Tata Kelola Perusahaan PT OTO Multiartha

4.1.7 Tata Kelola Perusahaan PT OTO Multiartha

Perkembangan dinamika usaha PT Oto Multiartha mendorong Perseroan untuk senantiasa meningkatkan kualitas Tata Kelola Perusahaan sesuai dengan kaidah aturan dan perundang-undanga yang berlaku. Upaya tersebut sesuai dengan komitmen Perseroan untuk menghadirkan nilai layanan serta pertanggungjawaban yang optimal kepada para pelanggan. 1. Implementasi, Landasan Dan Tujuan Tata Kelola Perusahaan Sebagai Perusahaan publik, PT Oto Multiartha senantiasa menerapkan Tata Kelola Perusahaan sesuai dengan prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance - GCG, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Bertanggungjawab, Independen dan Kewajaran. Kelima prinsip tersebut menjadi landasan bagi Perseroan dalam setiap aspek usaha dan operasional Perseroan. Melalui penerapan prinsip GCG secara berkelanjutan, Perseroan berharap mampu mewujudkan etika bisnis yang bermartabat sesuai dengan visi dan misi Perseroan. a. Transparansi Perseroan menyelenggarakan proses pengambilan keputusan yang transparan baik melalui Rapat Umum Pemegang Saham RUPS ataupun proses pengambilan keputusan Direksi dan Dewan Komisaris yang memenuhi ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Penerapan prinsip transparansi juga direalisasikan melalui penyediaan akses informasi Perseroan serta penyampaian Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan secara berkala. b. Akuntabilitas Implementasi prinsip akuntabilitas secara konsisten direalisasikan melalui pembagian kerja dan divisi dalam suatu Struktur Organisasi yang jelas dengan Key Performance Indicator untuk tiap unit usaha. Pembagian kerja tersebut disusun berdsaarkan Anggaran Dasar Perusahaan serta disahkan melalui RUPS. Selain aspek internal, pemenuhan prinsip akuntabilitas juga direalisasikan melalui pelaksanaan audit oleh Auditor Eksternal yang ditunjuk melalui RUPS serta pertanggungjawaban manajemen baik melalui penyampaian Laporan Keuangan, Laporan Tahunan maupun pertanggungjawaban yang disampaikan kepada pemegang saham melalui RUPS. c. Tanggung Jawab Perseroan mewujudkan prinsip Tanggung Jawab melalui kelengkapan perangkat aturan dalam setiap kegiatan usaha dan operasional mencakup Anggaran Dasar, Infrastruktur GCG, Code of Conduct serta nilai dan budaya Perusahaan. Pertanggungjawaban Perseroan juga disampaikan melalui laporan keuangan serta dokumen resmi Perseroan lainnya yang dapat diakses oleh para pemegang saham dan pemangku kepentingan. d. Independensi Sebagai bagian dari implementasi prinsip independensi dalam pengelolaan Perusahaan, Perseroansenantiasa berupaya untuk menyelenggarakan kegiatan bisnis dan operasional yang bebas dari segala bentuk intervensi dan benturan kepentingan. e. Kewajaran Perwujudan prinsip kewajaran dalam pengelolaan Perseroan direalisasikan melalui kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan serta prinsip non-diskriminatif yang diterapkan baik kepada seluruh manajemen, karyawan maupun pelanggan. 2. Landasan dan Tujuan GCG Landasan penerapan Tata Kelola Perusahaan di Perseroan juga telah sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta merujuk pada Anggaran Dasar Perseroan. Penerapan GCG di Perseroan tidak hanya ditujukan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada segenap Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan tetapi juga merupakan wujud nyata dari komitmen Perseroan dalam meningkatkan nilai tambah dalam setiap layanan yang diberikan. Di sisi lain, melalui penerapan GCG secara konsisten, manajemen senantiasa mengedepankan mekanisme usaha dan bisnis yang sehat dalam membangun Perusahaan Pengembang Kelas Dunia. Selain sebagai pemenuhan unsur kepatuhan compliance Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku, penerapan GCG juga diarahkan untuk memenuhi beberapa tujuan, sebagai berikut: a. Meningkatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan dan pemegang saham. b. Meningkatkan kualitas pelaporan dan aspek kepatuhan. c. Memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak yang terkait dengan kegiatan bisnis dan operasional Perseroan. d. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efektif dan efisien. e. Menciptakan mekanisme fungsi Organ Perusahan yang akuntable, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. f. Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku, baik dalam setiap proses pengambilan kebijakan serta kegiatan usaha dan operasional lainnya. g. Memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.

4.2 Planning The Assessment

Dokumen yang terkait

Tata kelola teknologi informasi (IT governance) menggunakan framework cobit 5: studi kasus Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)

35 132 303

Evaluasi tata kelola teknologi informasi pada sistem pendidikan jarak jauh menggunakan framework cobit 5: studi kasus: Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian

33 131 250

Evaluasi tata kelola teknologi informasi menggunakan framework cobit 5 fokus pada proses manage relationship (APO08): studi kasus PT Oto Multiartha

42 155 241

Penilaian kelola teknologi informasi pada aplikasi CSBO dengan menggunakan framework cobit 4.0 domain po dan AI (studi kasus: Pt. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi Ciputat)

4 46 235

Audit tata kelola e-goverment di pemerintah Daerah Kabupaten Garut menggunakan framework cobit 4.1

0 10 14

Perancangan tata kelola teknologi informasi (information technology governance) di Universitas Komputer Indonesia berbasis framework cobit 4.1

3 16 44

Perancangan tata kelola teknologi informasi menggunakan kerangka kerja cobit 4.1 (proses Ds5-memastikan keamanan sistem) di PT.Bio Farma (persero)

2 23 137

Perancangan tata kelola teknologi informasi menggunakan kerangka kerja cobit 4.1 (proses Ds5-memastikan keamanan sistem) di PT.Bio Farma (persero)

1 12 137

Evaluasi tata kelola teknologi informasi di Dishubkominfo Kabupaten Cianjur menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 berdasarkan perspektif keamanan

4 13 24

Evaluasi tata kelola teknologi informasi pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indramayu menggunakan Cobit 5 Framework

1 28 1