S
t
= α X
t
+ 1- αS
t-1
+ b
t-1
b
t
= βS
t
– S
t-1
+ 1- βb
t-1
F
t+m
= S
t
+ b
t
m Dimana
X
t
= data permintaan pada periode t α dan β
= konstanta pemulusan S
t
= Nilai ramalan untuk periode waktu ke- t b
t
= Nilai pemulusan trend F
t+m
= Nilai ramalan periode t + m
3.3. Pengukuran Waktu Time Study
Suatu pekerjaan akan dikatakan diselesaikan secara efisien apabila waktu penyelesaiannya berlangsung paling singkat. Untuk menghitung waktu baku
standard time penyelesaian pekerjaan guna memilih alternative metoda kerja terbaik, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengukuran kerja
work measurement atau time study.
5
Pada garis besarnya teknik – teknik pengukuran waktu dibagi ke dalam dua bagian yaitu:
Pengukuran waktu kerja ini berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan.
Secara singkat pengukuran kerja adalah metoda penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan.
5
Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Teknik Analisis untuk Produktivitas Kerja. Surabaya: Guna Widya, 2000. hal. 167-170.
1. Pengukuran waktu secara langsung
Pengukuran ini dilaksanakan secara langsung yaitu di tempat dimana pekerjaan yang bersangkutan dijalankan. Misalnya pengukuran kerja dengan
jam henti stopwatch time study dan sampling kerja work sampling. 2.
Pengukuran secara tidak langsung Pengukuran ini dilakukan dengan menghitung waktu kerja tanpa si pengamat
harus berada di tempat kerja yang diukur. Pengukuran waktu dilakukan dengan membaca tabel-tabel yang tersedia asalkan mengetahui jalannya
pekerjaan. Misalnya aktivitas data waktu baku standard data, dan data waktu gerakan predetermined time system.
3.3.1. Pengukuran Waktu Jam Henti
Pengukuran waktu jam henti adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan
alat yang telah disiapkan. Sesuai dengan namanya, maka pengukuran waktu ini menggunakan jam henti stop watch sebagai alat utamanya. Cara ini tampaknya
merupakan cara yang paling banyak digunakan.
6
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan maka tidaklah cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran dengan jam
henti. Banyak faktor yang harus diperhatikan agar akhirnya dapat diperoleh waktu yang pantas untuk pekerjaan yang bersangkutan seperti yang berhubungan dengan
kondisi kerja, cara pengukuran, jumlah pengukuran dan lain-lain.
6
Sutalaksana, Iftikar. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: ITB. hal 119-120.