Sistematika Penelitian Upaya United Nations High Commissioner For Refugees (UNHCR) dalam menangani pengungsi Suriah di Lebanon Tahun 2011-2013

25 BAB II KONFLIK SURIAH DAN PERMASALAHAN PENGUNGSI SURIAH DI LEBANON Bab ini menjelaskan mengenai konflik Suriah dan permasalahan- permasalahan pengungsi Suriah di Lebanon. Bagian ini akan dimulai dengan pembahasan mengenai konflik Suriah dan arus pengungsi Suriah, Pengungsi Suriah di Lebanon, permasalahan yang dihadapi pengungsi Suriah di Lebanon, dan respon pemerintah Lebanon terhadap pengungsi Suriah. Keterkaitan bab ini dengan kerangka pemikiran dalam penelitiaan ini dilihat dari dampak krisis Suriah yang mengakibatkan meningkatnya arus pengungsi menuju Lebanon sehingga menjadi permasalahan kemanan manusia human security yang membutuhkan penanganan dari organisasi internasional.

A. Konflik Suriah dan Arus Pengungsi Suriah

Pada tahun 2011 Suriah mengalami konflik internal akibat dampak Arab Spring di wilayah Timur Tengah. Sama halnya dengan negara Timur Tengah lainnya yang terkena dampak Musim Semi Arab Arab Spring, konflik Suriah juga diawali dengan aksi demonstrasi masyarakat Suriah. Gerakan demonstrasi masyarakat Suriah dimulai dari tuntutan masyarakat Suriah di kota Dera’a yang menuntut pembebasan anak-anak sekolah yang ditangkap polisi Suriah. 43 43 Trias Kuncahyono, Musim Semi di Suriah, Anak-Anak Penyulut Revolusi, Jakarta: Gramedia, 2013, 114. 26 Penangkapan anak-anak sekolah tersebut karena mereka menulis slogan revolusi yang diteriakan rakyat di Tunisia, Mesir dan Libya yang bertuliskan Assahab yoreed eskaat el nizam yang artinya rakyat ingin menumbangkan rezim. Grafiti yang ditulis oleh anak-anak tersebut dianggap oleh pemerintah sebagai aksi provokasi kepada masyarakat sehingga pemerintah melalui Mukhabarat, 44 memerintahkan agar anak-anak tersebut ditangkap. Anak-anak tersebut ditangkap dan disiksa dengan berlebihan sehingga membuat para orang tua dan pimpinan kabilah sangat marah kepada rezim. 45 Demonstrasi yang dilakukan di Suriah berkembang menjadi demonstrasi publik yang bertujuan untuk perubahan pemerintahan. Tuntutan masyarakat Suriah tersebut diakibatkan karena perekonomian Suriah mengalami penurunan dan kecewa terhadap pemerintahan Assad yang telah lama memerintah Suriah. 46 Namun tuntutan- tuntutan masyarakat Suriah melalui gerakan demonstrasi dihalangi oleh pihak keamanan, dengan cara penembakan terhadap para demonstran yang mengakibatkan jatuhnya korban tewas dari masyarakat Suriah. Penembakan terhadap para demonstran tersebut menjadikan masyarakat Suriah semakin marah terhadap rezim Assad sehingga mengakibatkan bentrokan antara demonstran dengan pemerintah. 47 44 Mukhabarat merupakan salah satu dinas intelejen atau keamanan yang mengontrol, mengawasi penduduk dan bertugas mempertahankan rezim. 45 Kuncahyono, Musim Semi di Suriah, 114-115. 46 Wardoyo, “Anatomi Penyelesaian”, 185. 47 Kuncahyono, Musim Semi di Suriah, 123-130. 27 Berkembangnya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Suriah dalam menurunkan kepemimpinan Presiden Bashar Al-Assad, menjadikan masyarakat Suriah bergabung dalam beberapa kelompok oposisi. Terdapat empat kelompok oposisi yaitu: 48 Syrian National Council SNC, 49 Free Syrian Army FSA, 50 National Coordinator Bereu NCB, 51 dan gerakan-gerakan akar rumput yang sifatnya lokal. 52 Terbentuknya kelompok-kelompok oposisi menjadikan adanya dua kelompok yang saling bertentangan. Dua kelompok tersebut yaitu pihak oposisi yang ingin menjatuhklan kekuasaan Presiden Bashar al Assad dan pihak pemerintah yang mempertahankan kekuasaan Presiden Bashar al Assad. Dengan adanya kedua kelompok yang saling bertentangan tersebut menjadikan konflik dalam negeri menjadi konflik berkepanjangan di Suriah dan mengakibatkan ratusan ribu masyarakat Suriah pergi meninggalkan wilayahnya untuk mengungsi di wilayah- wilayah yang aman. 48 Wardoyo, “Anatomi Penyelesaian”, 186. 49 Syrian National Council SNC didirikan oleh tokoh-tokoh anti rezim di pengasingan dan berbasis di Istambul. SNC terdiri dari berbagai faksi yaitu dari Ikhwanul Muslimin, National Bloc, Local Coordinating Committe dan beberapa kelompok minoritas termasuk beberapa faksi kecil dari kelompok Kurdi. 50 Free Syrian Army FSA merupakan struktur oposisi utama bersenjata yang beroperasi di Suriah yang aktif selama perang saudara di Suriah. Tentara Pembebasan Suriah FSA terdiri dari para personel angkatan bersenjata Suriah yang memberontak. FSA didominasi oleh kelompok menengah kebawah Sunni, mereka yang terlibat dalam Ikhwanul Muslimin dan beberapa kelompok radikal Islam. 51 National Coordinator Bureu NCB berisis kelompok-kelompok nasionalis, kiri, dan beberapa faksi kelompok Kurdi. Kelompok ini berbasis di Suriah dan kelompok ini dipandang oleh Bashar al Assad sebagai wakil dari pihak oposisi untuk diajak bernegosiasi. 52 Gerakan-gerakan akar rumput yang sifatnya lokal gerakan ini mencakup hampir seluruh wilayah Suriah, kelompok ini dikoordinatori oleh Revolutionary Council dan dalam tingkatan nasional masuk kedalam Syrian Revolution General Commission SRGC. 28 Pada awalnya masyarakat Suriah hanya pergi dari desa ke desa untuk mencari perlindungan namun situasi dalam negeri yang tidak menentu menjadikan masyarakat Suriah pergi meninggalkan negaranya untuk mendapatkan perlindungan di negara- negara tetangga. 53 Oleh karena itu, kekerasan dan konflik dalam negeri menjadikan warga Suriah sebagai pengungsi dalam negeri. Konflik dalam negeri menjadikan masyarakat Suriah kehilangan anggota keluarga, hancurnya rumah-rumah dan hilangnya pekerjaan. Menurut UNHCR jumlah pengungsi dalam negeri Internal Displacement Persons IDPs di Suriah dari 2.016.500 jiwa pada tahun 2012 meningkat menjadi 6.520.800 jiwa pada akhir tahun 2013. 54 Peningkatan jumlah pengungsi dalam negeri Internal Displacement Persons IDPs tersebut berdampak kepada negara-negara tetangga Suriah. Menurut laporan UNHCR bahwa per tanggal 31 Desember 2013 jumlah pengungsi Suriah yang menuju negara-negara tetangga mencapai 2.352.426 jiwa, tersebar di Turki 352.242 jiwa, Lebanon 858.641 jiwa, Iraq 212.181 jiwa, Yordania 576. 354 jiwa dan Mesir 131.707 jiwa. lihat gambar II.1. 55 53 Lisa Schlein, “UNHCR: Konflik Suriah, Krisis Darurat Kemanusiaan Terbesar Saat Ini,”Voa indonesia.com Kamis, 30 Oktober 2014 [Berita On-line]; tersedia di http:www.voaindonesia.comcontentunhcr-krisi-suriah-darurat-kemanusiaan-terbesar-saat-ini- 2432852.html internet; diakses pada 23 September 2014. 54 United Nations High Commissioner for Refugess UNHCR, “Time Series – Internally displaced person in Syri an Arab Republic,” [database on-line]; tersedia di http:popstats.unhcr.orgPSQ_TMS.aspx?SYR=2001EYR=2013POPT=IDDOGN=NDPOPT= N internet; diakses pada 23 September 2014. 55 United Nations High Commissioner for Refugees UNHCR, Syria Regional Response, 2013 Final Report, Geneva: UNHCR, 2013, 1.

Dokumen yang terkait

Kewenangan United Nation High Commisioner For Refugees (Unhcr) Dalam Perlindungan Pengungsi Konflik Suriah Di Wilayah Turki

7 112 91

Peranan united nation high commissioner for refugees (UNHCR) dalam menangani masalah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia 2008-2011

2 27 134

PERANAN INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR MIGRATION (IOM) DAN HUBUNGANNYA DENGAN UNITED NATION HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM MENANGANI IMIGRAN DAN PENGUNGSI DI INDONESIA

3 17 20

Peranan united nation high commissioner for refugees (UNHCR) dalam menangani masalah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia 2008-2011

1 24 134

PELAKSANAAN HUMANITARIAN ASSISTANCE OLEH UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN DAN BANTUAN TERHADAP INTERNALLY DISPLACED PERSONS (IDPs) DI NAGORNO KARABAKH.

0 4 12

PERANAN UNHCR ( United Nation High Commission for Refugees) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PENGUNGSI KORBAN KONFLIK SURIAH YANG BERADA DI NEGARA TRANSIT HONGARIA.

0 3 9

SKRIPSI PELAKSANAAN HUMANITARIAN ASSISTANCE OLEH UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN DAN BANTUAN TERHADAP INTERNALLY DISPLACED PERSONS (IDPs) DI NAGORNO KARABAKH.

2 9 12

PENDAHULUAN PELAKSANAAN HUMANITARIAN ASSISTANCE OLEH UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN DAN BANTUAN TERHADAP INTERNALLY DISPLACED PERSONS (IDPs) DI NAGORNO KARABAKH.

0 2 17

PENUTUP PELAKSANAAN HUMANITARIAN ASSISTANCE OLEH UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN DAN BANTUAN TERHADAP INTERNALLY DISPLACED PERSONS (IDPs) DI NAGORNO KARABAKH.

0 6 12

PERLINDUNGAN HUKUM PENGUNGSI VIETNAM DI PULAU GALANG KEPULAUAN RIAU PADA TAHUN 1979-1996 OLEH UNHCR (UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES) DITINJAU DARI KONVENSI WINA 1951 DAN UNDANG-UNDANG N.

0 0 1