diri sendiri yang signifikan, sedangkan sisanya beliefs, religious coping, religious support, religious history, organizational religiousness, perasaan tentang hidup,
dan perasaan tentang orang lain tidak signifikan. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada resiliensi sebagai berikut:
Resiliensi’ = -17.154 + 0.237Daily Spiritual Experience + 0.248Values + 0.107Beliefs + 0.193Forgiveness + 0.549Private Religious Practices + -
0.018Religious Coping + 0.207Religious Support + -0.053Religious History + -0.030Organizational Religiousness + 0.236Perasaan Tentang Diri Sendiri
+ -0.152Perasaan Tentang Hidup + 0.001Perasaan Tentang Orang Lain
Langkah selanjutnya peneliti menguji penambahan proporsi varians dari tiap independent variable jika IV tersebut dimasukkan satu persatu ke dalam
analisis regresi. Tujuannya adalah untuk melihat penambahan incremented proporsi varians dari tiap IV apakah signifikan atau tidak.
4.2.3 Pengujian Proporsi Varians Indepent Variable
Pengujian pada tahap ini bertujuan untuk melihat signifikansi penambahan incremented proporsi varians dari tiap IV, dimana IV tersebut dianalisis secara
satu persatu. Pada tabel 4.13, kolom pertama adalah IV yang dianalisis secara satu
persatu, kolom kedua adalah total penambahan varians DV dari tiap IV yang dianalisis satu persatu tersebut, kolom ketiga adalah nilai murni varians DV dari
tiap IV yang dimasukkan secara satu persatu, kolom keempat merupakan harga f hitung bagi IV yang bersangkutan, lalu kolom df adalah derajat bebas bagi IV
yang juga bersangkutan terdiri dari numerator dan denumerator, kolom f tabel adalah kolom mengenai harga atau nilai IV pada tabel f dengan df dan taraf level
of significance 5 yang telah ditentukan sebelumnya, harga pada kolom f inilah yang akan dibandingkan dengan harga pada kolom f hitung. Apabila harga f
hitung lebih besar daripada f tabel, maka kolom selanjutnya yaitu kolom signifikan akan dituliskan signifikan, begitu juga sebaliknya. Signnifikan artinya
bahwa penambahan incremented proporsi varians dari IV yang bersangkutan dampaknya signifikan. Besarnya varians pada resiliensi dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.16 Penghitungan Proporsi Varians Resiliensi IV
R
2
R
2
Change F
Hitung df
F Tabel Signifikansi
X
1
0.248 0.248
47.574 1.144
3.89 Signifikan
X
2
0.281 0.033
6.476 1.143
3.89 Signifikan
X
3
0.290 0.009
1.770 1.142
3.89 Tidak Signifikan
X
4
0.334 0.045
9.436 1.141
3.89 Signifikan
X
5
0.512 0.178
51.147 1.140
3.89 Signifikan
X
6
0.512 0.000
0.002 1.139
3.89 Tidak Signifikan
X
7
0.515 0.002
0.589 1.138
3.89 Tidak Signifikan
X
8
0.517 0.002
0.566 1.137
3.89 Tidak Signifikan
X
9
0.517 0.000
0.043 1.136
3.89 Tidak Signifikan
X
10
0.526 0.010
2.792 1.135
3.89 Tidak Signifikan
X
11
0.538 0.011
3.384 1.134
3.89 Tidak Signifikan
X
12
0.538 0.000
0.000 1.133
3.89 Tidak Signifikan
Keterangan:
X
1
: Daily Spiritual Experience X
2
: Values X
3
: Beliefs X
4
: Forgiveness X
5
: Private Religious Practices X
6
: Religious Coping X
7
: Religious Support X
8
: Religious History X
9
: Organizational Religiousness X
10
: Perasaan Tentang Diri Sendiri X
11
: Perasaan Tentang Hidup X
12
: Perasaan Tentang Orang Lain
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut: •
Variabel Daily Spiritual Experience X
1
memberikan sumbangan sebesar 24,8 dalam varians resiliensi. Sumbangan tersebut signifikan dengan F
hitung = 47,574 dan df = 1,144. •
Variabel Values X
2
memberikan sumbangan sebesar 3,3 dalam varians resilensi. Sumbangan tersebut signifikan dengan F hitung = 6,476 dan df =
1,143. •
Variabel Beliefs X
3
memberikan sumbangan sebesar 0.9 dalam varians resiliens. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F hitung = 1,770
dan df = 1,142.
• Variabel Forgiveness X
4
memberikan sumbangan sebesar 4,5 dalam varians resiliensi. Sumbangan tersebut signifikan dengan F hitung = 9,436
dan df = 1,141. •
Variabel Private Religious Practices X
5
memberikan sumbangan sebesar 17,8 dalam varians resiliensi. Sumbangan tersebut tentu signifikan
dengan F hitung = 51,147 dan df = 1,140. •
Variabel Religious Coping X
6
tidak memberikan sumbangan varians sama sekali dalam resiliensi sebesar 0. Oleh karena itu tidak signifikan
dengan F hitung = 0,002 dan df = 1,139. •
Variabel Religious Support X
7
memberikan sumbangan varians dalam resiliensi sebesar 0,2 dalam resiliensi. Sumbangan tersebut tidak
signifikan dengan F hitung = 0,589 dan df = 1,138. •
Variabel Religious History X
8
memberikan sumbangan sebesar 0,2 dalam varians resiliensi. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F
hitung = 0,566 dan df = 1,137. •
Variabel Organizational Religiousness X
9
tidak memberikan sumbangan sama sekali dalam resiliensi, sebesar 0. Oleh karena itu tidak signifikan
dengan F hitung = 0,043 dan df = 1,136. •
Variabel Perasaan Tentang Diri Sendiri X
10
memberikan sumbangan sebesar 1,0 dalam varians resiliensi. Sumbangan tersebut tidak
signifikan dengan F hitung = 2,792 dan df = 1,135.
• Variabel Perasaan Tentang Hidup X
11
memberikan sumbangan sebesar 1,1 dalam varians resiliensi. Sumbangan tersebut juga tidak signifikan
dengan F hitung = 3,384 dan df = 1,134. •
Variabel Perasaan Tentang Orang Lain X
12
tidak memberikan sumbangan varians sama sekali dalam resiliensi dengan 0. Sumbangan
tersebut tentu tidak signifikan dengan F hitung = 0 dan df = 1,133.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat Independent Variable minor yang signifikan sumbangannya terhadap resiliensi,
yaitu: Daily Spiritual Experience, Values, Forgiveness dan Private Religious Practices. Sementara delapan IV lainnya tidak memberikan sumbangan secara
signifikan. Salah satu asumsi dalam regresi yang harus dipenuhi agar hasil analisis
regresi dengan metode least square dapat dipercaya adalah bahwa distribusi frekuensi dari residual mengikuti distribusi normal. Apabila residual berada di
sekitar garis harapan untu kurva normal, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi ini memiliki error atau residual yang distribusinya mengikuti
kurva normal. Aritnya, hasil persamaan regresi beserta interpretasinya dapat dipercaya. Di bawah ini adalah gambar “residual plot” yang dihasilkan untuk
dependent variable resiliensi, gambar 4.17.
Gambar 4.17 Residual Plot Resiliensi
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa distribusi dari residual yang dihasilkan adalah normal. Dengan demikian, uji hipotesis dan penelitian dengan
analisis regresi pada resiliensi dapat dipercaya.
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN