suatu konsep, membantu guru dalam proses belajar mengajar, memberi motivasi kepada siswa untuk belajar lebih giat, membantu siswa lebih aktif
belajar dan dapat memupuk kerja sama antara guru dan siswa.
7
Salah satu alat peraga yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami konsep operasi hitung matematika yaitu alat peraga block
logic dari Dienes. Selain membantu siswa mempelajari operasi hitung, block logic ini juga dapat digunakan siswa untuk memahami pengertian tentang
banyak benda, mengurutkan banyak benda, dan nilai tempat suatu bilangan satuan, puluhan, ratusan dan ribuan.
Penggunaan alat peraga block logic atau yang lebih dikenal dengan block dienes diharapkan dapat menarik siswa untuk belajar matematika
dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa terutama pada pokok bahasan operasi hitung matematika. Berdasarkan latar belakang
tersebut maka dianggap penting melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian
”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika. 2. Metode mengajar guru yang konvensional.
3. Kurangnya kreatifitas guru dalam pembuatan mediaalat peraga Matematika.
4. Minimnya fasilitas sekolah mengenai media pembelajaran Matematika.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada:
7
Jamzuri, dkk, Desain dan Pembuatan Alat Peraga IPA, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 1.9 - 1.12.
1. Hasil belajar pada aspek kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman dan aplikasi.
2. Materi yang digunakan adalah materi kelas II SDMI tentang operasi hitung matematika yang meliputi perkalian dan pembagian, pada:
a. Standar Kompetensi: Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka
b. Kompetensi Dasar: 1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka dan 2 Melakukan pembagian bilangan dua angka.
D. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan operasi
hitung matematika antara yang menggunakan alat peraga block dienes dengan yang tanpa menggunakan alat peraga?
2. Apakah hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga block dienes lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang
tanpa menggunakan alat peraga?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka peneliti mempunyai tujuan:
1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan operasi hitung matematika antara yang menggunakan alat peraga
block dienes dengan yang tanpa menggunakan alat peraga. 2. Untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang
menggunakan alat peraga block dienes lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang tanpa menggunakan alat peraga.
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan bagi siswa, guru, sekolah dan semua pihak pembaca, antara lain:
a. Kegunaan bagi siswa Meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan operasi
hitung matematika. b. Kegunaan bagi guru
1. Dapat dijadikan acuan mengenai alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar matematika anak.
2. Dapat mendorong guru bahwa dengan menggunakan alat peraga kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan menyenangkan.
c. Kegunaan bagi sekolah 1. Dapat menyediakan berbagai jenis alat peraga lainnya guna untuk
meningkatkan hasil belajar matematika. 2. Semakin banyak jenis alat peragamedia yang disediakan guru akan
lebih mudah dalam mengajarkan materi ke siswa. d. Kegunaan bagi pembaca lainnya
1. Sebagai acuan untuk referensi penggunaan alat peraga dalam mengajarkan materi ke siswa.
2. Membuat, mendesain dan berinovasi untuk berkreatifitas menciptakan berbagai jenis alat peraga yang cocok untuk digunakan bagi siswanya.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik 1. Kajian Teori Hasil Belajar Matematika
a. Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di SD. Seorang guru SD yang akan mengajarkan matematika kepada
siswanya, hendaklah mengetahui dan memahami objek yang akan diajarkannya, yaitu matematika. Sampai saat ini belum ada kepastian
mengenai pengertian matematika karena pengetahuan dan pandangan masing-masing para ahli yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan
bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang, matematika merupakan bahasa simbol, matematika adalah bahasa
numerik, matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah metode berpikir logis, matematika adalah ilmu
yang mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, matematika adalah ratunya ilmu dan juga menjadi pelayan ilmu yang lain.
Istilah “matematika” berasal dari kata Yunani “mathein” atau “manthenein” yang artinya “mempelajari”. Mungkin juga kata itu erat
hubungannya dengan Sansekerta “medha” atau “widya” yang artinya ialah “kepandaian”, “ketahuan”, atau “intelegensi”. Kata “ilmu pasti”
timbul sebagai terjemahan kata “wiskunde” dalam bahasa Belanda
sewaktu panitia istilah bahasa Indonesia mulai bekerja di zaman Jepang. Besar sekali kemungkinannya bahwa kata “wis” telah
ditafsirkan sebagai “pasti”, karena di dalam bahasa Belanda ada ungkapan “wis en zeker”. Memang “zeker” berarti “pasti”, tetapi “wis”
di sini lebih dekat artinya ke “wis” dari “wisdom” dan “wissenschaft”, yang dengan demikian erat pula hubungannya dengan “widya”. Oleh
8
karena itu “wiskunde” sebenarnya harus diterjemahkan sebagai “ilmu tentang belajar” yang sesuai dengan arti “mathein” pada matematika.
Selain itu penggunaan kata “ilmu pasti” untuk “mathematics” atau “wiskunde” seakan-akan membenarkan pendapat bahwa di dalam
matematika semua hal sudah pasti dan tidak pernah dapat berubah lagi. Kalau kita ganti anggapan yang dijadikan landasan pembangunan
sistem, berubah pulalah pembentukan sistem itu. Selain itu, di dalam matematika sering sekali kita membuat perkiraan dan pendugaan,
terutama dalam analisis numerik dan di dalam statistika. Semua kesimpulan yang kita buat berdasarkan teori statistika sama sekali
tidak pasti. Jadi, istilah “matematika” lebih tepat digunakan daripada “ilmu
pasti”, karena memang benarlah, bahwa dengan menguasai matematika orang akan belajar mengatur jalan pemikirannya dan
sekaligus belajar menambah kepandaiannya.
8
Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan- hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan
dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan. Dapat dikatakan juga bahwa matematika adalah bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan pada orang lain.
Semua ilmu pengetahuan sudah mempergunakan matematika, baik matematika sebagai pengembangan aljabar atau statistik.
Philosophy modern juga tidak akan tepat bila pengetahuan tentang matematika tidak mencukupi. Banyak sekali ilmu-ilmu sosial yang
sudah mempergunakan matematika sebagai sosiometri, psychometri, econometri, dan seterusnya. Hampir dapat dikatakan bahwa fungsi
8
Andi Hakim Nasoetion, Landasan Matematika, Jakarta: PT. Bhratara Karya Aksara,1980, h. 12.