Peran Pekerja Sosial Terhadap Perkembangan Spiritualitas Anak Tunarungu Wicara

Anak-anak juga sudah paham terkait hari-hari besar agamanya, seperti yang diungkapkan pembimbing guru agama islam sebagai berikut : “kalau hari-hari besar agamanya selaku pembimbing agama islamnya juga sudah memberikan informasi terkait hari-hari besar agama Islam, lagi juga suka diadakan perayaan hari besar agama islam ko mbak di ini, anak- anak pun sudah paham.” 82 Agama juga menjadi penghambat dan pendukung bagi penerima manfaat, seperti yang diungkapkan pembimbing guru agama islam sebagai berikut : “kami sebagai guru pembimbing agama memberikan motivasi kepada mereka, sebagai contoh anak ada yang bertengkar hanya karena mereka salah paham dengan apa yang dimaksud kawannya, anak tersebut saya berikan motivasi “kamu jangan membalasnya biarlah Allah SWT saja yang membalasanya, kamu sebagai hamba hanya bisa berdoa saja dan terus beribadah kepada Allah SWT. ” 83 Dalam perananan pekerja sosial memberikan pemahaman terkait spiritual kepada para penerima manfaat, biasanya peranananya itu berupa sebagai tenaga pendidik educational. 84 Dan diberikan pada saat apa saja dan kapan saja seperti yang diungkapkan pekerja sosial sebagai berikut : “Materi agama yang diberikan oleh pekerja sosial bisa diselipkan pada saat kapan saja tetapi yang sudah terjadwal ada pada hari Senin, Mereka paham kalau memang itu bersifat umum dan jelas- jelas kelihatan.” 85 82 Wawancara Pribadi Yang D ilakukan Oleh Pekerja Sosial “SY” Di Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Pada Tanggal 19 Mei 2014. 83 Wawancara Pribadi Yang D ilakukan Oleh Pekerja Sosial “SY” Di Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Pada Tanggal 19 Mei 2014. 84 Bab II, h. 34. 85 Wawancara Pribadi Yang Dilakukan Oleh Pekerja Sosial “SM” Di Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Pada Tanggal 29 Mei 2014. Anak-anak Tunarungu Wicara berhak mendapatkan pendidikan agama seperti halnya anak-anak normal lainnya, anak- anak yang terbina kehidupan rohani dan spiritual yang baik cenderung akan berkembang menjadi orang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa sebaliknya anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan agama, yang baik cenderung akan tumbuh menjadi anak yang tidak terbina spiritualnya, mudah terpengaruh dari hal-hal negatif yang dapat meracuni kehidupan ke masa depannya, dan akibatnya mereka menjadi generasi yang rusak akan moralitasnya. 86 86 Wawancara Pribadi Yang Dilakukan Oleh Pekerja Sosial “SM” Di Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Pada Tanggal 29 Mei 2014. 120

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan penulis pada penelitian skripsi ini mengacu pada pertanyaan pe rumusan masalah, “Bagaimana Peran Pekerja Sosial Terhadap Biopsikososial Spiritual Anak Tunarungu Wicara di Panti Sosial Bina Rungu Wicara “Melati” Dalam peranan pekerja sosial terhadap biopsikososial spiritual anak tunarungu wicara, pekerja sosial menggunakan prinsip-prinsip pekerja sosial, metode pekerja sosial, kode etik pekerja sosial, fungsi pekerja sosial, dan teori pekerja sosial. Terdapat beberapa hasil yang menjelaskan lebih rinci terhadap peran dari pekerja sosial di PSBRW “Melati” sebagai berikut : 1. Terhadap sisi biologis anak tumbuh dengan normal dan sehat secara jasmani sesuai dengan usianya. Peran pekerja sosial terhadap biologis anak terlihat dari peranannya sebagai tenaga ahli Expert seperti pemberian informasi dan pemberian dorongan atau dukungan. Dalam memberikan informasi terkait dengan perawatan diri dan kemandirian penerima manfaat. Lalu peran pekerja sosial juga terlihat dalam bimbingan fisik anak tunarungu wicara, pekerja sosial menjalankan prinsip pekerja sosial yaitu kesempatan yang sama dan menentukan diri sendiri, seperti penerima manfaat dapat dikutsertakan dalam kegiatan bimbingan fisik yang mana kegiatan tersebut dapat menunjang bakat dan minat anak menjaga kebugaran dan kesehatannya. Peran pekerja sosial sebagai negosiator dalam pelayanan kesehatan kepada penerima manfaat yang juga bekerja sama dengan panti yang berperan sebagai fasilitator dalam pemenuhan gizi. Anak-anak diberikan makanan yang bergizi seimbang agar dapat mencapai perkembangan dan pertumbuhan yang sehat. 2. Dari sisi psikososial peranan pekerja sosial sebagai pemberi terapi dalam hal emosionalnya, penerima manfaat diberikan terapi psikososial Emotional Fredom Therapy EFT agar emosi yang terjadi pada anak dapat tersalurkan dengan baik, dan memimalkan emosi yang terjadi pada anak. Pekerja sosial juga menerapkan prinsip tidak menghakimi dalam hal pemberian terapi. Pekerja sosial memberikan peranan tenaga ahli, seperti memberikan penjelasan kepada mereka bahwa orang normal lainnya juga peduli dengan mereka dan jangan merasa takut. Dalam hal psikososial yang terjadi pada anak-anak yang sudah memasuki Praktek Belajar Kerja PBK atau kegiatan yang berhubungan masyarakat, pekerja sosial berperan sebagai mediator yang mana ia menjadi perantara antara si anak dengan sistem sumber yang dikaitkan. Menjadi pembela dan pelindung di mana terlihat hak anak tidak berjalan sesuai keadaan. pekerja sosial juga berperan menerapkan prinsip tidak menghakimi penerima manfaat ia tidak bisa langsung menerapkan bahwa anak ini salah atau benar, agar menemukan solusinya biasanya dengan Case Conference atau dengan metode pekerja sosial group work agar bisa terlihat masalah yang terjadi. Dalam hal memotivasi belajar anak pekerja sosial juga terlihat dalam hal memberikan pengajaran kepada anak dengan peranannya sebagai pendidik educational di kelas bimbingan sosial. Dalam memberikan pengajaran dan berinteraksi pekerja sosial juga menerapkan prinsip komunikasi kalau memang penerima manfaat menggunakan bahasa isyarat pekerja sosial juga harus menggunakan bahasa isyarat. 3. Dan dari sisi spiritual, peran pekerja sosial dalam memberikan peranannya terkait spiritual penerima manfaat terlihat pada pemberian materi yang diberikan oleh pekerja sosial terkait materi agama peran pendidik educational, karena biasanya tidak semua anak sudah mengerti mengenai pendidikan agama yang mereka anut terlebih lagi yang kita lihat di mana anak-anak di sini mengalami miskin terhadap bahasa, kata dan konsep bahasa. Peran sebagai pemberi dukungan atau tenaga ahli Expert juga dijalankan seperti halnya pemberian nasehat terkait mengenai agama dan berhubungan dengan Tuhan. Berdasarkan hal yang dijabarkan di atas, penulis berkesimpulan hal ini efektif dalam pemberian pelayanan biopsikososial spiritual yang berlangsung kepada penerima manfaat di PSBRW “Melati”. Pekerja sosial sudah optimal dan semaksimal mungkin memberikan pelayanan terhadap biopsikososial spiritual sesuai dengan kebutuhan klien, peran yang sering

Dokumen yang terkait

Strategi Pekerja Sosial dalam Pelayanan Anak Tuna Rungu Wicara (Studi Kasus di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar)

3 95 103

Metode Bimbingan Agama Bagi Anak Tunarungu di Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Bambu Apus, Jakarta Timur

3 9 86

Pelaksanaan Bimbingan Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Tuna Rungu Di Panti Sosoal Bina Rungu Wicara Melati Bambu Apus Jakarta Timur

0 11 59

Peran Pekerja Sosial Terhadap Biopsikososial Spiritual Anak Tunarungu Wicara Di Panti Sosial Bina Rungu Wicara “Melati” Bambu Apus Jakarta Timur

2 8 168

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 8 151

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 15

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 2

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 8

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 1 30

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 2