di sekolah. Hal tersebut sekaligus menjelaskan bahwa sosialisasi mengenai kegiatan bimbingan konseling ini terlaksana denga baik. Dan siswa siswa di SMA Cahaya
peduli terhadap adanya kegiatan bimbingan ini.
5.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengenalan terhadap Guru
Bimbingan Konseling
Ada pepatah yang mengatakan, tidak kenal maka tidak sayang. Oleh karena itulah penulis membuat pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui apakah
responden mengenal siapa guru bimbingan mereka yang diharapkan mampu membantu menyelesaikan semua permasalahan mereka. Dari penelitian di lapangan
diperoleh bahwa semua responden mengenal dengan baik siapa guru bimbingan konseling.
Hal ini sedikit membuktikan bahwa layanan bimbingan konseling di Sekolah Menengah Cahaya SMA Medan akan berjalan dengan baik, mengingat
kesinambungan perbincangan antara guru bimbingan dan siswa dipengaruhi oleh hubungan baik yang tercipta antara guru bimbingan dengan siswa. Sementara itu
hubungan yang baik itu terjalin apabila salah satu pihak dengan pihak lain saling mengenal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Inisiatif Datang ke Kantor Untuk
Bimbingan
No. Keinginan Datang ke Kantor
Bimbingan Frekuensi
1. 2.
3. Kemauan sendiri
Hanya bila ada keinginan
Apabila ada panggilan
48 12
19 61..5
15.4 23.1
Jumlah 79
100
Sumber: Data Primer
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa sebanyak 48 responden atau sekitar 61,5 memiliki niat untuk datang sendiri ke ruangan bimbingan untuk melakukan
bimbingan dengan guru pembimbing. 12 responden atau sekitar 15.4 menyatakan bahwa tidak selalu mereka datang ke ruangan bimbingan atau kantor BK untuk
bimbingan. Sementara 19 responden lain atau sekitar 23.1 tidak memiliki niat sama sekali untuk datang ke kantor BK untuk bimbingan.
Meskipun guru bimbingan pernah menjadi momok yang menakutkan bagi setiap siswa di SMA Cahaya, namun hal itu tidak membuat mereka menjadi enggan
untuk datang ke kantor bimbingan. Terbukti dari banyaknya responden yang lebih banyak menjawab bahwa mereka lebih ingin datang sendiri ke kantor bimbingan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Perasaan Ketika Dipanggil Guru Bimbingan
ke Dalam Ruangan Kelas
No. Perasaan Ketika Dipanggil Dari Ruangan
Kelas Frekuensi
1. 2.
3.
4.
Takut Senang
Biasa saja Bingung
7 15
55
2
9 19.2
70.5 1.3
Jumlah 79
100
Sumber: Data Primer
Dari tabel 5.5 diketahui bahwa sebanyak 7 responden atau sekitar 9 merasa takut saat namanya dipanggil untuk datang ke ruang atau kantor BK. Sebanyak 15
orang atau sekitar 19,2 merasa senang. Sebanyak 55 responden atau sekitar 70,5 menyatakan biasa saja saat namanya disebutkan untuk melapor ke ruang BK.
Sedangkan 2 orang lainnya atau sekitar 1,3 merasa bingung bila namanya dipanggil menghadap ke kantor bimbingan.
Data di atas semakin memperjelas bahwa siswa tidak lagi menganggap guru bimbingan sebagai sesuatu yang merugikan dan menakutkan, meskipun masih ada
9 lagi yang merasa takut. Rasa takut itu disebabkan mengingat guru bimbingan kerap kali memberikan surat panggilan orangtua siswa untuk melakukan konsultasi.
Namun hal ini sering disalahartikan siswa itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Perasaan Saat Berbicara dengan Guru
Bimbingan
No. Keadaan Saat Berbicara dengan Guru
Bimbingan Frekuensi
1. 2.
3.
Tegang Bosan
Santai 9
13 57
10.3 16.7
73 Jumlah
79 100
Sumber: Data Primer
Perasaan yang dialami oleh siswa saat berbicara dengan guru bimbingan berbeda dengan siswa lain. Perbedaan itu tergantung dari niat siswa tersebut untuk
berbicara dengan orang lain, topik yang dibahas dan kemampuan guru bimbingan untuk membuat siswanya nyaman. Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa sebanyak
9 responden atau sekitar 10,3 merasa tegang. Sedangkan sebanyak 13 responden atau sekitar 16,7 merasa bosan dengan perbincangan mereka. Sebanyak 57
responden merasa santai saat berbincang dengan guru bimbingan. Responden yang merasa tegang menyatakan bahwa hal itu disebabkan karena
mereka juga sering menghadap ketika melanggar peraturan sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya seperti terlambat datang, tidak memakai sepatu hitam polos
dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Siapa Yang Lebih Banyak Berbicara Ketika
Bimbingan
No. Yang Lebih Banyak Bicara
Frekuensi 1.
2. 3.
Guru bimbingan Siswa
Seimbang 21
16 42
26.9 19.2
53.9 Jumlah
79 100
Sumber: Data Primer
Dalam sebuah perbincangan antara dua orang atau lebih, dibutuhkan keseimbangan kuantitas perbincangan. Hal ini bertujuan untuk menjaga
kesinambungan perbincangan pada khususnya, bimbingan pada umumnya dalam pencapaian suatu tujuan akhir dari perbincangan tersebut.
Dari tabel 5.7 di atas dijelaskan bahwa sebanyak 42 responden atau sekitar 53,9 menyatakan seimbang. Responden yang menyatakan bahwa dirinya yang lebih
banyak berbicara dibandingkan guru bimbingan adalah sebanyak 16 orang atau sekitar 19,2. Sedangkan 21 responden atau sekitar 26,9 menyatakan bahwa guru
bimbingan lebih banyak berbicara dibandingkan dengan dirinya. Data di atas menunjukkan bahwa kegiatan bimbingan di sekolah berjalan dengan baik karena
diikuti dengan kuantitas perbincangan yang berimbang.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kepedulian Guru Pembimbing Terhadap Keluhan