Teori-teori Pekerja Sosial Profesi Pekerja Sosial

dilandaskan oleh tiga hal. Pertama,pendekatan fenomologis psikologi yang menyatakan pandangan individu tentang self dan dunia personalsentral tentang bagaimana ia berprilaku. Kedua, teori struktur dan psikologi dalam depth psycology khususnya teori Freud yang memberikan kontribusi pada pembentukan struktur kognisi Beck mejadi proses-proses primer dan sekunder. Ketiga, karya para pakar psikologi kognitif awal, seperti Alport, Piager, dan George dan Kelly. Konsep dasarterapi kognisi adalah bahwa kognisi merupakan kunci untuk memahami dan menangani gangguan psikologis. Oleh karena itu kognisi didefinisikan sebagai fungsi yang melibatkan tentang inferensi tetang pengalaman seseorang dan pengontrolannya. Hal ini karena manusia dihadapkan pada keharusan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah. 21 e. Terapi kognitif perilaku pada prinsipnya terapi kognitif perilaku adalah mengidentifikasikan kandungan pemikiran yang meliputi asumsi, keyakinan, harapan, pesan kepada diri sendiri self talk atau kelengkapan atributions. Pemikiran-pemikiran kemudian dikaji melalui berbagai tekhnik, pemikiran-pemikiran, kemudian dikaji untuk menentukan dampak akhirnya terhadap emosi dan perilaku klien dengan penggunaan tekhnik-tekhnik yang 21 Siti Napsiyah Ariefuzzaman dan Lisma Diawati Fuaida, Belajar Teori Pekerja Sosial, h.44-45. mendorong klien untuk mengadopsi pemikiran alternatif dan yang lebih dapat menyesuaikan diri. 22

7. Kode Etik Pekerja Sosial

Kode etik pekerja sosial merupakan pedoman yang dijadikan sebagai standar perilaku para pekerja sosial yang berisikan nilai-nilai, prinsip-prinsip, aturan profesi pekerjaan osial yang dijadikan pedoman bagi anggotanya. Penetapan kode etik ditujukan untuk menjaminkompetensi pelayanan profesional meningkatkan mutu pelayanan sosial dan melindungi penerima pelayanan sosial. Prinsip-prinsip pekerjaan sosial dituangkan dalam kode etik profesi, dalam bentuk petunjuk dan kewajiban. Adapun kode etik pekerja sosial adalah : a. Pekerja sosial mengutamakan tanggung jawab melayani kesejahteraan individu dan kelompok. b. Pekerja sosial mendahulukan atau mengutamakan tanggung jawab profesi dari pada kepentingan pribadi. c. Pekerja sosial tidak membeda-bedakan latar belakang keturunan, warna kulit, agama, umur, jenis kelamin, warga negara, dan berusaha mencegah serta menghapuskan dikriminasi dalam memberikan pelayanan, dalam tugas serta dalam praktek-praktek kerja. d. Pekerja sosial melaksanakan tanggung jawab demi mutu dan keleluasaan pelayanan yang diberikan. 23 22 Siti Napsiyah Ariefuzzaman dan Lisma Diawati Fuaida, Belajar Teori Pekerja Sosial, h.47.

C. Teori Biologis

Teori biologis didasarkan pada bukti bahwa perilaku yang sangat terganggu sangat ditentukan oleh proses-proses organik dan fisik serta otak . 24 Sebagai makhluk holistik, manusia utuh dilihat dari aspek jasmani dan rohani, unik, serta berusaha untuk memenuhi kebutuhannya, dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya terus menerus menghadapi perubahan lingkungan, dan berusaha beradaptasi dengan lingkungan. Manusia sebagai makhluk bio. Bio berasal dari kata bios yang artinya hidup. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki ciri-cirisebagai berikut. 25 a. Terdiri atas sekumpulan organ tubuh yang semuanya mempunyai fungsi terintegrasi. Dalam hal ini, setiap organ tubuh mempunyai tugas masing-masing, tetapi tetap bergantung pada organ lain dalam menjalankan tugasnya. b. Diturunkan atau berkembang biak melalui jalan pembuahan sperma laki-laki dan ovum dari wanita sehingga wanita dapat hamil lalu melahirkan bayi yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi remaja, dewasa, menua dan akhirnya meninggal. c. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup, manusia mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Kebutuhan dasar yang paling utama adalah keyakinan kepada Tuhan, sedangkan kebutuhan dasar 23 Sumber Pedoman Pekerja Sosial Dinas Sosial Provinsi Tuban Artikel Ini Diakes 13 Maret 2014 dari http:pekerjasosialtuban.wordpress.compekerjaan-sosial 24 Edi Suharto, ed., Pekerja Sosial Klinis Jakarta: Pustaka Societa, 2008, h. 57-59. 25 Asmadi, Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2008, h. 13. biologis adalah kebutuhan fisiologis seperti oksigen, air, makanan, eliminasi, dan lainnya. D. Psikososial Psikososial kata psikososial sendiri menggarisbawahi suatu hubungan yang dinamis antara efek psikologis, dan sosial yang mana masing-masingnya saling mempengaruhi. Kebutuhan psikososial mencangkup cara seseorang berfikir dan merasa mengenal dirinya dengan orang lain, keamanan dirinya dan orang lain, keamanan dirinya dengan orang-orang yang bermakna baginya, hubungan dengan orang lain lingkungan sekitarnya serta pemahaman dan reaksinya terhadap kejadian- kejadian dan sekitarnya. 26 Manusia sebagai makhluk psiko. Psiko berasal dari psyche yang artinya jiwa. Menurut Ariestoteles, jiwa berarti kekuatan hidup. Jadi manusia sebagai makhluk psiko, artinya adalah manusia makhluk yang berjiwa. Sebagai makhluk psiko, manusia mempunyai kemampuan berpikir, kesadaran pribadi, dan kata hati Perasaan. 27 Konsep diri merupakan bagian dari masalah kebutuhan psikososialyang tidak didapat sejak lahir, namun dapat dipelajari sebagai hasil dari pengalaman seseorang terhadap dirinya. Konsep diri berkembang secara bertahap sesuai dengan dengan tahap perkembangan psikososial seseorang. Secara umum konsep diri adalah semua tanda, 26 Departemen Sosial, Standar Rehabilitasi Psikososial Pekerja Migran, Jakarta: 2004, h.2. 27 Asmadi, Konsep Dasar Keperawatan, h. 14.

Dokumen yang terkait

Strategi Pekerja Sosial dalam Pelayanan Anak Tuna Rungu Wicara (Studi Kasus di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar)

3 95 103

Metode Bimbingan Agama Bagi Anak Tunarungu di Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Bambu Apus, Jakarta Timur

3 9 86

Pelaksanaan Bimbingan Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Tuna Rungu Di Panti Sosoal Bina Rungu Wicara Melati Bambu Apus Jakarta Timur

0 11 59

Peran Pekerja Sosial Terhadap Biopsikososial Spiritual Anak Tunarungu Wicara Di Panti Sosial Bina Rungu Wicara “Melati” Bambu Apus Jakarta Timur

2 8 168

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 8 151

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 15

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 2

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 8

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 1 30

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 2