BAB 4 HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu meliputi: analisis deskriptif, uji validitas alat ukur, dan pengujian hipotesis
penelitian.
4.1 Analisis Deskriptif
Dalam subbab ini akan dibahas mengenai populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah siswaI Yayasan
HIMMATA yang berjumlah 204 orang, sementara yang dijadikan sampel adalah 146 orang.
Tabel 4.1 Distribusi Populasi Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
N Presentase
Laki-laki 81
55,48 Perempuan
65 44,52
TOTAL 146
100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah laki-laki lebih banyak daripada jumlah perempuan. Jumlah laki-laki 81 orang 55,48, sementara
jumlah perempuan 69 orang 44,52. Selanjutnya peneliti akan memaparkan distribusi frekuensi dan uji beda t-
test mean resiliensi berdasarkan jenis kelamin.
93
Tabel 4.2 Distribusi Resiliensi Berdasarkan Jenis Kelamin
Group Statistics
VAR00002 N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean REGR factor score 1 for
analysis 1 Laki-laki
81 -.0147137
.63879382 .07097709
Perempuan 65
.0183356 1.19956533
.14878777
Dari tabel di atas, diketahui bahwa mean perolehan resiliensi pada laki-laki -.0147137 lebih kecil daripada perempuan .0183356. Kemudian peneliti
menguji dengan menggunakan independent sampel t-test untuk mengetahui apakah mean kedua kelompok berbeda secara statistik. Dari hasil yang didapat,
tidak ada perbedaan yang signifikan antara mean laki-laki dan mean perempuan P 0.05. Selanjutnya peneliti akan memaparkan distribusi populasi berdasarkan
usia, yaitu sebagaimana yang tertera pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3 Distribusi Populasi Berdasarkan Usia No
Usia N
Presentase
1. 12 Tahun
15 10,27
2 13 Tahun
37 25,34
3. 14 Tahun
27 18,49
4. 15 Tahun
28 19,18
5. 16 Tahun
18 12,33
6. 17 Tahun
12 8,22
7. 18 Tahun
6 4,11
8. 19 Tahun
3 2,05
Total 146
100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini, yang berusia 13 tahun lebih banyak 25,34 daripada
responden yang berusia 12, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19 tahun. Sementara responden yang paling sedikit adalah responden yang berusia 19 tahun, yaitu sebanyak 2,
05. Selanjutnya peneliti menguraikan distribusi frekuensi dan uji beda t-test
mean resiliensi berdasarkan usia, berikut ini:
Tabel 4.4 Distribusi Resiliensi Berdasarkan Usia
One-Sample Statistics
N Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
Usia 12 146
.1027 .30466
.02521 Usia 13
146 .2534
.43647 .03612
Usia 14 146
.1849 .38958
.03224 Usia 15
146 .1918
.39506 .03270
Usia 16 146
.1233 .32990
.02730 Usia 17
146 .0822
.27560 .02281
Usia 18 146
.0411 .19920
.01649 Usia 19
146 .0205
.14235 .01178
Dari tabel di atas, diketahui bahwa mean perolehan resiliensi pada responden berusia 13 tahun .2534 lebih besar daripada perolehan mean pada
responden berusia 12 tahun .1027, 14 tahun .1849, 15 tahun .1918, 16 tahun .1233, 17 tahun .0822, 18 tahun .0411 dan responden berusia 19 tahun
.0205. Peneliti juga menguji dengan menggunakan independent sampel t-test untuk mengetahui apakah mean kedelapan kelompok berbeda secara statistik.
Tabel 4.5 Signifikansi Perolehan Mean Berdasarkan Usia
One-Sample Test
Test Value = 0 95 Confidence Interval of
the Difference T
df Sig. 2-tailed Mean Difference
Lower Upper
Usia 12 4.075
145 .000
.10274 .0529
.1526 Usia 13
7.016 145
.000 .25342
.1820 .3248
Usia 14 5.736
145 .000
.18493 .1212
.2487 Usia 15
5.866 145
.000 .19178
.1272 .2564
Usia 16 4.516
145 .000
.12329 .0693
.1773 Usia 17
3.603 145
.000 .08219
.0371 .1273
Usia 18 2.493
145 .014
.04110 .0085
.0737 Usia 19
1.744 145
.083 .02055
-.0027 .0438
Dari tabel di atas diperoleh penjelasan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan perolehan mean pada responden menurut usianya P 0.05, hanya
responden yang berusia 19 tahun yang memiliki perbedaan yang signifikan dalam perolehan mean. Hal ini bisa terjadi karena jumlah responden yang sedikit pada
usia 19 tahun, yaitu sebanyak tiga orang. Kemudian peneliti juga akan memaparkan distribusi populasi berdasarkan
tingkat pendidikan, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Populasi Berdasarkan Tingkat Pendidikan No.
Kelas N
Presentase
1. VII SMP
52 35,62
2 VIII SMP
32 21,92
3. IX SMP
35 23,97
4. X SMA
10 6,85
5. XI SMA
12 8,22
6. XII SMA
5 3,42
Total 146
100
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah responden yang duduk di kelas VII SMP lebih banyak 35,62 daripada responden yang duduk di kelas
VIII SMP 21,92, IX SMP 23,97, X SMA 6,85, XI SMA 8,22 dan XII SMA 3,42.
Sementara distribusi frekuensi dan uji beda t-test mean resiliensi berdasarkan tingkat pendidikan, dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Resiliensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan
One-Sample Statistics
N Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
VII SMP 146
.3562 .48051
.03977 VIII SMP
146 .2192
.41511 .03436
IX SMP 146
.2397 .42839
.03545 X SMA
146 .0685
.25346 .02098
XI SMA 146
.0822 .27560
.02281 XII SMA
146 .0342
.18249 .01510
Dari tabel di atas, diketahui bahwa mean perolehan pada responden yang berada di kelas VII SMP lebih besar .3562 daripada perolehan mean pada
responden yang berada di kelas VIII SMP .2192, IX SMP .2397, X SMA
.0685, XI SMA .0822 dan XI SMA .0342. Kemudian sebagaimana sebelumnya, peneliti juga menguji perolehan mean berdasarkan tingkat
pendidikan tersebut dengan menggunakan independent sampel t-test untuk mengetahui apakah mean keenam kelompok tersebut berbeda secara statistik.
Tabel 4.8 Signifikansi Perolehan Mean Berdasarkan Tingkat Pendidikan
One-Sample Test
Test Value = 0 95 Confidence Interval of the
Difference t
df Sig. 2-tailed Mean Difference
Lower Upper
VII SMP 8.956
145 .000
.35616 .2776
.4348 VIII SMP
6.380 145
.000 .21918
.1513 .2871
IX SMP 6.762
145 .000
.23973 .1697
.3098 X SMA
3.265 145
.001 .06849
.0270 .1100
XI SMA 3.603
145 .000
.08219 .0371
.1273 XII SMA
2.268 145
.025 .03425
.0044 .0641
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara mean pada responden yang duduk di kelas VII SMP, VIII SMP,
IX SMP, X SMA, XI SMA dan XII SMA P 0.05. Setelah peneliti memaparkan distribusi populasi dan menguji beda t-test
mean resiliensi berdasarkan jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan, selanjutnya peneliti akan memaparkan perolehan skor pada variabel self-esteem,
religiusitas dan resiliensi secara kategori. Kategori skor ini dibagi menjadi tiga, yaitu: tinggi, sedang dan rendah. Kategorisasi ini diperoleh dengan cara; skor
rendah diperoleh dengan cara mengurangi skor tertinggi dengan skor terendah
dibagi tiga, hasil yang diperoleh menjadi batas akhir rentangan skor rendah. Kemudian hasil yang diperoleh tadi ditambah dengan skor terendah, maka hasil
yang diperoleh menjadi batas akhir bagi rentang skor sedang. Dan skor tertinggi diperoleh dari rentangan ahir skor sedang sampai skor tertinggi.
Tabel 4.9 Peroleh Skor Variabel Secara Kategorik No.
Variabel Kategori dan Presentase Skor
Total Rendah
Presentase
Sedang
Presentase
Tinggi
Presentase
1. Resiliensi
2 orang 1,37
4 orang 2,74
140 orang
95,89 146
Orang 2.
Self-Esteem Tidak
ada 13 orang
8,91 133
orang 91,09
146 Orang
3. Religiusitas
1 orang 0,68
Tidak ada
145 orang
99,32 146
Orang
Dari tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam resiliensi sebagian besar responden memiliki resiliensi yang tinggi atau sangat resilient
terhadap ancaman dan kesengsaraan yang dihadapi, yaitu sebanyak 140 orang atau 95,89. Begitu juga dengan self-esteem sebanyak 133 orang memperoleh skor
tinggi atau 91,09 , dan religiusitas sebanyak 145 orang atau 99,32.
4.2 Uji Hipotesis Penelitian