59 Adapun persyaratan minimal koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah
sebagai berikut : 1.
Program diploma dan S1 a.
1satu judul pustaka untuk setiap mata kuliah dasar keahlian MKDK b.
2 dua judul pustaka untuk setiap mata kuliah keahlian MKK c.
Melanggan sekurang-kurangnya 1 satu judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi.
d. Jumlah pustaka sekurang-kurangnya 10 dari jumlah mahasiswa
dengan memperhatikan komposisi subyek pustaka. 2.
Program Pasca Sarjana a.
Memiliki 500 judul pustaka per program studi b.
Melanggan 2 dua jurnal ilmiah untuk setiap progaram studi Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan
Tinggi, 1999 : 20
Sedangkan menurut Keputusan Menteri Depdikbud No. 0686U1991 dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman 1994 : 35 menyatakan bahwa:
1. Buku ajar wajib untuk mata kuliah umum MKU = jumlah MKU x 1
judul 2.
Buku ajar wajib mata kuliah keahlian MKDK = jumlah MKDK x 1 judul 3.
Buku ajar wajib untuk mata kuliah keahlian MKK atau mata kuliah bidang studi MKBS = jumlah MKKMKBS x 2 judul
4. Buku ajaran anjuran dan pengayaan untuk MKU, MKDK, MKKMKBS =
jumlah 1,2,3 x 5 judul
Dari kedua pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa jumlah koleksi untuk mata kuliah dasar keahlian MKDK minimal 1 judul bahan pustaka untuk setiap mata
kuliah dan minimal 2 judul bahan pustaka untuk mata kuliah keahlian dan MKK Namun pada buku Pedoman Perpustakaan tidak disebutkan bahwa perpustakaan
harus memiliki minimal 1 satu judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi.
2.4. Sarana Penelusuran katalog
Salah satu sarana penelusuran yang ada di perpustakaan adalah katalog perpustakaan. Katalog merupakan daftar buku-buku atau bahan pustaka yang dimiliki
oleh suatu perpustakaan dan merupakan alat bagi pengguna untuk menelusuri bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan tersebut. Dengan demikian katalog perpustakaan
harus dapat memberi jawaban mengenai ada tidaknya suatu bukubahan pustaka dalam koleksi perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
60 Menurut Soeatminah 1992 : 96 katalog adalah ”daftar pustaka buku dan non
buku milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis sehingga digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi pustaka dengan mudah dan cepat”.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa katalog perpustakaan memegang peranan penting dalam penelusuran bahan atau informasi yang dimiliki
perpustakaan, karena katalog merupakan wakil buku mulai yang memuat keterangan bibliografis tentang sebuah buku mulai dari nama pengarang, judul buku, edisi,
tempat terbit, penerbit dan kota terbit, deskripsi fisik, catatan dan nomor standar ISBN yang membedakan suatu karya dengan karya lainnya.
Dengan adanya data tersebut, maka pengguna perpustakaan akan merasa lebih mudah dalam mengenali bahan pustaka apa saja yang dimiliki perpustakaan atau
sebagai petunjuk yang dapat membantu pengguna untuk menemukan dan memilih bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhannya secara cepat dan tepat. Sarana
penelusuran katalog dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Penelusuran katalog manual
Katalog manual merupakan katalog tradisional yang menggunakan lembar lepas atau berbentuk buku. Bentuk katalog perpustakaan yang dipergunakan
perpustakaan mulai dari awal adanya katalog sampai sekarang mengalami perkembangan terutama bentuk fisiknya.
Katalog perpustakaan yang ada saat ini terdiri dari berbagai bentuk fisik antara lain, katalog berbentuk buku book catalog, katalog berkas sheaf catalog,
katalog berbentuk kartu card catalog, katalog berbentuk indeks kasat mata visible index, kartu puched, mikrofilm, pita magnetis, komputer dan compact
disk read only memory CD-ROM. Sulistiyo-Basuki, 2003 : 318-319 2. Penelusuan katalog online
Katalog online yang juga sering disebut dengan OPAC Online Public Acces Catalog. Menurut Corbin dalam Hasugian 2001 : 5 ”OPAC adalah suatu katalog
yang berisikan cantuman bibliografi dari koleksi satu atau beberapa perpustakaan, disimpan pada magnetic disk atau media rekam lainnya, dan dibuat secara online
kapada pengguna”. Sedangkan menurut Tedd dalam Hasugian 2001 : 5 menyatakan bahwa:
OPAC adalah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum, dan dapat dipakai pengguna untuk menelusur pangkalan data katalog, untuk
memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang koleksinya, dan jika sistem katalog
Universitas Sumatera Utara
61 dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat mengetahui
apakah bahan pustaka yang sedang dicari sedang tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam.
Kedua pendapat di atas, tidak ada perbedaan yang mendasar dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa OPAC dapat diartikan sebagai sarana penyimpanan, sarana penelusuran informasi secara online, dan sebagai sarana untuk dapat memeriksa status
dari suatu bahan pustaka. Adapun tujuan katalog menurut Cutter, yang dikemukakan Sulistiyo-Basuki
1993 : 316 adalah: 1.
Memungkinkan seorang menemukan sebuah bahan pustaka yang diketahui berdarsarkan :
a. Pengarangnya
b. judulnya, atau
c. subjeknya.
2. Menunjukan buku yang dimiliki perpustakaan d.
oleh pengarang tertentu e.
berdasarkan subjek tertentu, atau f.
dalam jenis literatur tertentu 3. Membantu dalam pemilihan buku
g. berdasarkan edisinya, atau
h. berdasarkan karakternya satra atau topik.
Dari uraian di atas jelas bahwa pembuatan katalog bertujuan untuk memudahkan pengguna untuk mencari bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.
Fungsi katalog adalah sebagai bahan penunjuk atau rujukan bagi pemakai perpustakaan terhadap koleksi yang dibutuhkan, apakah koleksi itu ada, dimana
tempatnya dan apa jenisnya. Menurut Somadikarta 1979 : 4 ”katalog berfungsi sebagai sarana untuk menemukan kembali buku yang terdapat dalam koleksi
perpustakaan”. Sedangkan menurut Wynar 1982: 32 menyimpulkan bahwa: ”The modren catalog causing it to be a finding list for some pupose an assembing devices
for other”. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa dalam catalog modern terkandung dua fungsi yaitu, sebagai alat pencarian finding list dan sebagai alat pengumpul
assembling devices. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa katalog
merupakan alat menemukan kembali suatu karya yang dimiliki perpustakaan.
2.5. Ruang Perpustakaan