PA 5.2 Process Optimisation Evaluasi tata kelola teknologi informasi menggunakan framework cobit 5 fokus pada proses manage relationship (APO08): studi kasus PT Oto Multiartha

tujuan dari peningkatan proses. panjang. Strategi peningkatan proses didefinisikan dan divalidasi berdasarkan goal dan objektif dari peningkatan. Komitmen untuk meningkatkan didemokan oleh manager dan pemilik proses. penjelasan mengenai strategi implementasi untuk peningkatan proses.

b. PA 5.2 Process Optimisation

Mengukur perubahan untuk definisi, manajemen, dan performa proses agar memiliki hasil yang berdampak secara efektif untuk mencapai tujuan dari proses peningkatan. Sebagai hasil pencapaian penuh atribut ini, ditunjukkan dalam tabel berikut ini. Tabel 2.10 Process Optimisation PA 5.2 Process Optimisation Hasil atas pencapaian penuh atribut Praktik Umum GPs Hasil Kerja Umum GWPs a. Dampak dari perubahan yang telah dilakukan di nilai kesesuaiannya dengan tujuan dari proses yang telah didefinisikan dan proses standar GP 5.2.1 Menilai dampak dari masing-masing perubahan yang telah dilakukan apakah telah sesuai dengan tujuan dari proses standard dan proses yang telah didefinisikan. Dampak dari perubahan yang telah dilakukan dinilai kesesuaiannya agar dapat menentukan dampak dari kualitas produk dan performa proses apakah telah sesuai dengan proses lain yang berhubungan. GWP 6.0 Rencana peningkatan proses harus menyediakan rincian mengenai pendekatan kualitas proyek peningkatan proses b. Implementasi dari perubahan yang telah disetujui dikelola untuk memastikan bahwa perbedaan-perbedaan performa proses dimengerti dan dilakukan setelahnya. GP 5.2.2 Mengelola implementasi dari perubahan yang telah disetujui untuk memilih area dari proses standard an proses yang telah didefinisi sesuai dengan strategi implementasi. GWP 6.0 Rencana peningkatan proses harus menyediakan rincian mengenai strategi implementasi peningkatan proses dan perubahan yang terdiri dari: Implementasi dari perubahan yang telah disetujui dikelola sesuai dengan manajemen perubahan dan proses pendukung perubahan - GWP 1.0 Dokumentasi proses - GWP 3.0 Rencana kualitas - GWP 5.0 Kebijakan dan standar c. Berdasarkan performa saat ini, keefektivitasan perubahan proses dievaluasi berdasarkan persyaratan produk dan tujuan proses untuk menentukan hasil memiliki penyebab umum atau khusus. GP 5.2.3 Berdasarkan performa saat ini, evaluasi keefektivitasan perubahan proses sesuai dengan performa proses, tujuan kapabilitas, dan tujuan bisnis. Keefektifitasan perubahan membuat proses tersebut perlu diukur, dievaluasi, dan dilaporkan setelah implementasi. GWP 6.0 Rencana peningkatan proses harus menyediakan rincian mengenai pendekatan kualitas proyek peningkatan proses. 2.3.6 Perbedaan Maturity Level pada COBIT 4.1 dan Capability Level pada COBIT 5 Untuk memperjelas, maka berikut merupakan perbedaan antara marutity level pada COBIT 4.1 dan capability level pada COBIT 5 ISACA, 2012:44. Tabel 2.11 Perbedaan Maturity dan Capability Level Cobit 4.1 Maturity Level Cobit 5 Capability Level Konteks 5 Optimised Proses telah tersaring ke level dengan praktik yang baik, berdasarkan hasil dari perbaikan yang dilakukan terus-menerus. TI digunakan secara terpadu untuk mengotomatisasi alur kerja, menyediakan alat-alat untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas, membuat perusahaan cepat beradaptasi. Level 5 : Optimising Process Pada level 4 proses telah di operasikan dengan batasan tertentu kemudia proses terus ditingkatkan untuk memenuhi saat ini relevan dan diproyeksikan dengan tujuan bisnis. Pengetahuan Perusahaan 4 Managed and measurable Memungkinkan untuk memonitor Level 4 : Predictable process Pada level 3 setelah proses dan mengukur kepatuhan terhadap prosedur, serta mengambil tindakan atas ketidakefektifan proses yang terjadi. Proses meningkat secara konstan dan memberikan praktek yang baik. Otomasi dan tool yang ditetapkan, Proses sekarang yaitu beroperasi di dalam batasan yang telah ditentukan untuk mencapai hasil dari proses. 3 Define Process Prosedur sudah standar dan terdokumentasi dan dikomunikasikan melalui pelatihan, tetapi pelaksanaanya diserahkan pada individu untuk mengikuti proses tersebut, sehingga penyimpangan tak mungkin akan diketahui. Prosedurnya belum sempurna, namun sekedar formalitas atas praktek yang ada. Level 3 : Established Process Pada level 2 Proses dikelola sekarang diimplementasikan menggunakan proses yang telah didefinisikan yang mampu mencapai hasil prosesnya. Level 2: Managed Process level 1 proses yang dilakukan sekarang diimplementasikan secara berhasil direncanakan, dimonitor dan disesuaikan dan produk kerjanya adalah tepat didirikan, dikontrol dan dipelihara. Pengetahuan Individu 2 Repeatable but intuitif - Proses sudah berkembang, dimana prosedur yang sama dilakukan oleh orang yang berbeda. Belum ada komunikasi atau pelatihan formal atas prosedur standar dan tanggung jawab diserahkan pada individu. Terdapat kepercayaan yang tinggi pada kemampuan individu, sehingga kesalahan sangat mungkin terjadi. Level 1: Performed Process proses diimplementasikan dan mampu mencapai tujuan prosesnya. 1- initial ad hoc - Adanya kejadian yang diketahui, dan dipandang sebagai persoalan yang perlu ditangani oleh perusahaan. Belum ada proses standar, pendekatan yang dilakukan bersifat ad-hoc, cenderung diselesaikan oleh perorangan dan per kasus. Pengelolaan yang dilakukan tidak terorganisir 0- non existent Sama sekali tidak ada proses yang dapat dikenali. Perusahaan bahkan tidak mengenal kalau ada persoalan yang perlu diperhatikan. Level 0- incomplete process Proses tidak dilaksanakan atau gagal untuk mencapai tujuannya. 2.3.7 RACI CHART ITGI, 2007 dalam memahami aturan dan bertanggung jawab untuk setiap proses adalah kunci dari efektifitas pengendalian. COBIT 5.0 menyediakan sebuah RACI Chart yaitu sebuah matrik dari semua aktivitas atau wewenang dalam mengambil keputusan yang dilakukan dalam sebuah organisasi terhadap semua orang atau peran untuk setiap proses. 1. Responsible: orang yang melakukan suatu kegiatan atau melakukan pekerjaan. 2. Accountable: orang yang akhirnya bertanggung jawab dan memiliki otoritas untuk memutuskan suatu perkara. 3. Consulted: orang yang diperlukan umpan balik atau sarannya dan berkontribusi akan kegiatan tersebut. 4. Informed: orang yang perlu tahu hasil dari suatu keputusan atau tindakan.

2.4 Proses COBIT yang menjadi titik evaluasi

Dokumen yang terkait

Tata kelola teknologi informasi (IT governance) menggunakan framework cobit 5: studi kasus Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)

35 132 303

Evaluasi tata kelola teknologi informasi pada sistem pendidikan jarak jauh menggunakan framework cobit 5: studi kasus: Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian

33 131 250

Evaluasi tata kelola teknologi informasi menggunakan framework cobit 5 fokus pada proses manage relationship (APO08): studi kasus PT Oto Multiartha

42 155 241

Penilaian kelola teknologi informasi pada aplikasi CSBO dengan menggunakan framework cobit 4.0 domain po dan AI (studi kasus: Pt. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi Ciputat)

4 46 235

Audit tata kelola e-goverment di pemerintah Daerah Kabupaten Garut menggunakan framework cobit 4.1

0 10 14

Perancangan tata kelola teknologi informasi (information technology governance) di Universitas Komputer Indonesia berbasis framework cobit 4.1

3 16 44

Perancangan tata kelola teknologi informasi menggunakan kerangka kerja cobit 4.1 (proses Ds5-memastikan keamanan sistem) di PT.Bio Farma (persero)

2 23 137

Perancangan tata kelola teknologi informasi menggunakan kerangka kerja cobit 4.1 (proses Ds5-memastikan keamanan sistem) di PT.Bio Farma (persero)

1 12 137

Evaluasi tata kelola teknologi informasi di Dishubkominfo Kabupaten Cianjur menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 berdasarkan perspektif keamanan

4 13 24

Evaluasi tata kelola teknologi informasi pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indramayu menggunakan Cobit 5 Framework

1 28 1