78
Pemerintah Lebanon bukan merupakan peserta dalam penandatangan Konvensi 1951 tentang status pengungsi dan Pemerintah Lebanon tidak memiliki
undang-undang mengenai pengungsi dan pencari suaka. Dalam hal ini, kegiatan atau peran UNHCR dalam menangani pengungsi Suriah tentunya akan mengalami banyak
kendala dalam menangani pengungsi Suriah. Sebagaimana fokus penelitian ini kepada permasalahan tempat tinggal dan kesehatan. Maka hambatan yang dihadapi
UNHCR dalam Menangani Pengungsi Suriah di Lebanon pada tahun 2011-2013 antara lain hambatan-hambatan dalam menangani permasalahan tempat tinggal dan
kesehatan di Lebanon.
1. Hambatan dalam Penanganan Permasalahan Tempat Tinggal
Arus pengungsi Suriah yang menuju Lebanon sejak tahun 2011 hingga 2013 yang mencapai 2.352.426
150
berdampak kepada terjadinya kekurangan pilihan tempat tinggal. Hal tersebut menjadi hambatan bagi UNHCR dalam memfasilitasi tempat
tinggal untuk pengungsi Suriah. Karena tidak adanya tempat yang mampu menerima jumlah pengungsi yang besar, sehingga berdampak pada pertumbuhan permukiman
informal yang tidak teratur, pemukiman informal merupakan pemukiman yang ditempati oleh pengungsi di lahan-lahan kosong di tengah kota baik berupa lahan
privat maupun lahan lahan umum. pertumbuhan permukiman informal tersebut
150
United Nations High Commissioner for Refugees UNHCR, Syria Regional Response, 2013 Final ,
1.
79
menimbulkan risiko bagi pengungsi dan meningkatkan ketegangan dengan masyarakat setempat.
151
Selain keterbatasan wilayah Lebanon dalam menerima, hambatan dalam penanganan masalah tempat tinggal juga terdapat pada solusi yang diberikan UNHCR
dalam menangani permasalahan tempat tinggal. Sebelumnya terdapat tiga pilihan solusi yang diberikan UNHCR kepada pengungsi sesuai dengan peran UNHCR
dalam melaksanakan tugas mandatnya, yaitu: pertama, mengembalikan para pengungsi ke Suriah rapatriation, kedua, menampung para pengungsi di Lebanon
integrasi lokal, dan ketiga, memindahkan pengungsi ke negara lain resettlement.
Namun dalam melaksanakan tiga pilihan solusi tersebut tersebut terdapat hambatan- hambatan untuk melaksanakan solusi tersebut.
Dalam melaksanakan repatriation UNHCR terhambat oleh situasi Suriah yang masih dalam keadaan konflik. Hal tersebut dikhawatirkan karena akan
mengancam keamanan dan kehidupan pengungsi di negara asalnya. Kemudian, dalam melaksanakanintegrasi lokal lokal integration UNHCR terhambat karena Lebanon
belum menandatangani konvensi 1951 tentang pengungsi sehingga pengungsi Suriah tidak dapat menjadi warga negara Lebanon melalui integrasi lokal. Selain hambatan
dalam pelaksanaan repatriasi dan lokal integration terdapat juga hambatan dalam melaksanakan resettlement karena proses yang ditempuh oleh para pengungsi
tidaklah mudah dan memerlukan jangka waktu cukup panjang.
151
Dupin, “UNHCR Monthly Update Shelter”, 2.
80
2. Hambatan dalam Penanganan Permasalahan Kesehatan
Begitu juga, terdapat hambatan-hambatan dalam menangani permasalahan kesehatan pengungsi Suriah oleh UNHCR di Lebanon. Hambatan tersebut antara lain,
jauhnya akses kesehatan ke tempat pengungsi sehingga pengungsi menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan. Akses ke pusat-pusat perawatan
kesehatan merupakan tantangan bagi beberapa pengungsi yang tinggal di lokasi terpencil. Selain itu, akses dibatasi oleh jam kerja yang pendek dan terbatasnya
tenaga kesehatan yang terlatih. Walupun UNHCR menyediakan unit medis keliling untuk untuk mengatasi kendala tersebut, tetapi untuk menjangkau daerah-daerah
terpencil unit medis keliling belum mampu menjangkau wilayah-wilayah terpencil karena akses jalan yang kurang baik.
152
Kemudian, tingginya biaya perawatan kesehatan menjadikan pengungsi dibebankan biaya medis yang sama seperti warga negara Lebanon. Meskipun
kontribusi oleh UNHCR dan mitra lainnya di puskesmas didukung oleh komunitas kemanusiaan, banyak pengungsi masih merasa sulit untuk menutupi biaya perawatan
medis. Selain itu, hambatan UNHCR dalam menangani permasalahan kesehatan pengungsi Suriah di Lebanon adalah karena peningkatan jumlah pengungsi
mengakibatkan UNHCR tidak dapat memenuhi semua kebutuhan perawatan
152
Wimmer, “UNHCR Monthly, Update Health,” 2.