Hambatan dalam Penanganan Permasalahan Tempat Tinggal

81 kesehatan. Peningkatan jumlah pengungsi tersebut berdampak pada peningkatan dana perawatan kesehatan yang tidak mencukupi, terutama pada perawatan sekunder. 153 Selain hambatan-hambatan penanganan permasalahan pengungsi dalam permasalahan tempat tinggal dan kesehatan. Terdapat juga hambatan dana dalam menjalankan kegiatan-kegiatan UNHCR di Lebanon, hambatan dana tersebut karena peningkatan kebutuhan pengungsi lebih besar daripada dana yang disedikan. Pada tahun 2013 anggaran dana yang disediakan UNHCR kepada pengungsi Suriah sebesar USD 36 juta untuk Lebanon. 154 Sedangkan kebutuhan dana untuk pengungsi Lebanon yang meliputi banyak hal sebesar USD 362 juta. 155 Konsekuensi dari minimnya anggaran dana yang disediakan UNHCR menjadi salah satu hambatan bagi UNHCR dalam menjalankan kegiatannya untuk memenuhi hak-hak pengungsi. Hal tersebut menjadikan kegiatan-kegiatan UNHCR dalam menangani pengungsi Suriah belum dapat dilaksanakan secara maksimal. Sebagaimana dalam laporan UNHCR menjelaskan bahwa, dari 1000 rumah tangga pengungsi yang direncanakan akan mendapat tempat tinggal hanya sekitar 600 rumah tangga pengungsi Suriah yang diberikan tempat penampungan. Dari 80 persen 153 Wimmer, “UNHCR Monthly, Update Health,” 2. 154 United Nations High Commissioner for Refugees UNHCR, “UNHCR Global Appeal 2013 Update,” Geneva: UNHCR, 2013: 166. 155 United Nations High Commissioner for Refug ees UNHCR, “UNHCR Global Report 2013- Lebanon,” Lebanon: UNHCR, 2013: 6. 82 pengungsi yang diidentifikasi akan mendapatkan pemukiman di negara ketiga hanya sekitar 60 persen dari individu yang terdentifikasi akan berangkat ke pemukiman. 156 156 United Nations High Commissioner for Refugees UNHCR, “UNHCR Global Appeal” 166. 83 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam skripsi ini meneliti tentang langkah-langkah yang United Nations High commissioner for Refugee UNHCR terhadap pengungsi Suriah dengan fokus penelitian pada permasalahan tempat tinggal dan pemasalahan kesehatan. Kehadiran pengungsi Suriah di Lebanon menimbulkan suatu permasalahan bagi Lebanon sebagai negara penerima pengungsi yang memeiliki wilayah terkecil dibandingkan negara-negara tetangga Suriah lainnya. Melalui kerangka konseptual organisasi internasional, konsep pengungsi dan keamanan manusia, skripsi ini berusaha menjawab pertanyaan penelitian dalam skripsi ini. Konsep organisasi internasional digunakan sebagai alat analisis untuk mengetahui peran organisasi internasional dalam penanganan permasalahan pengungsi. Konsep pengungsi digunakan dalam penelitian ini sebagai dasar organisasi internasional dalam menentukan status pengungsi yang sesuai dengan konvensi 1951 tentang status pengungsi. Konsep keamanan manusia human security digunakan untuk menjelaskan permasalahan pengungsi yang termasuk kedalam tiga elemen konsep keamanan manusia human security yaitu keamanan individu personal security , keamanan komunitas community security dan keamanan kesehatan health security.

Dokumen yang terkait

Kewenangan United Nation High Commisioner For Refugees (Unhcr) Dalam Perlindungan Pengungsi Konflik Suriah Di Wilayah Turki

7 112 91

Peranan united nation high commissioner for refugees (UNHCR) dalam menangani masalah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia 2008-2011

2 27 134

PERANAN INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR MIGRATION (IOM) DAN HUBUNGANNYA DENGAN UNITED NATION HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM MENANGANI IMIGRAN DAN PENGUNGSI DI INDONESIA

3 17 20

Peranan united nation high commissioner for refugees (UNHCR) dalam menangani masalah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia 2008-2011

1 24 134

PELAKSANAAN HUMANITARIAN ASSISTANCE OLEH UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN DAN BANTUAN TERHADAP INTERNALLY DISPLACED PERSONS (IDPs) DI NAGORNO KARABAKH.

0 4 12

PERANAN UNHCR ( United Nation High Commission for Refugees) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PENGUNGSI KORBAN KONFLIK SURIAH YANG BERADA DI NEGARA TRANSIT HONGARIA.

0 3 9

SKRIPSI PELAKSANAAN HUMANITARIAN ASSISTANCE OLEH UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN DAN BANTUAN TERHADAP INTERNALLY DISPLACED PERSONS (IDPs) DI NAGORNO KARABAKH.

2 9 12

PENDAHULUAN PELAKSANAAN HUMANITARIAN ASSISTANCE OLEH UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN DAN BANTUAN TERHADAP INTERNALLY DISPLACED PERSONS (IDPs) DI NAGORNO KARABAKH.

0 2 17

PENUTUP PELAKSANAAN HUMANITARIAN ASSISTANCE OLEH UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN DAN BANTUAN TERHADAP INTERNALLY DISPLACED PERSONS (IDPs) DI NAGORNO KARABAKH.

0 6 12

PERLINDUNGAN HUKUM PENGUNGSI VIETNAM DI PULAU GALANG KEPULAUAN RIAU PADA TAHUN 1979-1996 OLEH UNHCR (UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES) DITINJAU DARI KONVENSI WINA 1951 DAN UNDANG-UNDANG N.

0 0 1