Katagori Penilaian Pada Setiap Level

Gambar 4.12 Tampilan Grafik Capability Level APO08.05 Grafik diatas menggambarkan nilai capability level APO08.05 Memberikan masukan untuk perbaikan berkelanjutan dari pelayanan saat ini beserta nilai yang diharapkan dan maksimum nilai yang dapat dicapai.

4.6 Process Atribute Level

4.6.1 Katagori Penilaian Pada Setiap Level

Berdasarkan pemetaan proses COBIT 5 dengan IT goals yang diukur capability level-nya. Maka dalam melakukan penilaian capability level proses COBIT 5, masing-masing proses pada APO08 dilakukan pengecekan secara bertahap apakah proses tersebut telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi pada masing-masing level, mulai dari level 1 hingga level 5. Selain itu, terdapat ketentuan kategori dari hasil penilaian di tiap levelnya. Pada level 1 menurut Praktik Umum GPs dan Hasil kerja Umum GWPs yang ada pada COBIT 5, maka PT OTO Multiartha harus dapat menyediakan bukti-bukti atas hasil dari proses yang telah dilaksanakan pada divisi collection dalam Mengelola Relasi APO08 telah terpenuhi. Bukti yang didapat merupakan hasil dari output yang tekah dijelaskan pada subbab 4.4 Data Collection. Pada level 2 menurut Praktik Umum GPs dan Hasil Kerja Umum GWPs yang ada pada COBIT 5, Divisi Collection harus memenuhi indikator dalam Performance Management dan Work Product Management. Berikut tabel pencapaian atribut APO08 Mengelola Relasi adalah sebagai berikut: Tabel 4.19 Performance Management APO08 Mengelola Relasi Process Atribut 2.1 Performance Management NO Goal Work Product Ada Tidak Bukti 1 Ruang lingkup pengelolaan relasi √ - SOP 2 Tujuan pengelolaan relasi atau hubungan atau hubungan √ - SOP 3 Tindakan cadangan pada manajemen relasi bila tidak memenuhi target - √ - 4 RACI Chart pengelolaan relasi - √ - 5 Persyaratan skill dan pengalaman kerja untuk penempatan karyawan √ - SOP 6 Pelatihan karyawan unutk mendukung dan sasaran perusahaan √ - Modul Skill Training Guidance 7 Rapat manajemen penerimaan manajemen relasi √ - Laporan Bulanan SOLOs Collection Management Terdapat dokumen yang belum terpenuhi pada Performance Management APO08 Mengelola Relasi yaitu pada dokumen tindakan cadangan pada pengelolaan relasi bila tidak memenuhi target. Dalam hal ini belum ada dokumen untuk adanya tindakan cadangan bila tidak memenuhi target, namun bila target tidak dapat dicapai dalam satu kurun waktu 1 bulan maka staff colection atau staff marketing akan mendapat teguran dalam meeting dengan manager marketing sampai pada pemberian Surat Peringatan kepada staff tersebut. Selain itu belum adanya dokumen RACI Chart. Tabel 4.20 Work Product Management APO08 Mengelola Relasi Process Atribut 2.2 Work Product Management NO Goal Work Product Ada Tidak Bukti 1 Kriteria kualitas dan hasil kerja karyawan √ - Key Performance Indicator KPI 2 Menetapkan Kebutuhan dari hasil kerja karyawan √ - Collection Receive Management Laporan Kunjungan 3 Dokumentasi hasil kinerja karyawan √ - Collection Receive Management Laporan Kunjungan 4 Evaluasi hasil kinerja karyawan √ - Laporan performa Collection Pada bagian Work Product Management APO08 Mengelola Relasi, divisi ini memiliki seluruh dokumen yang dibutuhkan. Yaitu untuk menilai kriteria dan hasil kerja karyawan terdapat Key Performance Indicator KPI untuk mengukur sudah sejauh mana perkembangan tingkat keterlambatan bayar overdue pada perusahaan. Tabel 4.21 Process Definition APO08 Mengelola Relasi Process Atribut 3.1 Process Definition NO Goal Work Product Ada Tidak Bukti 1 Mendefinisikan Standar dari Proses √ - SOP 2 Menetapkan urutan dalam mengelola relasi √ - SOP 3 Mengidentifikasi peran dan wewenang √ - SOP 4 Identifikasi infrastruktur yang dibutuhkan dan lingkungan kerja - √ - 5 Menetapkan metode yang sesuai √ - SOP 1. Pada Process Definition telah terdapat dokumen SOP dalam mendefinisikan standar proses yang saat ini berjalan diperusahaan. Seperti dalam proses penagihan dengan pada pembayaran angsuran dengan menggunakan mesin SDC atau dengan menggunakan sistem yang manual Menggunakan TTS atau Tanda Terima Sementara. Selian itu, dalam SOP yang saat ini telah ada terdapat urutan setiap proses, dari tahap paling awal harus dilaksanakan sampai tahap selesai, serta peran dan wewenang pihak- pihak yang bertanggung jawab dalam setiap proses. 2. Belum ada dokumentasi terhadap identifikasi infrastruktur yang dibutuhkan, sampai saat ini hanya sebatas ada pada pemberian manitenance saja. Tabel 4.22 Process Deployment APO08 Mengelola Relasi Process Atribut 3.1 Process Deployment NO Goal Work Product Ada Tidak Bukti 1 Menjalankan sebuah proses yang telah didefinisikan √ - Laporan Kunjungan 2 Menugaskan dan mengkomunikasikan peran, tanggung jawab dan otoritas √ - OJK Otoritas Jasa Keuangan 3 Memastikan kompetensi dan pelatihan yang dibutuhkan √ - Modul Training 4 Menyediakan sumber daya dan informasi untuk mendukung performa - √ - 5 Menyediakan proses infrastruktur yang layak √ - Memo 6 Mengumpulkan dan menganalisis data - √ - 1. Untuk setiap proses yang telah didefinisikan pada SOP kemudian akan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang telah ditetapkan. Untuk field collector, setiap kegiatan yang dilakukan untuk meminta penagihan angsuran harus selalu di catat dalam Laporan Kunjungan. Sedangkan untuk admin collector sebagai pihak yang mencatat seluruh laporan kunjungan tersebut ke dalam sistem SOLOs Collection Management. 2. Dalam menugaskan dan mengkomuniaksikan peran, tanggung jawab dan otoritas, saat ini pihak OTO Multiartha sedang diperkenalkan dengan sistem baru yang disebut OJK Otoritas Jasa Keuangan, dimana dalam sistem tersebut pihak OTO Multiartha menjadi perusahaan yang dinilai dan diawasi dalam setiap aktivitas pembiayaannya. 3. Adanya modul training dan beberapa pelaksanaan pelatihan difungsikan untuk dapat kompetensi yang dimiliki oleh para staf dan karyawan agar mampu bersaing dengan perusahaan pembiayaan lainnya. Selain itu, adanya sudah adanya dokumentasi yang diberikan kepada karyawan berupa manual book yang dibuat oleh Divisi TI untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan sistem SOLOs Collection Management. 4. Menyediakan sumber daya dan informasi untuk mendukung performa. PT OTO Multiartha belum menyediakan para staff ahli disetiap bagian yang dapat menangani secara langsung apabila terdapat permasalahan- permasalahan seputar TI saat melaksanakan aktivitas kerja sehari-hari. 5. Menyediakan proses infrastruktur yang layak. Divisi TI selalu berusaha menyediakan infrastruktur yang baik untuk seluruh divisi lainnya termasuk divisi collection. Dalam hal ini Divisi TI mengusulkan sejumlah anggaran untuk melakukan pengembangan sistem dan maintenance, dengan menggunakan anggaran tahun lalu dan kebutuhan saat ini sebagai referensi anggaran ke dalam bentuk memo yang diberikan kepada petinggi perusahaan. 6. Mengumpulkan dan menganalisis data. Saat ini belum ada audit yang dikhuuskan dalam penerapan Teknologi Informasi di PT OTO Multiartha, namun sudah menjadi pembicaraan bahwa perusahaan berinisiatif ingin mempelajari audit TI untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan selain melakukan audit keuangan.

4.7 Reporting The Result

Dokumen yang terkait

Tata kelola teknologi informasi (IT governance) menggunakan framework cobit 5: studi kasus Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)

35 132 303

Evaluasi tata kelola teknologi informasi pada sistem pendidikan jarak jauh menggunakan framework cobit 5: studi kasus: Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian

33 131 250

Evaluasi tata kelola teknologi informasi menggunakan framework cobit 5 fokus pada proses manage relationship (APO08): studi kasus PT Oto Multiartha

42 155 241

Penilaian kelola teknologi informasi pada aplikasi CSBO dengan menggunakan framework cobit 4.0 domain po dan AI (studi kasus: Pt. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi Ciputat)

4 46 235

Audit tata kelola e-goverment di pemerintah Daerah Kabupaten Garut menggunakan framework cobit 4.1

0 10 14

Perancangan tata kelola teknologi informasi (information technology governance) di Universitas Komputer Indonesia berbasis framework cobit 4.1

3 16 44

Perancangan tata kelola teknologi informasi menggunakan kerangka kerja cobit 4.1 (proses Ds5-memastikan keamanan sistem) di PT.Bio Farma (persero)

2 23 137

Perancangan tata kelola teknologi informasi menggunakan kerangka kerja cobit 4.1 (proses Ds5-memastikan keamanan sistem) di PT.Bio Farma (persero)

1 12 137

Evaluasi tata kelola teknologi informasi di Dishubkominfo Kabupaten Cianjur menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 berdasarkan perspektif keamanan

4 13 24

Evaluasi tata kelola teknologi informasi pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indramayu menggunakan Cobit 5 Framework

1 28 1