dibagi tiga, hasil yang diperoleh menjadi batas akhir rentangan skor rendah. Kemudian hasil yang diperoleh tadi ditambah dengan skor terendah, maka hasil
yang diperoleh menjadi batas akhir bagi rentang skor sedang. Dan skor tertinggi diperoleh dari rentangan ahir skor sedang sampai skor tertinggi.
Tabel 4.9 Peroleh Skor Variabel Secara Kategorik No.
Variabel Kategori dan Presentase Skor
Total Rendah
Presentase
Sedang
Presentase
Tinggi
Presentase
1. Resiliensi
2 orang 1,37
4 orang 2,74
140 orang
95,89 146
Orang 2.
Self-Esteem Tidak
ada 13 orang
8,91 133
orang 91,09
146 Orang
3. Religiusitas
1 orang 0,68
Tidak ada
145 orang
99,32 146
Orang
Dari tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam resiliensi sebagian besar responden memiliki resiliensi yang tinggi atau sangat resilient
terhadap ancaman dan kesengsaraan yang dihadapi, yaitu sebanyak 140 orang atau 95,89. Begitu juga dengan self-esteem sebanyak 133 orang memperoleh skor
tinggi atau 91,09 , dan religiusitas sebanyak 145 orang atau 99,32.
4.2 Uji Hipotesis Penelitian
4.2.1 Analisis Korelasional Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat 2 variabel independen, yaitu religiusitas dan self- esteem, dan 1 variabel dependen yaitu resiliensi. Matriks korelasi dari ketiga
variabel tersebut akan dipaparkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.10 Matriks Korelasi Antar Variabel
Correlations
Resiliensi Religiusitas
SelfEsteem
Resiliensi Pearson Correlation
1 .619
.185 Sig. 2-tailed
.000 .025
N 146
146 146
Religiusitas Pearson Correlation
.619 1
.447 Sig. 2-tailed
.000 .000
N 146
146 146
Self-Esteem Pearson Correlation
.185 .447
1 Sig. 2-tailed
.025 .000
N 146
146 146
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Dari matriks korelasi di atas, korelasi antara resiliensi, self-esteem, dan religiusitas berkorelasi secara signifikan p 0.05. Korelasi resiliensi dengan
self-esteem sebesar 0.185, sedangkan korelasi resiliensi dengan religiusitas sebesar 0.619, kesemua arah korelasi yang dipaparkan dalam tabel di atas adalah
positif. Kemudian hasil yang menarik ditunjukkan oleh korelasi antara self-esteem dan religiusitas, signifikan p 0.05 sebesar 0.185. Walaupun nilai korelasi
keduanya tergolong kecil, tetapi ini menunjukkan bahwa semakin religius seorang remaja, maka semakin tinggi pula self-esteem yang dimiliki.
4.2.2 Analisis Regresi Variabel Penelitian
Pada tahap ini peneliti menguji hipotesis penelitian dengan teknik analisis regresi multivariat, dimana penghitungannya menggunakan software SPSS Statistics
17.0. Dalam regresi terdapat tiga hal yang akan dilihat, yaitu melihat apakah IV berpengaruh secara signifikan terhadap DV. Kedua, melihat besaran R square
untuk mengetahui berapa presentase varians pada DV yang dijelaskan oleh IV. Kemudian terakhir melihat signifikansi koefisiensi regresi dari masing-masing
IV. Langkah pertama peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent
variable IV terhadap dependent variable DV, yaitu resiliensi. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Tabel Anova
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
6649.280 12
554.107 12.913
.000
a
Residual 5707.247
133 42.912
Total 12356.528
145 a. Predictors: Constant, Orang Lain, Private, Coping, Forgiveness, History, Value, Daily, Support,
Organizational, Belief, Diri Sendiri, Hidup b. Dependent Variable: Resiliensi
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa p 0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan seluruh independent
variable IV terhadap resiliensi ditolak. Artinya ada hubungan yang signifikan religiusitas daily spiritual experience, values, beliefs, forgiveness, private
religious practices, religious coping, religious support, religious history,
organizational religiousness, dan self-esteem perasaan tentang diri sendiri, perasaan tentang hidup, perasaan tentang orang lain terhadap resiliensi.
Kemudian untuk melihat besaran R square untuk mengetahui berapa presentase varians pada DV yang dijelaskan oleh IV, dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 4.12 Tabel R square
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.734
a
.538 .496
6.55070 a. Predictors: Constant, Orang Lain, Private, Coping, Forgiveness,
History, Value, Daily, Support, Organizational, Belief, Diri Sendiri, Hidup
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perolehan R square sebesar 0.538 atau 53,8. Artinya proporsi varians dari resiliensi yang dijelaskan oleh semua
independent variable adalah sebesar 53,8 sedangkan 46,2 sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.
Kemudian menghitung proporsi varians masing-masing variabel mayor, yaitu: self-esteem dan religiusitas terhadap resiliensi. Penghitungan pertama
dilakukan pada variabel self-esteem terhadap resiliensi, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.13 Proporsi Varians Self-Esteem terhadap Resiliensi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.185
a
.021 .028
9.10327 a. Predictors: Constant, Self-Esteem,
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perolehan R square sebesar 0.021 atau 2,1. Artinya proporsi varians dari self-esteem terhadap resiliensi sebesar
2,1, Kemudian menghitung proporsi varians religiusitas terhadap resiliensi,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.14 Proporsi Varians Religiusitas terhadap Resiliensi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.619
a
.517 .379
7.27304 a. Predictors: Constant, Religiusitas,
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perolehan R square sebesar 0.517 atau 51,7. Artinya proporsi varians dari religiuistas terhadap resiliensi sebesar
51,7. Langkah terakhir adalah melihat signifikansi koefisien regresi tiap
independent variable IV. Jika nilai t 1.96, maka koefisien regresi tersebut signifikan, yang berarti bahwa IV memiliki dampak yang signifikan terhadap
resiliensi. Berikut hasil penghitungannya:
Tabel 4.15 Tabel Koefisien Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
-17.154 6.777
-2.531 .013
Daily .237
.088 .205
2.697 .008
Values .248
.085 .217
2.912 .004
Beliefs .107
.093 .088
1.148 .253
Forgiveness .193
.097 .136
1.989 .049
Private .549
.084 .469
6.544 .000
Coping -.018
.063 -.019
-.289 .773
Support .207
.633 .026
.328 .744
History -.053
.077 -.046
-.690 .492
Organizational -.030
.096 -.024
-.316 .753
Diri Sendiri .236
.112 .178
2.105 .037
Hidup -.152
.098 -.134
-1.554 .123
Orang Lain .001
.098 .001
.006 .995
a. Dependent Variable: Resiliensi
Dari fungsi persamaan di atas, untuk melihat signifikansi koefisien regresi yang dihasilkan, kita dapat melihat nilai sig pada kolom ke-6, jika sig 0.05,
maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap resiliensi, begitu juga sebaliknya. Dari hasil di atas, hanya koefisein regresi daily spiritual
experience, values, forgiveness, private religious practices, dan perasaan tentang
diri sendiri yang signifikan, sedangkan sisanya beliefs, religious coping, religious support, religious history, organizational religiousness, perasaan tentang hidup,
dan perasaan tentang orang lain tidak signifikan. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada resiliensi sebagai berikut:
Resiliensi’ = -17.154 + 0.237Daily Spiritual Experience + 0.248Values + 0.107Beliefs + 0.193Forgiveness + 0.549Private Religious Practices + -
0.018Religious Coping + 0.207Religious Support + -0.053Religious History + -0.030Organizational Religiousness + 0.236Perasaan Tentang Diri Sendiri
+ -0.152Perasaan Tentang Hidup + 0.001Perasaan Tentang Orang Lain
Langkah selanjutnya peneliti menguji penambahan proporsi varians dari tiap independent variable jika IV tersebut dimasukkan satu persatu ke dalam
analisis regresi. Tujuannya adalah untuk melihat penambahan incremented proporsi varians dari tiap IV apakah signifikan atau tidak.
4.2.3 Pengujian Proporsi Varians Indepent Variable