Peranan dan Tugas Pustakawan

73 Defenisi yang lebih jelasnya terdapat dalam Buku Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya 2006 : 3 yang menyatakan bahwa : Pejabat Fungsional Pustakawan yang selanjutnya disebut pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi instansi pemerintah dan atau unit tertentu lainnya”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan merupakan Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas dan tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh untuk melakukan kegiatan kepustakawanan berdasarkan pengetahuan dokumentasi dan informasi yang dimilikinya. Agar tercapai perpustakaan yang baik maka harus didukung dengan kemampuan pustakawan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Salah satu persyaratan pustakawan yang ideal sebagai berikut : 1. Aspek Profesional Pustakawan Indonesia berpendidikan formal ilmu pengetahuan. Pustakawan juga dituntut gemar membaca, terampil, kreatif, cerdas, tanggap, berwawasan luas, berorientasi ke depan, mampu menyerap ilmu lain, objektif berorientasi pada data, generalisasi disatu sisi, tetapi memerlukan dispilin ilmu tertentu dipihak lain, mempunyai motivasi tinggi, berkarya dibidang kepustakawan dan mampu melaksanakan penelitian serta penyuluhan. 2. Aspek kepribadian dan prilaku Pustakawan Indonesia harus bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral pancasila, mempunyai tangungg jawab sosial dan kesetikawanan, memiliki etos kerja yang tinggi, mandiri, loyalitas tinggi terhadap profesi, luwes, kominikatif dan bersikap suka melayani, ramah dan simpatik, tebuka terhadap kritik dan saran, selalu siaga dan tanggap terhadap kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, berdisiplin tinggi dan menjungjung tinggi etika pustakawan Indonesia Suhernik, 2006 : 73 Dari pernyataan di atas mengemukakan bahwa untuk menjadi pustakawan yang ideal harus memiliki dua aspek yaitu aspek profesional dan aspek kepribadian dan prilaku.

2.9.2 Peranan dan Tugas Pustakawan

Universitas Sumatera Utara 74 Peran pustakawan selama ini membantu pengguna untuk mendapatkan informasi dengan cara mengarahkan agar pencarian informasi dapat efisien, efektif, tepat sasaran, serta tepat waktu. Dengan perkembangan teknologi informasi maka peran pustakawan lebih ditingkatkan sehingga dapat berfungsi sebagai mitra bagi para pencari informasi. Pustakawan dapat mengarahkan pencari informasi untuk mendapatkan informasi yang sahih dan dapat dipertanggung jawabkan. Pustakawan dapat pula menyediakan informasi yang mungkin sangat bernilai, namun keberadaannya sering tersembunyi, seperti literatur kelabu grey literature. Bahkan pustakawan dapat berfungsi sebagai mitra peneliti dalam melakukan penelitian. Menurut Abbas dalam Kusumah 2001 : 1 peran pustakawan adalah sebagai berikut : 1. Pustakawan sebagai gerbang kemasa depan dan masa lalu. 2. Pustakawan sebagai pengajar 3. Pustakawan sebagai manajer knowledge 4. Pustakawan sebagai organizer jaringan sumber-sumber informasi 5. Pustakawan sebagai penyokong untik pengembangan kebijakan informasi 6. Pustakawan sebagai komunitas parner 7. Pustakawan sebagai pengayak sumber informasi 8. Pustakawan sebagai kolaborasi dengan penyedia sumber teknologi 9. Pustakawan sebagai teknisi 10. Pustakawan sebagai konsultan informasi. Sedangkan menurut Hermawan 2006 : 56-57 pustakawan berperan sebagai : 1. Edukator Sebagai edukator pendidik, pustakawan dalam melaksanakan tugasnya berfungsi dan berjiwa sebagai pendidik, ia harus melaksanakan fungsi mendidik, mengajar, dam melatih adalah mengembangkan kemampuan berfikir, dan melatih adalah membina dan megembangkan keterempilan 2. Manager Pada hakikatnya ”manager informasi” yang mengelola informasi yang mengelola informasi pada satu sisi, dengan pengguna informasi pada sisi lain. Informasi yang banyak dan terdapat dalam berbagai wadah yang jumlah selalu bertambah harus dikelola dengan baik. Kebutuhan informasi pengguna merupakan dasar pegelolaan informasi. 3. Administrator Sebagai administrator pustakawan harus mampu menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program pustakawan, serta dapat melakukan analisis atau hasil yang telah dicapai, kemudian melakukan upaya-upaya perbaikan untuk mencapai hasil yang lebih baik. 4. Supervisor Sebagai Supervisor pustakawan harus: Universitas Sumatera Utara 75 1. Dapat melaksanakan pembinaan professional, untuk mengembangkan jiwa kesatuan dan persatuan antar sesama pustakawan, sehingga dapat menumbuhkan dan penigkatan semangat kerja dan kebersamaan. 2. Dapat menigkatkan prestasi, pengtahuan dan keterampilan, baik rekan- rekan sejawat maupun masyarakat pengguna yang dilayani. 3. Mempunyai wawasan yang luas, pandangan jauh kedepan, memahami beban kerja, hambatan-hambatan, serta bersikap sabar, tetapi tegas, adil, objektif dalam melaksanakan tugasnya. 4. Mampu berkoordinasi, baik dengan sesama pustakawan maupun dengan para pembinanya, sehingga mampu meningkatkan kinerja untuk organisasinya. Kedua pernyataan di atas dapat menguraikan bahwa pustakawan memiliki banyak peran, yaitu sebagi edukator, manager, pustakawan juga berperan sebagai pengayak sumber informasi untuk pengembangan perpustakaan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna perpustakaan. Selain pendapat di atas dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman 2004 : 25 dinyatakan bahwa: staf perpustakaan sebaiknya terdiri atas pustakawan, asisten pustakawan, tenaga administrasi dan tenaga fungsional lainnya sebagai berikut: 1. Pustakawan dengan pendidikan paling rendah Strata S1 dalam bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi Pusdokinfo, atau S1 bidang studi lain yang memiliki kompetensi dalam pengelolaan perpustakaan, dengan tugas melaksanakan tugas keprofesian dalam bidang ilmu perpustakaan 2. Asisten pustakawan dengan pendidikan ilmu perpustakaan tingkat diploma dalam bidang ilmu perpustakaan, dokementasi dan informasi Pusdokinfo dengan tugas melaksanakan tugas penunjang keprofesian dalam bidang ilmu perpustakaan. 3. Tenaga fungsional lain dengan pendidikan kejuruan atau keahlian tingkat kesarjanaan dengan tugas melaksanakan pekerjaan penunjang keprofesian seperti pranata komputer dan kearsipan 4. Tenaga administrasi dengan tugas melaksanakan kegiatan kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, perlengkapan, pendidikan, penjilidan,grafik dan lain-lain Uraian di atas dapat diketahui bahwa untuk menjadi staf perpustakaan harus memiliki syarat minimal pendidikan S1 yang memiliki kompetensi bidang perpustakaan, asisten pustakawan dengan pendidikan ilmu perpustakaan tingkat Universitas Sumatera Utara 76 diploma, tenaga fungsional lain dengan pendidikan kejuruan atau keahlian tingkat kesarjanaan, dan tenaga administrasi. Universitas Sumatera Utara 77

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei yaitu dengan cara menyebarkan angket atau kuesioner kepada sejumlah responden yang dijadikan sampel penelitian yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab. Menurut Nazir 2005: 56 ”Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual”. Penelitian ini bersifat deskriptif. Pada penelitian ini, penulis hanya memaparkan secara apa adanya data yang telah diperoleh dari kuesioner.

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN Padangsidimpuan di Jalan Imam Bonjol Km 4,5 Sihitang Padangsidimpuan. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Di dalam suatu penelitian terdapat populasi sebagai objek kajian yang akan di teliti. Menurut Sugiyono 2009 : 80,”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi penelitian ini adalah mahasiswa Strata-1 dan Strata-2 STAIN Padangsidimpuan sampai Desember 2009 yang berjumlah 3.755 orang yang terdaftar sebagai anggota.

3.3.2 Sampel

Pada suatu penelitian ilmiah, ada banyak masalah yang menyebabkan seluruh populasi tidak dapat diteliti, yakni keterbatasan peneliti akan biaya, waktu dan tenaga. Universitas Sumatera Utara