Komponen-Komponen Kegiatan Bimbingan Bimbingan dan Konseling

3. Layanan penempatan dan penyuluhan yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh penempatan dan penyaluran secara tepat, misalnya, penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan atau program khusus. 4. Layanan bimbingan dan pembelajaran yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa mengembangkan siswa berkenaan dengan sikap kebiasaan belajar yang baik dan cocok. 5. Layanan konseling perorangan yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dapat mendapatkan layanan langsung tatap muka dengan pembimbing dalam rangka pembahasan dan pemecahan masalah. 6. Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan informasi. 7. Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk membahas dan pemecahan masalah melalui dinamika kelompok yang berbeda.

2.2.8 Komponen-Komponen Kegiatan Bimbingan

Yang dimaksudkan dengan komponen dalam kegiatan bimbingan ialah saluran khusus untuk melayani siswa, rekan tenaga pendidik yang lain serta orang tua siswa. Kegiatan-kegiatan bimbingan dapat ditujukan kepada siswa yang sedang mengikuti program pendidikan di sekolah, kepada alumni, guru dan orangtua ataupun menyangkut program bimbingan sendiri yang dikelola oleh sumber tenaga bimbingan itu sendiri Winkel dan Hastuti, 2006: 120. Universitas Sumatera Utara Di bawah ini masing-masing komponen yaitu antara lain adalah sebagai berikut : a. Pengumpulan Data. Komponen ini mencakup semua usaha untuk memperoleh data tentang para peserta didik, menganalisis dan menafsirkan data serta menyimpan data itu. Tujuan penyimpanan data itu adalah mendapatkan pengertian yang lebih luas, lebih lengkap dan lebih mendalam tentang masing-masing peserta didik serta membantu siswa mendapatkan pemahaman akan dirinya sendiri. b. Pemberian Informasi Komponen ini mencakup usaha-usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan anak muda. Lingkungan hidup mencakup lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, informasi yang disampaikan itu mengenai banyak hal misalnya tata tertib sekolah, cara berteman yang baik, cara bergaul yang sehat, cara memilih jurusan yang tepat, persiapan memegang posisi serta organisasi muda mudi setempat. c. Penempatan Komponen ini mencakup segala usaha membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih di sekolah dan sesudah tamat memilih program studi lanjutan sebagai persiapan untuk kelak memangku jabatan tertentu. Tujuan pada pelayanan bimbingan ini ialah supaya siswa menempatkan diri dalam program studi akademik dan lingkup kegiatan non-akademik, yang menunjang perkembangannya serta semakin merealisasikan rencana masa Universitas Sumatera Utara depan. Komponen ini berkaitan dengan komponen pemberian informasi, sejauh siswa masih terdaftar di institusi pendidikan dibekali pengetahuan tentang keadaan di lingkungan pendidikan lanjutan dan keadaan di pasar kerja. d. Konseling Komponen ini mencakup usaha membantu suswa merefleksikan diri melalui wawancara konseling secara individual atau secara kelompok, terlebih bila siswa menghadapi masalah yang belum dapat terselesaikan secara tuntas. Layanan bimbingan ini dipandang sebagai layanan inti atau jantung pelayanan bimbingan, karena siswa seluruhnya dapat memusatkan perhatiannya pada keadaan dirinya sendiri serta dapat dilayani sesuai dengan kebutuhannya. Konseling tetap terpusat pada bagaimana pikiran dan perasaan konseli, namun sekaligus membantu konseli untuk berefleksi atas pikiran dan perasaan itu. e. Konsultasi Komponen ini mencakup semua usaha memberikan asistensi kepada staf pendidik di sekolah dan kepada orangtua siswa demi perkembangan siswa yang lebih baik. Pelayanan ini dimungkinkan karena konselor sekolah adalah rekan seprofesi pendidikan dan mungkin memiliki keahlian khusus di bidang pendidikan anak muda, terlebih menyangkut perkembangan kepribadian serta kaitan psikologisnya. Universitas Sumatera Utara f. Evaluasi Program Komponen ini mencakup usaha menilai efisiensi dan efektivitas dari pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan program bimbingan. Penilaian efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan ini tidaklah mudah sehingga dituntut harus diadakan suatu penelitian dengan mengumpulkan data secara sistematis, menarik kesimpulan dari suatu data yang diperoleh, mengadakan penafsiran dan merencanakan langkah-langkah perbaikan. Sementara penelitian yang dilakukan melibatkan banyak variabel yang tidak semuanya dapat dikontrol secara ketat. Selain itu kriteria keberhasilan suatu program bimbingan juga bermacam-macam. Dalam literatur profesional, komponen-komponen di atas juga dapat disebut layanan bimbingan. Namun sempitnya defenisi mengenai layanan yang hanya mencakup pertemuan konselor dengan siswa menjadi salah satu penyebab layanan bimbingan tersebut di atas dikenal sebagai komponen bimbingan Winkel dan Hastuti, 2006: 121.

2.3 Pengertian Karir

Dokumen yang terkait

Peranan Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa SMU Islam Al-Azhar 3

1 30 107

PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KENAKALAN SISWA SMA NEGERI 8 GARUT

0 4 94

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MENULIS Implementasi Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Menulis Siswa Kelas I Di SD Negeri 01 Tempuran, Simo, Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.

0 10 17

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MENULIS Implementasi Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Menulis Siswa Kelas I Di SD Negeri 01 Tempuran, Simo, Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 16

KOMPETENSI DAN PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KOMPETENSI DAN PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI PUCANGAN 03 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 15

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008.

0 0 17

PERAN GURU SEBAGAI PETUGAS BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN PERAN GURU SEBAGAI PETUGAS BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN MANGGUNG 2 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 13

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR TERHADAP KEMAMPUAN DALAM MENGATASI KESULITAN PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 3 MAGELANG -

0 0 63

Bimbingan Karir Kolaboratif dalam Pemantapan Perencanaan Karir Siswa SMA

0 2 7

Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di MIN 2 Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 83