d. Transkript Hasil Wawancara dengan Kepala Puskesmas Baiturrahman
Peneliti : Sebagai Dokter yang bertugas di Puskesmas dan juga sebagai pihak yang memiliki wewenang dalam memberikan rujukan
rawat jalan tingkat I pada peserta wajib Askes, yang dikeluarkan oleh Puskesmas ini tahun 2006 yang lalu ?
Informan : “Mungkin sekitar 50 Pak”. Peneliti : Dapatkah saya memperoleh data konkritnya ? yaitu data
tentang jumlah pasien dari peserta wajib Askes yang berobat tahun 2006, dan jumlah pasien dari peserta wajib Askes yang
mendapat rujukan rawat jalan dari puskesmas ini tahun 2006 ? Informan
: “Sebentar Pak Saya minta dipanggilkan pemegang programnya dulu, karena semua data dia yang menyimpannya”.
Peneliti : Jika anda tidak keberatan, saya ingin mengetahui sejauhmana pemahaman anda sebagai Dokter dan sekaligus juga sebagai
Kepala Puskesmas tentang sistem kapitasi yang dipergunakan oleh PT. Askes dalam pembayaran preminya ?
Informan : “Menurut pemahaman saya, sistem kapitasi adalah suatu sistem pembayaran yang digunakan oleh PT. Askes dalam
membayar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta wajib PT. Askes oleh Puskesmas atau Rumah Sakit”.
Peneliti : Apakah Anda mengetahui, jika dalam sistem kapitasi tersebut, Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan akan mengalami
resiko keuangan, dengan kata lain resiko akibat pelayanan yang diberikan kepada pasien Askes ?
Zuhrawardi : Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Wajib PT. Askes Pada..., 2007 USU e-Repository © 2008
Informan : “Ya, Pak, memang resiko kerugiannya akan ditanggung oleh fasilitas kesedatan yang bersangkutan, tapi….. jika ketetapan
dari pemerintah sudah demikian, yah…. kita mau bagaimana lagi ?”.
Peneliti : Pertimbangan apakah yang Anda gunakan, ketika Anda memutuskan untuk memberikan rujukan rawat jalan tingkat I
kepada pasien yang menjadi peserta wajib Askes ? Informan : “Biasanya indikasi medis ”.
Peneliti : Menurut Anda, apakah fasilitas kesehatan yang ada di Puskesmas ini telah lengkap atau memadai dalam memberikan
pelayanan kesehatan dasar ? Informan : “Oh…. Sangat memadai sekali Pak, karena banyak peralatan
medis yang di supply oleh NGO internasional, jadi yah…. saya rasa khusus untuk fasilitas sudah sangat menggembirakan
Pak”. Peneliti : Apakah
mutu fasilitas-fasilitas atau alat-alat kesehatan tersebut
telah memenuhi standar secara nasional ? Informan
: “Jika dikatakan mutu secara nasional, terus terang saya kurang paham Pak, saya tidak ahli di bidang itu he…he… tapi
bagi kami yang penting semua peralatan kesehatan ini dapat dipergunakan dengan baik dan efisien, serta dapat bekerja
sesuai fungsinya, selebihnya tergantung penilaian masing- masing Pak, dan standar yang digunakan dalam menilainya”.
Zuhrawardi : Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Wajib PT. Askes Pada..., 2007 USU e-Repository © 2008
Peneliti : Apakah semua jenis obat-obatan, yang berdasarkan standar Depkes harus selalu tersedia pada suatu Puskesmas, juga
secara lengkap tersedia di Puskesmas ini ? Informan : “Khusus untuk obat-obatan tidak ada masalah Pak, selain itu jika
stok hampir habis, kita akan mengambil langsung ke gudang Farmasi Dinkes Kota, saya rasa masalah obat-obatan tidak terlalu
bermasalah selama ini”. Peneliti : Jenis penyakit apakah yang biasa diderita oleh penduduk di
Kecamatan Baiturrahman ini ? terutama peserta wajib Askes yang berobat di Puskesmas ini selama tahun 2006 yang lalu ?
Informan : “Umumnya infeksi saluran pernafasan, penyakit pada saluran pencernaan, hypertensi dan penyakit-penyakit endokrin lainnya
serta beberapa kasus malaria serta DHF jika sedang terjadi wabah”.
Peneliti : Dapatkah saya memperoleh data konkritnya ? Informan : “Tidak masalah Pak, tapi petugasnya belum dating-datang
hingga sekarang, mungkin yang bersangkutan berhalangan”. Peneliti : Apakah Anda pernah atau sering menjumpai pasien wajib
Askes yang dengan insiatif sendiri meminta rujukan untuk rawat jalan tingkat I, padahal secara medis Anda merasa
pasien tersebut tidak membutuhkan rujukan rawat jalan ? Informan : “Jangan ditanya lagi Pak, semakin seringnya”.
Peneliti : Apakah semua pasien wajib Askes yang dengan inisiatif sendiri meminta rujukan tersebut, Anda berikan surat rujukannya ?
Zuhrawardi : Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Wajib PT. Askes Pada..., 2007 USU e-Repository © 2008
Informan : “Tidak semuanya saya berikan”. Peneliti : Berapa persenkah kira-kira yang Anda kabulkan permintaannya
atau dengan kata lain Anda keluarkan surat rujukannya ? Informan : “Mungkin sekitar……. yah setengahnya”.
Peneliti : Alasan apakah yang umumnya dikemukakan oleh peserta wajib PT. Askes tersebut ketika meminta rujukan ?
Informan : “Biasanya alasan mereka karena obat di Puskesmas tidak manjur, dan jika berobat ke Rumah Sakit mana tahu cepat
sembuh” Peneliti : Apakah Anda menjelaskan kepada pasien tersebut bahwa
sebenarnya ia tidak membutuhkan rujukan rawat jalan ? Informan : “Ya….. emang sudah prosedurnya seperti itu Pak”
Peneliti : Setelah Anda memberikan penjelasan, kira-kira berapa persenkah dari mereka yang mau mengerti dan meminta surat
rujukan lagi ? Informan : “Berapa ya, mungkin sekitar setengahnya ”
Peneliti : Bagi peserta wajib PT. Askes yang tetap ingin mendapatkan rujukan rawat jalan, walaupun Anda telah memberikan
penjelasan secara rinci bahwa secara medis ia tidak memerlukan rujukan, maka tindakan apakah yang biasanya
Anda lakukan jika ia tetap meminta rujukan rawat jalan ? Informan : “Prinsipnya mendapat pelayanan kesehatan adalah hak asasi
manusia Pak, di samping itu peserta wajib PT. Askes juga punya hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah
Zuhrawardi : Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Wajib PT. Askes Pada..., 2007 USU e-Repository © 2008
Sakit, jadi yah…. kalau pasiennya tetap berkeras meminta rujukan walau kita sudah menjkelaskan bahwa secara medis ia
tidak perlu rujukan, ya…….. bagi saya pribadi saya buatkan saja surat rujukannya”
Peneliti : Jika dibandingkan dengan pasien wajib PT. Askes secara indikasi medis memang membutuhkan rujukan rawat jalan
tingkat I, maka berapa persenkah kira-kira pasien wajib PT. Askes yang dengan insiatif sendiri meminta rujukan rawat
jalan tanpa adanya indikasi medis ? Informan : “Saya rasa sekitar 30-40 atau malah hampir setengahnya”
Peneliti : Apakah tingkat pendidikan yang umumnya dimiliki oleh peserta wajib PT. Askes yang meminta rujukan tersebut ?
Informan : “hmmm….. saya rasa minimal SMU”. Peneliti : Bagi pasien yang mendapatkan rujukan rawat jalan tingkat I,
ketika mereka datang kembali ke Puskesmas, apakah mereka membawa surat jawaban rujukan yang diberikan oleh Rumah
Sakit ? Berapa persenkah kira-kira pasien yang membawa jawaban rujukan tersebut ?
Informan : “Ada yang membawa, ada yang tidak, yang membawa paling sekitar 30”
Peneliti : Pasien yang datang membawa surat jawaban rujukan dari Rumah Sakit tersebut, apakah umumnya meminta surat rujukan
kembali ?
Zuhrawardi : Analisis Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Wajib PT. Askes Pada..., 2007 USU e-Repository © 2008
Informan : “Umumnya iya ”. Peneliti : Berapa persenkah kira-kira dari pasien-pasien tersebut yang
meminta rujukan kembali ? Informan : “Hampir 80 mungkin”.
e. Transkript Hasil Wawancara dengan Staf Puskesmas Mibo