Rancangan Penelitian Kerangka Konsep Penelitian Definisi Operasional Variabel dan cara Pengukurannya

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Situation Analysis Study. 3.2. Tempat dan Waktu 3.2.1. Tempat Penelitian ini dilakukan di lingkungan kerja PT. Askes cabang Banda Aceh. Data umum tentang rujukan rawat jalan tingkat pertama peserta wajib Askes di Kota Banda Aceh diperoleh dari rekapitulasi data rujukan rawat jalan tingkat I dari seluruh Puskesmas yang berada di wilayah Kota Banda Aceh, yang disusun oleh PT. Askes cabang Banda Aceh, yang berjumlah 6 Puskesmas tahun 2004. Pada penelitian ini, mengingat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti sendiri ataupun oleh keadaan, diantaranya seperti keterbatasan waktu, dana dan belum berfungsi beberapa Puskesmas secara maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan, khususnya Puskesmas yang terkena Tsunami tahun 2004 yang lalu, maka peneliti memilih 3 Puskesmas yang berada di wilayah Kota Banda Aceh, yaitu Puskesmas Mibo, Puskesmas Batoh dan Puskesmas Baiturahman untuk dijadikan sebagai tempat penelitian. Zuhrawardi : Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Wajib PT. Askes Pada..., 2007 USU e-Repository © 2008 Alasan peneliti memilih Puskesmas Mibo, Puskesmas Batoh dan Puskesmas Baiturrahman menjadi tempat penelitian adalah karena puskesmas-puskesmas ini dan wilayah yang berada di tiga kecamatan ini relatif tidak terkena tsunami. Walaupun ada beberapa desa di wilayah ini yang terkena, tapi dampaknya tidak separah seperti pada beberapa kecamatan yang lain. Stabilitas pelayanan Puskesmas dan angka kunjungan rawat jalan penduduk yang berdomisili di tiga kecamatan tersebut tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan masa sebelum tsunami. Alasan lainnya yang melatarbelakangi peneliti untuk tidak mengikutsertakan beberapa Puskesmas lainnya sebagai tempat penelitian adalah karena belum stabilnya populasi penduduk di beberapa kecamatan tersebut. Pada beberapa kecamatan yang terkena tsunami, penduduknya masih banyak yang tinggal di barak-barak pengungsian yang jauh dari tempat tinggal semula. Bahkan banyak yang tinggal di kabupaten atau bahkan propinsi lain. Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas juga belum optimal, karena masih kurangnya penduduk yang mendiami wilayah-wilayah tersebut. Sehingga jika dilakukan perbandingan data rujukan antara satu Puskesmas dan Puskesmas lainnya akan terjadi kesenjangan yang besar. Untuk mencegah terjadinya bias pada penelitian ini, maka peneliti hanya mengambil 3 Puskesmas saja sebagai tempat pengambilan data pada penelitian ini. Zuhrawardi : Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Wajib PT. Askes Pada..., 2007 USU e-Repository © 2008

3.2.2. Waktu

Penelitian ini telah dilakukan lebih kurang selama 2 tahun, yaitu dimulai dari tahun 2005-tahun 2006. Lamanya masa penelitian ini disebabkan oleh beberapa faktor eksternal yang berada di luar kendali peneliti maupun kendali unit manusia, diantaranya adalah bencana tsunami pada akhir tahun 2004 yang lalu, yang otomatis sangat mempengaruhi penelitian yang sedang peneliti lakukan terkait dengan hancurnya beberapa puskesmas yang semula rencananya akan peneliti jadikan tempat penelitian. Selain itu lamanya waktu yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam merehabilitasi dan merecovery kembali, baik infrastruktur maupun sistem pelayanan kesehatan pada puskesmas yang terkena tsunami, member dampak juga terhadap puskesmas- puskesmas yang tidak terkena tsunami. Dampak dari lamanya masa rehabilitasi dan recoveri infrastruktur dan sistem kesehatan di NAD menyebabkan penduduk yang berada di kawasan yang terkena tsunami, akan memanfaatkan sarana kesehatan di wilayah yang tidak terkena tsunami, baik itu pelayanan kesehatan umum maupun Askes. Pemerintah daerah pun memberi kemudahan dalam berbagai pelayanan masyarakat tanpa harus melalui administrasi yang ketat. Hal ini juga berlaku bagi peserta Askes, sehingga jika peneliti ingin membuat penelitian yang sesuai dengan tujuan awal penelitian, maka peneliti harus menunggu sistem pelayanan kesehatan Askes berjalan atau hampir berjalan sesuai dengan prosedur atau sistem yang seharusnya. Pelayanan Askes yang kembali ke sistem yang seharusnya baru terjadi kira-kira pada akhir tahun 2006 yang lalu, dan inipun baru terjadi di Zuhrawardi : Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Wajib PT. Askes Pada..., 2007 USU e-Repository © 2008 beberapa puskesmas saja, terutama puskesmas-puskesmas yang tidak terkena tsunami. Keadaan inilah yang menghambat penelitian yang peneliti lakukan sehingga peneliti membutuhkan waktu yang lama dalam penelitian ini.

3.3. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan : Variable yang diteliti DOKTER PUSKESMAS ̇ Pemahaman Kapitasi ̇ Persepsi Resiko Keuangan ̇ Indikasi Kebutuhan Medis dan Non Medis STAFF PUSKESMAS ̇ Fasilitas Alat ̇ Ketersediaan Obat ̇ Data P A S I E N ̇ Jenis Penyakit ̇ Tingkat Pendidikan ̇ Alasan di rujuk Rasio Rujukan Tingkat Pertama Penilaian Pelaksanaan Rujukan KEPALA ASKES CABANG B. ACEH ̇ Data rasio rujukan tingkat I peserta wajib Askes tahun 2006 ̇ Upaya-upaya yang dilakukan PT. Askes dalam menurunkan claim rasio rujukan rawat jalan tingkat I Penyempurnaan Kebijakan Sistem Rujukan Zuhrawardi : Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Wajib PT. Askes Pada..., 2007 USU e-Repository © 2008

3.4. Definisi Operasional Variabel dan cara Pengukurannya

a. Rasio rujukan rawat jalan tingkat pertama adalah persentase jumlah rujukan peserta PT. Askes dari Puskesmas baiturahman, Puskesmas Batoh dan Puskesmas Mibo yang dirujuk ke RS. Dr. Zainoel Abidin dan RS. Fakinah Banda Aceh selama tahun 2006. Cara pengukurannya adalah jumlah rujukan dibagi dengan jumlah kunjungan peserta wajib PT. Askes tahun 2006 di 3 puskesmas tersebut. b. Pemahaman kapitasi adalah pemahaman dokter puskesmas terhadap konsep pemberian imbalan jasa kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan PPK yang diberikan berdasarkan jumlah jiwa kapita yang menjadi tugas dan tanggung jawab sebuah PPK, tanpa memperhatikan frekuensi atau jumlah pelayanan pada suatu waktu tertentu. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara mendalam dengan dokter Puskesmas. c. Persepsi resiko keuangan adalah: persepsi dokter puskesmas terhadap resiko keuangan yang diakibatkan sistem pembiayaan kapitasi Total Alternatif I, pengalihan resiko dari PT. Askes kepada PPK dan pemberian insentif apabila terjadi efisiensi pelayanan. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara mendalam dengan dokter puskesmas. d. Indikasi kebutuhan medis dan non medis adalah pengetahuan dokter puskesmas terhadap kebutuhan medis dan non medis pasien untuk dirujuk ke Rumah sakit. Pengukurannya dengan wawancara mendalam dengan dokter Puskesmas. Zuhrawardi : Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Wajib PT. Askes Pada..., 2007 USU e-Repository © 2008 e. Fasilitas alat adalah ketersediaan sarana dan peralatan medis di puskesmas dalam memberikan pelayanan pada peserta wajib PT. Askes. Pengukuran ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan dokter puskesmas. f. Ketersediaan obat adalah tersedianya obat-obatan di Puskesmas yang dibutuhkan oleh peserta wajib PT. Askes sesuai dengan kebutuhan medis dan diagnose penyakit. Pengukurannya dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan dokter puskesmas. g. Jenis penyakit adalah klarifikasi jenis penyakit yang diderita oleh peserta wajib PT. Askes yang datang berobat ke puskesmas. Pengukurannya dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan dokter puskesmas serta melihat catatan status pasien peserta wajib PT. Askes yang ada di puskesmas. h. Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan peserta wajib PT. Askes yang berobat ke puskesmas sesuai dengan yang tertulis di kartu pasien. Pengukurannya dilakukan dengan cara melihat catatan status pasien peserta wajib PT. Askes yang ada di puskesmas. i. Alasan meminta rujukan: alasan yang biasa dikemukakan oleh pasien peserta wajib PT. Askes ketika meminta rujukan kepada dokter di Puskesmas. j. Upaya-upaya yang dilakukan oleh PT. Askes: segala upaya yang dilakukan oleh PT. Askes Indonesia cabang Banda Aceh dalam menurunkan claim rasio rujukan rawat jalan tingkat I. Zuhrawardi : Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Wajib PT. Askes Pada..., 2007 USU e-Repository © 2008

3.5. Informan Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Tahun 2016

3 59 149

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Untuk Peserta Askes di Puskesmas Air Tawar Padang.

0 1 6

Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Di Puskesmas Siko Dan Puskesmas Kalumata Kota Ternate Tahun 2014 | Ali | JIKMU 7439 14626 1 SM

0 0 17

Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Tahun 2016

0 0 16

Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Tahun 2016

0 0 2

Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Tahun 2016

0 0 10

Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Tahun 2016

0 0 29

Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Tahun 2016

0 3 3

Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Tahun 2016

0 0 26

Perencanaan Tingkat Puskesmas Program Ke

0 1 14