SAYANG TAK SAMPAI

SAYANG TAK SAMPAI

Rusyda Faza Wulaningrum

“Ziza suka fotomu yang sama Manda” kata Ziza “Iya, kamu udah ngetweet itu yang di cc ke aku Za” Kata Joseph “Hehehe, iya ya. Kirain kamu marah Seph gara-gara aku ngetweet

gitu” “Enggaklah, ngapain” Ziza dan Joseph duduk dibangku yang terdapat dibawah pohon

jambu biji. Di depan koridor kelas XI terdapat 4 pohon jambu biji. Salah satunya terdapat di kelas XI IPA 1, kelasnya Joseph. Joseph adalah teman sekelas Ziza saat masih duduk di bangku kelas X. Ziza

“Kamu dong, buru-buru cari pacar” Kata Joseph “Apaan sih. Mentang-mentang motor baru, kamu juga pacar

baru. Wuuu” “Hehehehe, nggak papa lah. Aku udah cukup lama jomblo loh” “Ziza juga pengen jomblo lama kok yeee” Ucapku lalu

menjulurkan lidah ku

“Pengen jomblo lama ata belum move on Za?” Goda Joseph “Joseph! Apa-apaan sih” Ziza memukul-mukul bahu Joseph “Hahaha, iya kan Za? Iya kan Za?” Joseph sambil tertawa

terbahak bahak Ziza pun lalu cemberut dengan memoyongkan bibirnya “Ih, jeleknya kalo lagi cemberut. Jeleknya ih” Goda Joseph lagi “Auk yaa, Joseph nyebelin” Ziza pun pergi meninggalkan Joseph “Cie, ngambek cie” Teriak Joseph menyertai langkah cepat Ziza Ziza duduk di kelasnya karena masih kesal dengan perkataan

Joseph. “Kamu alasan ku kenapa aku belum pacaran lagi. Dan kamu alasanku untuk move on dari sakit hatiku” Kata Ziza dalam hati Joseph masih duduk dibangku bawah jambu. Melihat lekat-lekat pohon jambu biji yang sedang meneduhinya dari panasnya sinar matahari di siang ini.

“Andai kamu tahu Za. Seandainya aku diberikan rasa sayang ini sebelum aku nembak Manda. Aku nggak akan nembak Manda. Seandainya aku lebih dapat sabar nunggu kamu move on” Kata Joseph dalam hati

“Woy bro. Mana nih pajak jadian sama Manda? Nggak inget temen nih ceritanya” Kata Christ yang menepuk bahu Joseph lalu duduk disamping Joseph

“Apaan sih, nggak ada pajak-pajakkan aku aja belum dapet npwp mau bayar pajak” Kata Joseph “Hahaha.. Nggak nyangka bisa jadian juga kamu sama Manda. Dulu aja pas kelas X, nutup-nutupin hubunganmu rapet-rapet sama temen-temen X7 tentang hubunganmu sama Manda. Bilangnya nggak

Siang ini Joseph sedang menuggu Manda di depan kelasnya lebih tepat bangku dibawah pohon jambu “Manda belum keluar kelas Seph?” Tanya Ziza berada di belakang Joseph Joseph menengok ke belakang “Udah nggak ngembek?” Goda Joseph “Tuh kan, mulai lagi deh kamu Seph. Nungguin Manda Seph?”

Tanya Ziza lalu duduk di sebelah Joseph “Iya Za, kita mau makan siang bareng. Mau ikut?” “Hahaha.. Kamu ngajak Ziza? Yang ada jadi obat nyamuk Ziza

disana” Kata Ziza “Enggak Za, aku ngajak kamu biar sekalian kamu jadi tukang cuci piring disana” Kata Joseph lalu tertawa terbahak-bahak “Tuh kaaannn… Baru aja Ziza maain kamu yang tadi. Sekarang dibuat ngambek lagi Ziza nya” “Ih ngambek ngomong-ngomong ih” “Biarin week” Manda pun berjalan dari samping Joseph ke depan Joseph “Ayo jadi nggak Seph?” Tanya Manda “Ayo Mand, udah kutunggu daritadi” “Ziza nggak diajak nih kak?” Tanya Ziza ke Manda “Nggak, kamu jagain aja pohon jambu ini” Kata Manda sambil

tertawa cekikikan “Ah, kak Manda jahat ah”Ziza pun cemberut lagi “Hahaha.. Yaudah kita jalan dulu ya Za” Pamit Manda, lalu

berjalan meninggalkan Ziza “Iya kak. Hati-hati, kalian longlast yaa” Kata Ziza sambil melambaikan tangan Manda pun menengok sambil tersenyum dan menganggukkan kepala. Ziza memanggil Manda dengan sebutan kak. Karena Manda dianggap paling dewasa untuknya.

“Iya, kalian longlast ya” Ujar Ziza dalam hati

Ziza memang menyukai bahkan sangat menyukai Joseph. Menurut nya, Joseph ada betadine bagi luka di hatinya. Kalau Ziza lagi sedih Joseph lah orang pertama yang menanyakan “Ziza kenapa sedih?” dan Josephlah yang selalu menghibur Ziza saat Ziza sedang sedih.

“Sayang, ada yang mencari kamu” Panggilan ibu membuyar kan lamunan Ziza saat belajar “Ah, iya ibu. Ziza turun sekarang” Jawab Ziza Ziza turun kebawah memenuhi panggilan ibu “Siapa bu, yang nyari aku?” Tanya Ziza saat diruang keluarga

dan ibu sedang menonto tv

“Nggak tau nak, ibu belum pernah bertemu sebelumnya” Ziza mengernyitkan dahi. Setau Ziza ibu mengetahui semua

teman-temannya tak terkecuali Joseph dan Manda. Ziza pun ke ruang tamu. Dilihatnya cowok duduk diruang tamunya bertubuh kurus dan berpenampilan maskulin.

“Zaki?” Tanya Ziza Zaki lalu berdiri “Hey Za,” Sapa Zaki Ziza lalu duduk di salah satu kursi di ruang tamu. Dia heran,

ada apa Zaki malam-malam begini berada dirumahnya. “Ada apa Zak? Malam-malam gini kok kamu kerumah Ziza ?” Tanya Ziza polos “Cuma pengen main aja. Aneh kan? Bukan malem minggu tapi main kerumah cewek. Hehehhe” Ujarnya “Hehehe iya aneh Zak” Ziza tertawa garing “Za, boleh aku ngomong sesuatu?” Tanya Zaki sambil menatapa

seluruh lekat-lekat mata Ziza “Ha? Boleh kok Zak” Ziza memandang sambil melongo “Aku suka sama kamu. Aku nggak cuma pengen jadi pacarmu

aja, tapi aku juga pengen menjadi jodoh mu kelak” “Ha? Tapi Ziza kan masih kelas 2 SMA belum mau mikirin jodoh” Kata Ziza polos

“Iya Za aku tahu itu. Tapi setidaknya aku bisa deket sama kamu Iya deket, tapi bukan hanya sekedar lebih dari temen” “Ziza boleh mikir-mikir dulu nggak Zak hehehe? Jujur Ziza kaget denger pengungkapan Zaki tadi” “Iya, boleh kok Za” Jawab Zaki sambil tersenyum Zaki berada dirumah Ziza hingga pukul 9 malam, mereka banyak

bercanda dan saling bercerita tentang kehidupan dikelas masing- masing. Ziza senang karena ada yang mau menemaninya mengobrol di malam ini, setidaknya ada alasan untuk tidak belajar hehehe.

Ziza dan Zaki sebenarnya sudah dekat sejak awal masuk kelas

XI. Mereka sering smsan dan saling perhatian satu sama lain namun, mereka tidak memperlihatkan kedekatannya. Zaki, merupakan cowok yang dingin dan tertutup. Ziza pun tadi tidak menyangka bahwa Zaki dapat mengungkapkan perasaan dan dapat bercanda bersamanya.

Malam ini Ziza sangat bingung, apakah akan menerima pernyataan Zaki atau tidak. Akhirnya dia pun menelpon Joseph. “Tuutt… Tuutt” Ziza menelpon Joseph berkali-kali. Namun belum diangkat.

Tak berberapa lama kemudian handphone Ziza berdering “Halo” Angkat Ziza “Ada apa Za? Malem-malem telpon?” Tanya Joseph “Kamu udah tidur ya tadi kok Ziza telpon nggak diangkat-

angkat?”

“Maaf Za, tadi lagi dijalan habis nganterin Manda pulang” “Jlebb..” Begitu perasaan Ziza, saat mendengar pernyataan itu “Oh gitu” Jawab Ziza singkat “Ada apa non? Pasti mau curhat? Yaa kan?” “Iya Seph, Ziza mau cerita. Tadi Ziza didatengin Zaki, itu loh

yang anak XI IPA 4.” “Iya, terus Zaki kenapa?” “Zaki, nembak Ziza. Dan Ziza bingung mau jawab apa Seph” Nyesss banget hati Joseph mendengar itu dari Ziza “Terima aja Za, dia cowok yang baik. Katanya kamu mau punya

cowok yang baik, rajin shalat, punya tanggung jawab yang besar, dan dia kalo kata cewek-cewek di kelasku katanya senyumannya manis. Apalagi selama aku berorganisasi OSIS sama dia, dia orang yang on

Hati Joseph sebenarnya sakit menjelaskan tentang cowok lain untuk Ziza “Oh gitu yah. Iya tadi dia sempet bercandaan gitu sama Ziza Seph”

“Nah, dia berarti orangnya asik dan nggak bosenin kan Za” “Hehehe iya Seph” “Besok kamu pulang lagi sama Manda Seph?” Susul Ziza “Enggak, besok aku ke gereja dulu ada misa jumat pertama.

Kenapa?” “Nggak papa, Ziza cuma tanya. Hehehe. Ziza bobo dulu ya Seph, makasih udah mau dengerin cerita Ziza” “Iya Ziza, nice dream ya” Ziza pun mengakhiri pembicaraannya dengan Joseph. “Coba aja kamu yang nembak Ziza, Seph” Ujarnya dalam hati Dimatikannya lampu kamar, lalu ia tidur. Joseph masih termenung di jendela kamarnya. Dia membuka

jendela kamarnya agar dapat meilhat bintang-bintang yang berkilauan di langit.

“Za, coba aja kamu tau. Aku suka sama kamu, tapi kenapa perasaan suka nya datang saat aku udah nembak Manda? Manda sama kamu sama. Aku dan Manda berbeda keyakinan, begitu juga ke kamu Za” Batin Joseph bergejolak saat mengungkapkan itu sambil melihat bintang

Dingin pun mulai menusuk tulang-tulang Joseph yang kurus. Uap air akibat embun malam sudah menyelimuti lensa kacamata milik Joseph. Akhirnya dia pun menutup kaca jendela kamarnya dan tidur menyusul Ziza didalam mimpi.

“Ziza berangkat sekolah dulu ya Yah, Bu” Pamit Ziza terhadap ayah ibu nya Ziza berangkat sekolah dengan naik motor. Di starter nya Honda beat menuju sekolahnya. Sesampainya disekolah, saat sedang memakirkan motor Ziza

sedang berdiri tertunduk “Kamu serius Za?” “Iyaa, Ziza serius Zak” “Makasih yaa Za, aku nggak mau peluk kamu. Soalnya ini

disekolah. Hehehe” Kata Zaki polos “Iya Zak, Ziza tau kok” Kata Ziza sambil tersenyum Mereka pun berjalan menuju kelas masing-masing. Setelah Ziza menaruh tas di bangku nya Ziza berlari menuju

kelas XI IPA 1 kelasnya Joseph. Seperti biasa, Joseph sedang duduk di bangku bawah pohon jambu. Ziza muncul di depan Joseph dan mengagetkannya. “Joseph!” Kata Ziza “Iya Za?” “Ziza udah nerima Zaki” Perasaan sakit pada hati Joseph menyerang tiba-tiba. “Oh, jadian dong? Selamat yaa Za” Joseph tersenyum “Iya Seph, makasih ya. Ziza mau kasih tau Manda dulu ah. Daah

Joseph” Ziza meninggalkan Joseph. “Selamat ya Za. Semoga kamu bahagia mendapatkan Zaki.

Dibandingkan aku Zaki jauh lebih baik, untungnya kamu tidak mendapat lelaki pecundang sepertiku. Aku sayang kamu Za” Ujar Joseph dalam hati

“Ini caraku, untuk melupakan kamu dari pikiranku. Me lupakan segala perasaan yang tumbuh untukmu. Walau, membu tuhkan

“Iya, kita bagaimanapun tetap berbeda” kata Joseph dalam hati

10 Tahun Kemudian…… Dilihatnya mata Joseph seorang perempuan mengenakan celana jins hitam dan blus berwarna ungu serta syal bewarnya biru yang menggulung dileher perempuan tersebut. Rambutnya panjang lurus hitam. Dengan gerak-gerik masih sama seperti 10 tahun yang lalu.

“Seph, Seph , Seph tau nggak Seph?” Ujar perempuan tersebut dari belakang Perkataan itu masih sama, saat 10 tahun yang lalu. Dari awal masuk SMA hingga sekarang dia tetap berkata seperti itu jika ingin memberitahu sesuatu. Joseph pun tersenyum dan menoleh

“Ziza?” Tanya Joseph “Iya, ini Ziza. Kamu ngapain di bandara ini?” Tanya Ziza sambil

tersenyum lebar “Aku mau jemput Kak Sheila. Kamu? Kamu dari mana Za?” “Aku dari Paris. Aku sekolah desain disana, tapi baru pulang

sekarang. Hehehe” “Ziza?” Panggil lelaki dari samping Ziza. Dan Ziza pun menoleh “Zaki” Ziza pun tersenyum lalu setengah berlari dan memeluk

Zaki “Ziza kangen kamu Zak” kata Ziza “Aku juga Za” Mereka pun lalu melepaskan pelukkan. Ziza pun

menggandeng Zaki menuju ketempat Joseph berdiri “Seph, kamu inget dia kan? Dia Zaki” Kata Ziza penuh dengan kebahagiaan sambil merangkul tangan Zaki

“Iya Za, aku inget dia siapa kok” Kata Joseph tersenyum “Mana Manda? Kamu masih sama dia nggak?” Tanya Ziza polos “Enggak Ziza, sekarang aku udah menikah. Dan syukurlah dapet

yang seiman” “Bagus deh kalo gitu. Bulan depan datang yaa ke pernikahan

“Yaudah, aku pulang dulu ya Seph… Daah” Ziza dan Zaki pun meninggalkan Joseph. “Ku doakan selalu kau bahagia bersamanya,selamat tinggal cinta

pertamaku” Ucap Joseph lirih menyertai kepergian mereka “Terimakasih, kamu mau nunggu aku selama ini Zak. Aku nggak nyangka bisa menunggu selama 10 tahun ini” Kata Ziza didalam mobil saat perjalanan pulang

“Aku ngelakuin itu karena aku sayang sama kamu dan berekyakinan kalo kamu jodohku” Ucap Zaki. “Terimakasih kau mau menungguku selama ini. Aku benar-benar dapat menyadari bahwa ku sangat menyayangimu saat kita berpisah. Saat aku di Paris dan kau di Bandung. Kau sangat sabar menungguku. Selamat datang cinta sejati ku dan selamat tinggal cinta pertamaku” Ucap Ziza dalam hati.