Pengertian Bimbingan Bimbingan dan Konseling

sekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar, bahkan pra sekolah sampai dengan tingkat tinggi Rahman, 2003: 11.

2.2.1 Pengertian Bimbingan

Secara etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance” yang artinya menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan. Namun meskipun demikian, tidak berarti semua bentuk bantuan atau tuntunan adalah bimbingan. Misalnya seorang mahasiswa membantu seorang nenek yang ingin menyebrang. Bukan bantuan seperti ini yang dimaksud. Banyak orang yang mengatakan bahwa bimbingan dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Pendapat tersebut dapat dikatakan benar jika ditinjau dari segi bahasa secara umum, yaitu memberikan bantuan, namun memberikan bantuan bukanlah berarti bimbingan. Seperti salah satu contohnya adalah seorang guru membantu kesulitan anak dalam menjawab salah satu soal yang sedang dikerjakan siswa. Perlakuan guru tersebut dikatakan memberikan bantuan tetapi bukan merupakan bimbingan. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian bimbingan, di bawah ini dikemukakan pendapat dari beberapa ahli. Rachman Natawidjaja 1988: 7 menyatakan bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat serta kehidupan umumnya. Dengan demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan dapat memberikan Universitas Sumatera Utara sumbangan yang berarti bagi kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial. Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar ia mampu memahami diri, menyesuaikan diri dan mengembangkan diri sehingga mencapai kehidupan yang sukses dan bahagia. Tujuan akhir dari layanan bimbingan dan konseling itu adalah mencapai kehidupan yang tidak hanya sukses, namun juga bahagia. Hal ini dicapai dengan 3M yaitu memahami, menyesuaikan dan mengembangkan diri Parson dalam Rahman, 2003: 13. Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara terus menerus supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat Natawidjaja dalam Rahman, 2003: 13. Hallen 2005: 5 memaparkan beberapa pengertian bimbingan adalah sebagai berikut : a. Suatu proses yang berkesinambungan sehingga bantuan itu diberikan secara sistematis, berencana, terus menerus dan terarah kepada tujuan tertentu. b. Suatu proses membantu individu. Membantu dalam hal ini berarti dalam kegiatan bimbingan tidak terdapat adanya unsur paksaan. c. Bantuan diberikan kepada setiap individu yang memerlukannya di dalam proses perkembangannya. Hal ini mengandung arti bahwa bimbingan Universitas Sumatera Utara memberikan bantuan kepada setiap individu baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Proses bimbingan memiliki beberapa karakter khusus yang membedakan bimbingan dengan kegiatan lain yaitu sebagaimana dijelaskan oleh Prayitno dan Erman Amti 1994: 98 antara lain : a. Bimbingan merupakan suatu proses. Hal ini berarti layanan bimbingan bukanlah aktivitas yang sekali jadi, melainkan melalui perjalanan panjang penuk dinamika. Untuk itu diperlukan kesabaran dan keuletan dari semua pihak baik dari konselor maupun klien. b. Bimbingan merupakan pemberian bantuan Sejak awal konselor harus berlapang dada untuk memberikan bantuan dengan segenap kemampuan. Bantuan yang diberikan lebih bersifat non materi yakni penyadaran individu untuk pengembangan pribadi lebih baik dan penyadaran akan potensi yang dimiliki untuk dapat menyelesaikan masalah sendiri. c. Bantuan diberikan kepada individu Hal ini dilakukan baik secara perorangan atau individu maupun secara perkelompok. Sasaran bimbingan adalah individu-individu, dapat diberikan secara kelompok maupun individu. Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda, walaupun mereka berada dalam satu kelompok yang sama. d. Pemecahan masalah oleh klien. Pemecahan masalah dilakukan oleh klien sendiri bukan oleh konselor. Tugas seorang konselor adalah mengembangkan kemampuan klien untuk dapat Universitas Sumatera Utara menyelesaikan masalahnya sendiri dan mengembangkan diri, bukan untuk mencarikan jalan keluar bagi kliennya. Sebab klien lebih berhak dalam menentukan sendiri masa depan dirinya sendirri sesuai dengan keberadaannya. e. Bimbingan diberikan kepada semua siswa. Semua siswa berhak mendapatkan layanan bimbingan baik bermasalah ataupun tidak. Sebab tugas terpenting seorang konselor adalah bukan membantu menyelesaikan masalah tetapi membantu mengembangkan diri, sebab semua siswa memiliki potens yang berhak untuk dikembangkan. Menurut Sukardi 1988: 2 bimbingan membantu individu mencapai suatu kehidupan yang lebih bermakna dan memberikan kepuasan pribadi dan bermakna bagi masyarakat. Menurut beliau, meskipun aspek pilihan jabatan selalu ditekankan dalam bimbingan, tetapi ruang lingkup bimbingan jauh lebih luas dari itu, yaitu menyangkut seluruh individu dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya antara individu dalam masyarakat. Gunawan 1992: 41 menyatakan bahwa bimbingan merupakan suatu proses penemuan diri dan dunianya sehingga individu dapat memilih, merencanakan, memutuskan, memecahkan masalah, menyesuaikan secara bijaksana dan berkembang sepenuh kemampuan dan kesanggupannya. Individu juga diharapkan dapat memimpin diri sendiri sehingga individu dapat menikmati kebahagiaan batin yang sedalam-dalamnya dan produktif bagi lingkungannya. Bimbingan adalah upaya membantu individu untuk memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan pendidikan, jabatan dan pribadi Universitas Sumatera Utara yang mereka miliki atau dapat mereka kembangkan. Bimbingan juga sebagai suatu bentuk bantuan yang sistematis untuk dapat memperoleh penyesuaian yang baik terhadap sekolah dan kehidupannya Miller, dalam Rahman, 2003: 12. 2.2.2 Pengertian Konseling Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang secara etimologis berarti “to give advice” atau memberi saran dan nasehat Hallen, 2005: 9. Disamping itu, istilah bimbingan selalu dirangkaikan dengan istilah konseling. Hal ini disebabkan karena bimbingan dan konseling merupakan suatu yang integral. Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di antara beberapa teknik lannya. Bimbingan itu lebih luas dari istilah konseling, dan konseling merupakan alat yang paling penting dari usaha pelayanan bimbingan. Agar lebih jelas mengenai defenisi konseling, di bawah ini akan dipaparkan pendapat para ahli mengenai konseling. Pada awal perkembangan di Indonesia, istilah yang dikenal sebelum konseling adalah penyuluhan. Namun sejak tahun 1980-an istilah penyuluhn diubah menjadi konseling. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan dengan istilah penyuluhan pertanian, penyuluhan hukum, penyuluhan keluarga berencana dan sebagainya. Rahman 2003: 15 berpendapat bahwa konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk di atasi sendiri oleh yang bersangkutan dimana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah tersebut. Konselor tidak Universitas Sumatera Utara memecahkan masalah untuk klien, konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalahnya sendiri tanpa bantuan. Counseling is series of direct contacs with the individual which aims offer him a assistance in changing his attitude and behaviour”. Konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam mengubah sikap dan tingkah lakunya Roger dalam Hallen, 2005: 9. Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara guru pembimbing dengan klien dengan tujuan agar klien mampu untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu mengarahkan dirinya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang optimal, sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial Robinson dalam Hallen, 2005: 10.

2.2.3 Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Dokumen yang terkait

Peranan Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa SMU Islam Al-Azhar 3

1 30 107

PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KENAKALAN SISWA SMA NEGERI 8 GARUT

0 4 94

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MENULIS Implementasi Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Menulis Siswa Kelas I Di SD Negeri 01 Tempuran, Simo, Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.

0 10 17

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MENULIS Implementasi Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Menulis Siswa Kelas I Di SD Negeri 01 Tempuran, Simo, Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 16

KOMPETENSI DAN PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KOMPETENSI DAN PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI PUCANGAN 03 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 15

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008.

0 0 17

PERAN GURU SEBAGAI PETUGAS BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN PERAN GURU SEBAGAI PETUGAS BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN MANGGUNG 2 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 13

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR TERHADAP KEMAMPUAN DALAM MENGATASI KESULITAN PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 3 MAGELANG -

0 0 63

Bimbingan Karir Kolaboratif dalam Pemantapan Perencanaan Karir Siswa SMA

0 2 7

Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di MIN 2 Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 83