Koordinator Mata K uliah “Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK
SATUAN ACARA PENGAJARAN SAP
Dosen Koordinator : Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.
Program Studi ; S1 Ilmu Tanah
Kode Mata Kuliah : PIT-301
Nama Mata Kuliah : Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia
Jumlah SKS : 3 SKS 2 SKS Kuliah + 1 SKS Praktikum
KelasSemester : ?V
Pertemuan : Ke-7
Alokasi Waktu : 100 menit
1. Standar Kompetensi
Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan agar pada akhir kuliah peserta didik memahami definisi gambut dan tanah organik, proses perkembangan Gambut Topogen, Ombrogen dan
Pegunungan; tingkat perkembangan gambut fibrik, hemik dan saprik; serta proses pematangan gambut secara fisik, kimia dan biologi. Kegiatan belajar dilakukan melalui
pengalaman belajar ceramah dan praktek di laboratorium.
2. Kompetensi Dasar
Mahasiswa memahami tentang perkembangan tanah-tanah gambut Indonesia.
3. Indikator
Setelah perkuliahan ini, mahasiswa dapat: 1.
Menyebutkan definisi gambut dan tanah organik, 2.
Menjelaskan proses perkembangan gambut topogen, 3.
Menjelaskan proses perkembangan gambut ombrogen, 4.
Menjelaskan proses perkembangan gambut pegunungan, 5.
Menjelaskan tingkat perkembangan gambut fibrik, 6.
Menjelaskan tingkat perkembangan gambut hemik, 7.
Menjelaskan tingkat perkembangan gambut saprik, 8.
Menjelaskan proses pematangan gambut secara fisik, 9.
Menjelaskan proses pematangan gambut secara kimia, dan 10.
Menjelaskan proses pematangan gambut secara biologi.
4. Materi Ajar
1. Gambut dan Tanah Organik
Gambut adalah suatu ekosistem lahan basah yang dicirikan oleh adanya akumulasi bahan organik yang berlangsung dalam kurun waktu lama. Akumulasi ini terjadi karena lambatnya
laju dekomposisi dibandingkan dengan laju penimbunan bahan organik yang terdapat di lantai hutan lahan basah, berasal dari nama suatu desa di dekat Banjarmasin Kalimantan Selatan,
dimana sebagian besar tanahnya terdiri dari tanah-tanah organik.
2. Proses Perkembangan Gambut Topogen
Proses perkembangan gambut topogen terbentuk disebabkan oleh topografinya topogen yang berupa cekungan. Tanah ini dipengaruhi oleh air tanah yang dangkal, air sungai di
daerah pasang surut meluap sehingga unsur hara dari gambut topogen cukup tinggi, karena berasal dari air sungai yang membawa unsur hara dari tempat yang lain. Pada
daerah ini gambut tidak terlalu dalam, tanaman masih dapat mengambil unsur hara dari dalam tanah dan unsur hara dari air sungai, karena tanahnya masih dangkal, unsur hara
yang ada dalam tanah masih tinggi, sehingga kalau daun yang jatuh berupa serasah juga masih mengandung unsur hara yang tinggi, gambutnya masih subur bersifat eutrophic.
Koordinator Mata K uliah “Geografi dan Perkembangan Tanah Indonesia”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK
3. Proses Perkembangan Gambut Ombrogen