2.5 Skala Guttman
Skala guttman merupakan skala kumulatif. Sesuai dengan namanya, skala ini pertama kali diperkenalkan oleh Louis Guttman 1916
–1987. Dalam penggunaannya, skala guttman menghasilkan binary skor 0
– 1, dan digunakan untuk memperoleh jawaban yang tegas dan konsisten.
http:teorionline.wordpress.comcategorymetodologi-penelitian :
02-12-14: 12:30:44. Dalam penggunaannya, skala guttman menghasilkan binary skor 0-1,
dan digunakan untuk memperoleh jawaban dengan tegas dan konsisten seperti „ya‟ dan „tidak‟ atau „benar‟ dan „salah‟. Hasil jawaban kuisioner kemudian akan
dilakukan konversi nilai terhadap setiap jawaban dari responden. Konversi nilai dilakukan dengan menggunakan nilai 0 untuk jawaban Tidak T dan nilai 1 untuk
jawaban Ya Y. Hasil konversi kemudian akan dilakukan normalisasi dengan membagi nilai total dengan jumlah pertanyaan yang ada pada setiap level,
kemudian setelah dilakukan normalisasi dilakukan perhitungan rata-rata dengan membagi total nilai jawaban dengan jumlah responden.
2.6 Metodologi Penelitian
Metodologi yang dignakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2.6.1 Metode Pengumpulan Data 2.6.1.1 Observasi
Menurut Jogiyanto 2008, metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan terhadap
objek yang ingin kita amati. Dalam melakukan observasi, pengamatan dapat dilakukan dengan partisipasi atau nonpartisipasi. Dalam observasi partisipasi
pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung dalam perusahaan, misalnya pengamat ikut sebaai peserta rapat atau peserta pelatihan. Sedangkan
dalam observasi nonpartisipasi penamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya melakukan observasi melalui pengaamtan kegiatan, namun tidak ikut dalam
kegiatan Sudaryono, et al. 2011. Observasi dapat dibedakan menjadi observasi sederhana dan observasi
terstruktur. Observasi sederhana merupakan observasi yang tidak memiliki pertanyaan-pertanyaan riset, sedangkan observasi terstruktur emrupakan observasi
yang mempunyai prosedur standar yang terstruktur. Langkah-langkah dari observasi terstrukur adalah sebagai berikut:
1. Menetukan data yang akan diobservasi 2. Membuat rencana pengumpulan data
3. Mencatat atau merekam hasil yang diobservasi
2.6.1.2 Wawancara
Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan berupa komunikasi dua arah untuk mendapatkan data atau informasi dari responden. Wawancara
merupakan suatu pendekatan komunikasi karena terjadi proses komunikasi untuk mendapatkan datanya. Pendekatan komunikasi berbeda dengan pendekatan
observasi. Pendekatan observasi tidak berinteraksi langsung dengan objek datanya,, tetapi hanya observasi saja, maka pendekatan ini baik untuk mengamati
proses, kondisi, kejadian-kejadian atau perilaku manusia. Akan tetapi pendekatan komunikasi karena berinteraksi dengan respondennya, maka baik digunaka untuk
mengumpulkan data, sikap, motivasi, opini, ekspektasi atau niat dari respondennya. Wawancara merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkan
data dari responden, karena itu wawancara termasuk bagian dari pendekatan komunikasi. Jogiyanto, 2008.
Menurut Sudaryono, et al. 2011, pedoman wawancara dapat berisi uraian penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar
proses wawancara dapat berjalan dengan baik. Isi pertanyaan dapat berupa fakta, data pengtahuan, konsep, pendapat, atau evaluasi responden berkenaan dengan
topik permasalahan yang sedang dikaji. Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan menjadi:
1. Wawancara Terpimpin Dalam wawancara ini, pertanyaan diajukan menurut daftar pertanyaan
yang diajukan yang telah disusun sebelumnya.
2. Wawancara Bebas Pada wawancara ini, terjadi tanya-jawab bebas antara pewawancara dan
responden, tetapi pewawancara menggunakan tujuan penelitian sebagai
pedoman. Kelebihan wawancara ini adalah responden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai.
3. Wawacara Bebas Terpimpin Wawancara ini merupakan perpaduan antara wawancara bebas dan
wawancara terpimpin. Dalam pelaksanaannya, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan
ditanyakan.
2.6.1.3 Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku dan website referensi yang dapat dijadikan sebagai rujukan bagi keseluruhan proses studi, agar
kebenaran hasil studi dapat dipertanggung-jawabkan. Data yang dikumpulkan melalui metode studi pustaka ini berguna untuk mendukung data - data yang telah
didapat melalui metode yang sudah dilakukan sebelumnya Jogiyanto, 2008.
2.6.1.4 Kuesioner
Metode ini dilakukan dengan cara menyebarkan kertas kuesioner yang berisi pertanya-pertanyaan yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang
relevan dengan tujuan survei dan memperoleh informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungkin Jogiyanto, 2008.
2.6.2 Metode Analisis Data
Dengan menggunakan framework COBIT 5 khususnya pada proses APO08 Manajemen Hubungan atau Relasi.
1. COBIT 5 Asssessment Process Activities Asssessment Process Activities adalah manajemen proyek dasar dari
praktik yang baik dan memberikan penilaian pada enam tahap untuk menjamin hasil evaluasi sesuai pada tujuan organisasi. Process
Capability. 2. Penetuan Capability Level
Tingkat kemampuan pada suatu organisasi yang dinilai, apakah sudah mencapai tujuan, visi dan misi pada organisasi.
3. Gap Dalam sebuah tata kelola TI terdapat sebuah proses menganalisis gap dan
mengidentifikasi perbaikan yang potensial. Gap yang dimaksud, yaitu antara posisi As is dan To be dari proses-proses TI yang dipilih dan dinilai
lalu mentranslasikan gap ini menjadi peluang perbaikan Sarno, 2009. 4. Rekomendasi
Hasil dari audit yang telah dilakukan merupakan kesimpulan yang didapatkan dari hasil temuan audit. Dari hasil temuan audit tersebut
kemudian akan difokuskan untuk penyusunan laporan hasil audit sebagai bahan untuk perbaikan proses yang berkelanjutan. Laporan yang dibuat
seharusnya seimbang yang mendeskripsikan tidak hanya isu negatif dari temuan, namun juga pernyataan konstruktif yang positif berkaitan dengan
peningkatan proses dan kontrol atau jika kontrol yang efektif sudah tersedia. Pernyataan konstruktif tersebut dibentuk menjadi rekomendasi-
rekomendasi berdasarkan hasil audit dengan tujuan untuk perbaikan proses yangberkelanjutan.
97
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif, yaitu dengan menekankan pada aspek pemahaman terhadap suatu permasalahan yang
dalam hal ini menggunakan sebuah studi kasus, yaitu suatu cara yang sistematis dalam melihat suatu kejadian, mengumpulkan data, menganalisis informasi dan
melaporkan hasilnya. Dalam studi kasus ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara yang dipandu berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan
COBIT 5, selain itu juga dilakukan observasi untuk memperkuat hasil penelitian
3.2 Pengumpulan Data
Initiation
Tahapan yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.2.1 Observasi
Obesrvasi, data yang dikumpulkan diambil dari hasil pengamatan langsung terhadap objek yang menjadi penelitian. Observasi pada PT OTO Multiartha
dimulai pada Februari 2014 sampai Mei 2014 dengan mengunjungi kantor PT OTO Multiartha yang beralamatkan di Gedung Summitmas II, Lt. 18 Jl.
Sudirman kav. 61-62, Jakarta. Pengumpulan data
melalui observasi yang dilakukan dengan melihat langsung proses collection yang berlangsung pada
PT OTO
Multiartha. Hasil dari pengamatan ini adalah pemahaman terhadap kegiatan operasional divisi collection dan penggunaan aplikasi SOLOs Collection
Management yang sudah berjalan baik. Namun belum ada bentuk evaluasi tata kelola teknologi informasi yang menyebabkan masalah yang telah diuraikan
dalam BAB I.
3.2.2 Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan cara diskusi dengan Bapak Dodik selaku Manajer bagian Collection pada PT OTO Multiartha, pada tanggal 15 Maret 2014,
bertempat di ruang kerja Manajer bagian Collection pada PT OTO Multiartha. Wawancara ini berguna untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam
analisis terhadap proses bisnis yang saat ini berjalan diperusahaan terutama pada bagian collection.
Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang penulis lakukan, penulis mengumpulkan informasi mengenai:
1. Sejarah PT OTO Multiartha Sejarah awal mula didirikannya, sampai perkembangan cabang PT OTO
Multiartha dan struktur organisasi perusahaan. 2. Sistem SOLOs Collection Management yang sedang berjalan di PT OTO
Multiartha. Hal ini berisikan tentang sistem collection yang saat ini berjalan dan
permasalahan-permasalahan yang ada pada PT OTO Multiartha yang berhubungan tentang sistem SOLOs Collection Management.
3. Permasalahan yang terjadi pada proses relasi dengan pihak internal dan eksternal perusahaan.
3.2.3 Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data-data berupa deskripsi atau penjelasan yang berhubungan dengan yang diteliti. Pengumpulan data
dilakukan dengan meninjau ulang beberapa jurnal-jurnal yang disebutkan pada latar belakang dan melakukan eliminasi terhadap jurnal yang tidak berhubungan
dengan objek penelitian. Terdiri dari beberapa jurnal yang terkait dan referensi buku yang menjadi pedoman untuk melakukan penelitian terkait, serta
dokumentasi-dokumentasi pihak PT OTO Multiartha mengenai SOLOs Collection Management. Jurnal-jurnal yang berkaitan dengan audit TI, Cobit 5 dan
framework Cobit versi 4 dan 4.1, metodologi-metodologi yang digunakan, serta penelitian-penelitian yang mendukung skripsi ini.
Tabel 3.1
Daftar Kajian Pustaka No
Nama Bulan,
Tahun Judul
Framework COBIT
1 Fitroh
Juni, 2012
Penilaian Tingkat
Kematangan Tata Kelola TI Pada Sistem Informasi
Manajemen Akademik. COBIT 4.1
2 Yusron
Pratyangga Desember,
2012 Analisis
Management Awarness dan Maturity
Level pada
DRS Disaster
Recovery Center
Bank Sumsel
Babel COBIT 4.1
3 Siti Ida Farida
April, 2014
Usulan Model Tata Kelola Teknologi
Informasi Pada Domain Monitor, Evaluate and
COBIT 5.0
Assesss Dengan Metode Framework COBIT 5
4 Farah Nuri Eka
Putri Mei,
2014 Evaluasi Capablity Level
Pada Dukungan Layanan Manajemen Data Dengan
Framework COBIT 5 COBIT 5.0
5 Suryo Suminar
September 2014
Evaluasi Tata Kelola TI menggunakan framework
Cobit 5 fokus proses APO13 dan DSS 05 studi
kasus PPISKN BATAN COBIT 5.0
Dari beberapa referensi penelitian yang sebelumnya dipelajari dan menggunakan framework COBIT, maka dirumuskan penelitian ini berjudul
Usulan Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Proses Manajement Relasionship Menggunakan Framework COBIT 5.0. Studi Kasus: PT OTO MULTHIARTHA
3.3 Planning the Assessment
Tata kelola pada PT OTO Multiartha dalam pengelolaan hubungan atau relasi dengan pihak internal dan eksternal perusahaan akan dilakukan pada
APO08 Manage Relationship dari framework COBIT 5. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka dibuatlah kuesioner yang
dikembangkan dari COBIT 5. Pertanyaan yang dibuat pada kuesioner dikembangkan dari framework COBIT 5 Kuesioner terlampir. Pada penelitian
ini menggunakan kuesioner Capability Level dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Pembuatan Kuesioner Capability Level
Kuesioner akan dibuat berdasarkan Key Management Prakctice dalam COBIT 5 proses APO08 Management Relationship, yang terdiri dari
kuesioner: a. APO08.01 : Memahami Harapan Bisnis
b. APO08.02 : Mengidentifikasi Peluangm Risiko dan Kendala TI untuk meningkatkan Bisnis
c. APO08.03 : Mengelola Hubungan Bisnis d. APO08.04 : Koordinasi dan Komunikasi
e. APO08.05 : Memberikan masukan untuk perbaikan berkelanjutan dari Pelayanan
Tahap awal yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kematangan adalah dengan membuat kuesioner. Kuesioner disini dimaksudkan sebagai alat tool
dalam membantu untuk mengumpulkan data berdasarkan fokus domain APO dalam Cobit 5 yang diteliti, yaitu APO 08 Manage Relationship. Kuesioner ini
juga ditujukan pada responden menurut tabel RACI yang telah dijelaskan di bab 2.
Objek pertanyaan pada Capability Level dikembangkan dari deskripsi model tingkat kematangan COBIT 5 pada proses APO08 Mengelola Relasi atau
Hubungan. Tiap pernyataan dalam activities yang terdapat di COBIT 5 dijadikan pertanyaan guna mengetahui kondisi PT OTO Multiartha untuk mencapai kondisi
to be yang diinginkan dengan pilihan jawaban ya Y atau tidak T. Pengukuran yang digunakan dalam menjawab pertanyaan dari kuesioner
yang disusun menggunakan skala Guttman, yakni bernilai 1 terhadap pernyataan
yang benar atau ya, dan memberikan nilai nol pada jawaban dari pernyataan yang salah atau tidak. Berdasarkan dari perhitungan kuesioner dengan skala Guttman,
data diolah menggunakan Ms Excel dengan melakukan tahapan normalisasi, kemudian mencari hasil nilai rata-rata tingkat kematangan pada setiap sub domain
dari responden yang telah mengisi kuesioner. Dari hasil pengisian keusioner tersebut kepada para responden, maka akan menghasilkan temuan-temuan yang
terdapat pada PT Oto Multiartha. 2. Purposive Sampling
Pada teknik Purposive Sampling untuk proses APO08 Mengelola Relasi atau Hubungan ditentukan dan disesuaikan menggunakan diagram RACI APO08
yang terdapat pada COBIT 5. Berdasarkan diagram RACI yang telah ditetapkan pada APO 08 Manage Relationship, telah dikonversikan dengan struktur
organisasi dalam divisi collection. Sehingga pihak-pihak yang dapat dijadikan responden untuk mengisi kuesioner dalam menentukan tingkat kematangan terdiri
dari:
Tabel 3.2 Daftar Responden Diagram Raci APO08
Diagram RACI Subdomain APO 08 Daftar Daftar Responden dalam PT OTO
Multiartha Business Executive
Manager Collection Business Process Owner
Admin SOLOs Collection Management Chief Executif Officer
Chief Executif Officer Chief Information Officier
Direktur Divisi TI Chief Information Security Officier
IT Security Departement Head Head Architect
System Architecture Departement Head Head Development
IT Development Division Head Head IT Operation
Technical Support Departement Head Information Security Manager
IT Security Departement Head Service Manager
IT Service Division Head
3.4 Briefing