1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui hubungan antara self-esteem dan religiusitas terhadap resiliensi pada remaja.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat berupa:
a Secara teoritik, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
khazanah Ilmu Psikologi khususnya Psikologi Sosial, dan menambah wawasan baru bagi pembaca tentang resiliensi pada remaja kaitannya
dengan self esteem dan religiusitas.
b Secara praktis,
• Bagi subjek: Penelitian ini diharapkan secara praktis akan
bermanfaat dalam memberikan informasi dan pemahaman kepada remaja yang memiliki resiko tinggi terhadap ancaman psikologis,
bahwa tekanan dan ancaman yang diterima tidak akan mempengaruhi kondisi psikologis mereka ketika self-esteem dan
religiusitas masih tinggi. •
Bagi lembaga atau yayasan sosial: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi lembagayayasan sosial yang menaungi
anak jalanan atau remaja yang memiliki resiko tinggi terhadap ancaman psikologis, bahwa pembinaan yang dilakukan dapat
dilakukan melalui pendekatan resiliensi dimana anak perlu dididik untuk menjadi lebih resilient dalam menghadapi permasalahan
hidup yang dihadapi melalui peningkatan self-esteem dan religiusitas, intervensi dengan pendekatan community based.
• Bagi orang tua: Diharapkan dapat memberikan informasi dan
pemahaman kepada orang tua yang memiliki remaja dengan tingkat resiko tinggi tentang resiliensi remaja yang dibangun
melalui peningkatan self-esteem dan religiusitas. Orang tua diharapkan dapat menjadi lingkungan yang stabil dan kondusif
bagi remaja, sehingga keluarga dapat mendukung perkembangan psikologis remaja dan melindunginya dari gangguan dan ancaman
psikologis family as protective factor. •
Bagi praktisi klinis: Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan baru bagi para praktisi klinis sebagai
panduan intervensi klinis tentang resilensi pada remaja, kaitannya dengan peningkatan self-esteem dan religiusitas individu.
• Pemerintah: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait remaja yang memiliki resiko tinggi remaja jalanan, atau remaja yang berada
dalam kemiskinan, bahwa pengambilan kebijakan dalam menyikapi anak-anak atau remaja yang beresiko tinggi menghadapi
ancaman psikologis, penting dilakukan dengan menggunakan pendekatan psikologi, yaitu bahwa kebijakan pembinaan atau
pengawasan yang diterapkan akan berdampak pada psikologis
mereka. Dampak psikologis tersebut tergantung pada seberapa kuat resiliensi yang dimiliki oleh para remaja.
1.5. Sistematika Penulisan