orang lain, yang terkadang melalui upaya yang beresiko dan berbahaya bagi dirinya.
2. Perasaan tentang Hidup
a. Individu dengan self-esteem yang tinggi: adalah individu yang merasa memiliki tanggungjawab atas hidup yang dijalani dan memiliki kontrol
penuh atas hidupnya. Dalam hal ini, ia merasa nyaman dengan realitas yang ada, dan tidak menyalahkan diri sendiri atas permasalahan yang
terjadi pada hidupnya. Apa yang terjadi pada kehidupannya adalah terutama karena pilihan dan keputusannya, bukan karena faktor
eksternal. Individu dengan self-esteem yang tinggi juga dapat memiliki pilihan untuk mempertimbangkan pendapat orang lain tentang
hidupnya, namun ia memiliki otoritas penuh untuk menentukan mana yang benar dan terbaik untuk hidupnya.
b. Individu dengan self-esteem yang rendah: adalah individu yang cenderung salah menggambarkan realitas kehidupannya, dan tidak
mempedulikan apa yang terjadi pada lingkungan sekitar. Beberapa dari individu tersebut merasa terasingkan dari realitas kehidupan, dan apa
yang terjadi pada kehidupannya seringkali tampak di luar kendali. Individu dengan self-esteem yang rendah juga merasa dirinya tidak
berdaya, lemah, dan setiap saat mudah terserang, seperti tidak memiliki kekuatan untuk sedikitpun mengatasi tantangan yang terjadi pada
kehidupannya sehari-hari.
3. Persaaan tentang Orang Lain
a. Individu dengan self-esteem yang tinggi: adalah individu yang memiliki toleransi dan penghargaan kepada semua orang, sepanjang ia meyakini
bahwa ia memiliki hak yang sama sebagaima manusia umumnya. Ketika seseorang merasa nyaman dengan dirinya, ia akan menghargai
hak-hak orang lain, apa yang orang lain lakukan, dan pilihan serta kehidupan yang mereka jalani, selama orang lain juga memiliki
kehendak untuk menghargai dirinya. Sehigga individu dengan self- esteem yang tinggi mampu menjalin hubungan dengan orang lain secara
bijak. b. Individu dengan self-esteem yang rendah: adalah individu yang
memiliki dasar penghargaan yang rendah pada orang lain, tidak memiliki toleransi dan memiliki keyakinan bahwa orang lain harus
hidup berdasarkan pada cara pandangnya terhadap mereka. Self-esteem yang rendah dalam hubungan dengan orang lain juga ditunjukkan
dengan sikap yang kaku dan tidak fleksibel, terlalu sibuk dengan urusan sendiri dan tidak mau memikirkan tentang orang lain. Ketika ada sedikit
waktu untuk memikirkan orang lain, ia hanya mengkhawatirkan tentang apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya. Individu dengan self-
esteem yang rendah cenderung melakukan sabotase terhadap hubungannya dengan orang lain. Ia seringkali merasa tidak aman dan
tidak nyaman berada dengan orang lain, bahkan bersikap malu dan mempermalukan atau marah dan defensif.
1.3. Religiusitas Religiousness