Penentuan Gap Reporting The Result

4.7.1 Penentuan Gap

Dengan adanya tingkat kematangan yang sebenarnya As is dan tingkat target kematangan yang diharapkan To be pada kelima proses yang berjalan di Divisi TI PT Oto Multiartha, untuk mencapai tingkat kematangan yang diharapkan, maka dibutuhkan penyesuaian agar tingkat kematangan yang diharapkan dapat terwujud. Current Capability merupakan nilai rata-rata dari Tingkat kematangan yang sebenarnya As is pada proses APO08, sedangkan Expected Capability merupakan nilai rata-rata dari tingkat target kematangan yang diharapkan To be Untuk melihat rata-rata hasil Capability Level dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.28 Analisis Gap Tingkat Kematangan Capability Level Domain Proses Current Capability Expected Level APO08.01 Memahami Harapan Bisnis 2,94 4 APO08.02 Mengidentifikasi Peluangm Risiko dan Kendala TI untuk meningkatkan Bisnis 2,70 4 APO08.03 Mengelola Hubungan Bisnis 2,81 4 APO08.04 Koordinasi dan Komunikasi 2,67 4 APO08.05 Memberikan masukan untuk perbaikan berkelanjutan dari pPelayanan 2,71 4 Dari penjelasan tabel diatas, capability level dapat dideskripsikan proses APO08.01, APO08.02, APO08.03 dan APO08.04 dan APO08.05 berada dalam tingkat kematangan level 3 Established Process yaitu kondisi dimana proses sudah teridentifikasi dengan prosedur standar formal dan tertulis, kemudian dikomunikasikan adengan dipatuhi oleh segenap karyawan, untuk itu perlu ditingkatkan kinerja perusahaan untuk dapat menutupi gap atau kesenjangan agar dapat memenuhi tingkat kematangan yang diharapkan. Berikut merupakan diagram representasi data APO08 Mengelola Relasi adalah sebagai berikut: Gambar 4.13 Diagram Representasi Pemetaan Capability Level. Berikut merupakan penjabaran gap atau kesenjangan pada tiap key management practice: Tabel 4.29 Gap Capability Level APO08.01 Proses Keterangan Temuan Gap APO08.01 Memahami Harapan Bisnis A. Divisi collection pada PT Oto Multiartha belum melakukan rencana analisis dalam isu-isu pemanfaatan teknologi yang diberikan kepada customer sebagai pelayanan yang belum maksimal. B. Divisi collection pada PT Oto Multiartha belum melakukan diagram RACI untuk komunikasi untuk penanganan permintaan customer untuk pembiayaan kendaraan. C. Divisi collection pada PT Oto Multiartha belum melakukan dokumentasi manajemen siklus hidup dan proses perubahann control untuk pemantauan dan pelaporan. D. Divisi collection pada PT Oto Multiartha belum melakukan catatan kualitas identifikasi stakeholder. Tabel 4.30 Gap Capability Level APO08.02 Proses Keterangan Temuan Gap APO08.02 Mengidentifikasi Peluang, Risiko dan Kendala TI untuk meningkatkan Bisnis A. Divisi collection pada PT Oto Multiartha belum melakukan pembagian terhadap bidang khusus untuk melakukan inovasi baru untuk meningkatkan bisnis perusahaan. B. Divisi TI pada PT Oto Multiartha belum melakukan catatan performa untuk menentukan posisi TI yang dapat dijadikan peluang dan menjadi kunci support bagi perusahaan. Tabel 4.31 Gap Capability Level APO08.03 Proses Keterangan Temuan Gap APO08.03 Mengelola Hubungan Bisnis A. Divisi Collection PT Oto Multiartha memiliki pihak-pihak yang menjadi penghubung antar unit bisnis yang satu dengan yang lain, atau antar perusahaan dengan customer. B. Divisi Collection PT Oto Multiartha belum memiliki dokumentasi terhadap identifikasi risiko yang akan timbul dalam mengelola hubungan bisnis dengan mitra kerja. C. Divisi Collection PT Oto Multiartha belum memiliki schedule yang tetap untuk setiap coaching dan consuling yang dilakukan. Tabel 4.32 Gap Capability Level APO08.04 Proses Keterangan Temuan Gap APO08.04 Koordinasi dan Komunikasi A. Divisi Collection pada PT Oto Multiartha belum melakukan dokumentasi manajemen siklus komunikasi dengan mitra kerja dan proses monitoring untuk pemantauan dan pelaporan hasil kordinasi dengan mitra kerja. B. Divisi Collection belum memiliki Key Performance Indikator, untuk mengukur kinerja para field collector yang melakukan penagihan ke pelanggan, dan kinerja kordinator collection dalam memimpin dan memberikan arahan kepada field collector. Tabel 4.33 Gap Capability Level APO08.05 Proses Keterangan Temuan Gap APO08.05 Memberikan masukan untuk perbaikan berkelanjutan dari pelayanan A. Divisi TI dapat mengusulkan kepada Unit bisis yg berhubungan customer untuk melakukan proses pemberian reward kepada customer sebagai bentuk perhatiannya pada customer. B. Divisi TI pada PT Oto Multiartha belum melakukan proses memahami lebih jauh kepada customer seperti meminta testimony kepada customer atau sarana untuk menuangkan aspirasinya setelah berkerjasama dengan perusahaan ini. C. Divisi TI pada PT Oto Multiartha belum melakukan catatan hasil performa dari fasilitas pelayanan yang diberikan kepada customer. D. Divisi TI pada PT Oto Multiartha belum memiliki inisiatif perbaikan dalam melakukan proses penagihan kepada customer sebagai tindakan perbaikan. Tabel 4.34 Gap dalam Process Atribute Level Proses Gap Level 2 2.1 Performance Management Proses Goal Work Product A. Belum adanya tindakan cadangan manajemen relasi bila tidak memenuhi target B. RACI Chart pengelolaan relasi Level 3 3.1 Process Definition A. Identifikasi infrastruktur yang dibutuhkan dan lingkungan kerja 3.2 Process Deployment A. Menyediakan sumber daya dan informasi untuk mendukung performa B. Mengumpulkan dan menganalisis data

4.7.2 Rekomendasi

Dokumen yang terkait

Tata kelola teknologi informasi (IT governance) menggunakan framework cobit 5: studi kasus Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)

35 132 303

Evaluasi tata kelola teknologi informasi pada sistem pendidikan jarak jauh menggunakan framework cobit 5: studi kasus: Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian

33 131 250

Evaluasi tata kelola teknologi informasi menggunakan framework cobit 5 fokus pada proses manage relationship (APO08): studi kasus PT Oto Multiartha

42 155 241

Penilaian kelola teknologi informasi pada aplikasi CSBO dengan menggunakan framework cobit 4.0 domain po dan AI (studi kasus: Pt. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi Ciputat)

4 46 235

Audit tata kelola e-goverment di pemerintah Daerah Kabupaten Garut menggunakan framework cobit 4.1

0 10 14

Perancangan tata kelola teknologi informasi (information technology governance) di Universitas Komputer Indonesia berbasis framework cobit 4.1

3 16 44

Perancangan tata kelola teknologi informasi menggunakan kerangka kerja cobit 4.1 (proses Ds5-memastikan keamanan sistem) di PT.Bio Farma (persero)

2 23 137

Perancangan tata kelola teknologi informasi menggunakan kerangka kerja cobit 4.1 (proses Ds5-memastikan keamanan sistem) di PT.Bio Farma (persero)

1 12 137

Evaluasi tata kelola teknologi informasi di Dishubkominfo Kabupaten Cianjur menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 berdasarkan perspektif keamanan

4 13 24

Evaluasi tata kelola teknologi informasi pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indramayu menggunakan Cobit 5 Framework

1 28 1