Hubungan Bimbingan Konseling Dengan Pendidikan

proses psikologis. Id merupakan komponen yang sangat erat kaitannya dengan biologis, ego erat kaitannya dengan komponen psikologis sedangkan superego erat kaitannya dengan komponen sosial. Oleh karena itu jelaslah terlihat bahwa psikoanalisis adalah suatu kaedah untuk memberi perawatan atau penyembuhan kepada klien yang punya masalah khususnya dengan cara psikologi kejiwaan dan bukan dengan cara fisik, bahkan Freud percaya bahwa manusia dilahirkan dengan dorongan-dorongan naluri yang bersifat biologis Awang, 1987: 43.

2.2.6 Hubungan Bimbingan Konseling Dengan Pendidikan

Secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat dekat antara bimbingan konseling dengan pendidikan, lebih khusus lagi antara bimbingan dan pendidikan. Hal ini disebabkan bahwa bimbingan lebih banyak berbicara masalah pencegahan atau preventif, informasi dan orientasi, walaupun ada bicara mengenai penyelesaian masalah problem solving, namun dalam skala yang terbatas. Demikian juga yang terlihat pada pendidikan, dimana pendidikan sangat banyak memberikan informasi, orientasi, bimbingan dan tuntunan kepada klien agar mereka lebih terarah, terfokus dan berbuat sebagaimana yang diharapkan. Demikian juga halnya kedudukan bimbingan dan konseling dalam pendidikan, paling tidak terlihat pada kegiatan pendidikan, dimana ketiga-tiganya juga bagian dari konseling, yaitu: 1. Bidang instruksional dan kurikulum. Bidang ini mempunyai tanggung jawab dalam kegiatan pengajaran dan bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan sikap Universitas Sumatera Utara kepada peserta didik. Pada umumnya bidang ini merupakan pusat kegiatan pendidikan dan merupakan tanggung jawab dari setiap pengajar. 2. Bidang administrasi dan kepemimpinan. Bidang ini merupakan bidang kegiatan yang menyangkut masalah-masalah administrasi dan kepemimpinan, yaitu masalah yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan secara efektif dan efisien. Dalam bidang ini terletak tanggung jawab dan otoritas proses pendidikan yang pada umumnya mencakup kegiatan-kegiatan seperti perencanaan, organisasi, pembiayaan, pembagian tugas, pengawasan dan sebagainya. 3. Bidang pembinaan pribadi. Bidang ini mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan agar para peserta didik memperoleh kesejahteraan lahiriah dan batiniah dalam proses pendidikan yang sedang ditempuhnya. Sehingga mereka dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Bidang ini terasa penting, karena proses belajar mengajar akan berhasil dengan baik apabila para peserta didik berada dalam keadaan sejahtera, sehat dan dalam suasana hidup yang kondusif Hallen, 2005: 34- 35. Proses belajar-mengajar yang baik, efektif dan efisien dan kegiatan pendidikan yang baik dan ideal akan tercapai jika ketiga aspek tersebut selalu berintegrasi dan berkesinambungan. Disaat proses belajar mengajar tidak dapat terlaksana dengan baik, peserta didik tidak dapat mengikuti pendidikan sebagaimana mestinya, lambatnya peserta didik dalam menerima dan mencerna pelajaran, tidak konsentrasinya peserta didik dalam proses mengajar, kurikulum selalu berubah, Universitas Sumatera Utara sarana dan fasilitas yang kurang mendukung, kemampuan guru yang terbatas dalam mengajar, pelajar mendidik tidak mampu menguasai kelas dan banyak lagi persoalan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, semua ini tentunya memerlukan penyelesaian atau pemecahan masalah, disinilah peranan bimbingan dan konseling mutlak diperlukan. Demikian juga halnya dengan administrasi dan kepemimpinan tentunya terdapat segudang persoalan mulai dari administrasi yang tidak lengkap dan terkesan semraut, pembagian tugas job describtion yang tidak jelas. Hampir sama halnya dengan pemimpin yang otoriter, kejam dan bengis, semangat kerja menurun, disiplin menurun, persaingan meninggi, keahlian kerja tidak ada dan berbagai masalah timbul, semua ini tentunya menganggu proses belajar dan mengajar. Dalam menghadapi permasalahan seperti ini, peranan konselor bimbingan konseling mutlak diperlukan. Masalah yang hampir sama juga terlihat pada aspek pembinaan pribadi. Pembinaan pribadi mutlak diperlukan, karena dari sinilah sebenarnya berawal segalanya, artinya kalau kepribadian seseorang telah baik, maka besar kemungkinan problempun sangat kecil bahkan tidak ada sama sekali. Tetapi, permasalahan yang sering ditemukan di lapangan adalah banyaknya pelajar klien yang tidak dapat menerima dirinya, tidak puas terhadap apa yang dimilikinya, sulit beradaptasi dan berkomunikasi dengan orang lain, perasaan bersalah yang berlebihan, tidak punya kepercayaan diri, memiliki kepribadian yang menyimpang, mengganggu orang lain, mengancam, iri, dengki, khianat, takabur dan sebagainya Lubis, 2006: 34. Dalam mencermati beberapa persoalan seperti ini diperlukan pemikiran dan analisis yang tajam untuk memulai dari mana harus datang dan memulai penyelesaian Universitas Sumatera Utara masalah dalam menghadapi beberapa persoalan pribadi seperti yang disebutkan di atas, diperlukan suatu telaahan yang serius dan tentunya peranan konselor dalam hal ini sangat diperlukan. Dengan demikian, terlihatlah kedekatan antara bimbingan dan konseling terhadap pendidikan serta kedudukan bimbingan dan konseling dalam pendidikan. 2.2.7 Jenis-jenis Bimbingan di Sekolah Yusuf dan Nuhrisan 2005: 20 menyatakan ada 7 tujuh jenis layanan yang dapat dilakukan oleh setiap guru pembimbing untuk setiap satuan pendidikan atau sekolah. Jenis layanan yang mana yang akan digunakan oleh guru pembimbing dalam bidang-bidang pribadi, sosial, belajar dan karir tergantung kepada : a. Keperluan atau kebutuhan di sekolah b. Program layanan yang sudah disusun di sekolah Lubis 2006: 17 mengemukakan bahwa setiap jenis layanan yang disebutkan memerlukan waktu 2 jam untuk satu kali kegiatan layanan bimbingan. Jenis layanan tersebut antara lain: 1. Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dan pihak lain yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap siswa terutama orang tua siswa memahami lingkungan sekolah yang baru dimasukinya. 2. Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dan pihak lain yang dapat memberikan pengaruh besar kepada siswa orang tua menerima dan memahami informasi pendidikan. Universitas Sumatera Utara 3. Layanan penempatan dan penyuluhan yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh penempatan dan penyaluran secara tepat, misalnya, penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan atau program khusus. 4. Layanan bimbingan dan pembelajaran yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa mengembangkan siswa berkenaan dengan sikap kebiasaan belajar yang baik dan cocok. 5. Layanan konseling perorangan yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dapat mendapatkan layanan langsung tatap muka dengan pembimbing dalam rangka pembahasan dan pemecahan masalah. 6. Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan informasi. 7. Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk membahas dan pemecahan masalah melalui dinamika kelompok yang berbeda.

2.2.8 Komponen-Komponen Kegiatan Bimbingan

Dokumen yang terkait

Peranan Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa SMU Islam Al-Azhar 3

1 30 107

PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KENAKALAN SISWA SMA NEGERI 8 GARUT

0 4 94

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MENULIS Implementasi Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Menulis Siswa Kelas I Di SD Negeri 01 Tempuran, Simo, Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.

0 10 17

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MENULIS Implementasi Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Menulis Siswa Kelas I Di SD Negeri 01 Tempuran, Simo, Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 16

KOMPETENSI DAN PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KOMPETENSI DAN PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI PUCANGAN 03 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 15

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008.

0 0 17

PERAN GURU SEBAGAI PETUGAS BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN PERAN GURU SEBAGAI PETUGAS BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN MANGGUNG 2 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 13

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR TERHADAP KEMAMPUAN DALAM MENGATASI KESULITAN PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 3 MAGELANG -

0 0 63

Bimbingan Karir Kolaboratif dalam Pemantapan Perencanaan Karir Siswa SMA

0 2 7

Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di MIN 2 Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 83