampai berombak undulating, ketinggiannya sekitar 25 m dari permukaan laut. Biasanya terbentuk pada dune dan deposit terrace marine berpasir,
dengan ketebalan 50 cm. Horison permukaan berpasir, sangat tercuci, terjadi pemucatanberwarna putih, bahannya hampir murni pasir kuarsa, atau disebut juga tanah
pasir yang memucat atau pasir “bris”beach ridges interspersed with swales.
3. Perkembangan Podzol Air Tanah
Perkembangan Podzol Air Tanah adalah tanah mineral yang mempunyai horison spodik, suatu horison dalam dengan akumulasi bahan organik, dan oksida aluminium Al dengan
atau tanpa oksida besi Fe. Horison iluvial ini dijumpai di bawah horison eluviasi, berupa horison albik berwarna merah muda atau disebut abu kayu. Umumnya terbentuk
di wilayah iklim humid, di bawah vegetasi hutan basah dan berkembang dari bahan
Koordinator Mata K uliah “Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK
endapan dan batuan sedimen kaya kuarsa yang dipercepat oleh adanya vegetasi yang menghasilkan serasah asam. Senyawa-senyawa organik tercuci ke bawah bersama air
perkolasi sehingga tanah permukaan berwarna terang sedangkan horison bawah berwarna gelap karena terjadinya selaput organik pada butir-butir tanah. Spesies tumbuhan yang
berkadar ion-ion logam rendah, seperti pinus, dapat merangsang pertumbuhan Spodosol. Dengan busuknya daun-daun yang rendah kadar ion logamnya, kemasaman tinggi akan
terbentuk. Air perkolasi membawa asam-asam itu ke bagian profil tanah yang lebih dalam. Horison atas hancur karena pencucian intensif oleh asam. Sebagian besar mineral,
dipindahkan ke bagian lebih dalam. Oksida aluminium dan besi serta bahan organik akan diendapkan di horison bagian bawah, sehingga menghasilkan profil Spodosol yang
menarik. Tanah-tanah ini secara unik berkembang dari endapan pasir kuarsa, danatau batu sedimen berupa batu pasir kuarsa. Vegetasi alami yang tumbuh biasanya spesifik
jenisnya, yaitu vegetasi yang mampu berkembang subur di tanah masam, seperti kantung semar dan paku-pakuan. Di Indonesia sendiri penyebaran endapan pasir dan batu pasir
kuarsa yang secara geologis sangat luas, terdapat di Kalimantan Tengah, serta setempat- setempat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Di pulau lain nampaknya tidak luas
penyebarannya dan setempat-setempat terdapat di Sulawesi dan Sumatera. Tanah-tanah Podzol dapat terbentuk mulai dari dataran tinggi contoh: Dieng dan di pegunungan
Papua hingga ke dataran rendah di daerah cekungandataran rendah Kalimantan.
4. Regosol Bukit Pasir