Metode Pengumpulan Data .1 Observasi

2.6.1 Metode Pengumpulan Data 2.6.1.1 Observasi Menurut Jogiyanto 2008, metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan terhadap objek yang ingin kita amati. Dalam melakukan observasi, pengamatan dapat dilakukan dengan partisipasi atau nonpartisipasi. Dalam observasi partisipasi pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung dalam perusahaan, misalnya pengamat ikut sebaai peserta rapat atau peserta pelatihan. Sedangkan dalam observasi nonpartisipasi penamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya melakukan observasi melalui pengaamtan kegiatan, namun tidak ikut dalam kegiatan Sudaryono, et al. 2011. Observasi dapat dibedakan menjadi observasi sederhana dan observasi terstruktur. Observasi sederhana merupakan observasi yang tidak memiliki pertanyaan-pertanyaan riset, sedangkan observasi terstruktur emrupakan observasi yang mempunyai prosedur standar yang terstruktur. Langkah-langkah dari observasi terstrukur adalah sebagai berikut: 1. Menetukan data yang akan diobservasi 2. Membuat rencana pengumpulan data 3. Mencatat atau merekam hasil yang diobservasi

2.6.1.2 Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan berupa komunikasi dua arah untuk mendapatkan data atau informasi dari responden. Wawancara merupakan suatu pendekatan komunikasi karena terjadi proses komunikasi untuk mendapatkan datanya. Pendekatan komunikasi berbeda dengan pendekatan observasi. Pendekatan observasi tidak berinteraksi langsung dengan objek datanya,, tetapi hanya observasi saja, maka pendekatan ini baik untuk mengamati proses, kondisi, kejadian-kejadian atau perilaku manusia. Akan tetapi pendekatan komunikasi karena berinteraksi dengan respondennya, maka baik digunaka untuk mengumpulkan data, sikap, motivasi, opini, ekspektasi atau niat dari respondennya. Wawancara merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden, karena itu wawancara termasuk bagian dari pendekatan komunikasi. Jogiyanto, 2008. Menurut Sudaryono, et al. 2011, pedoman wawancara dapat berisi uraian penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara dapat berjalan dengan baik. Isi pertanyaan dapat berupa fakta, data pengtahuan, konsep, pendapat, atau evaluasi responden berkenaan dengan topik permasalahan yang sedang dikaji. Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan menjadi: 1. Wawancara Terpimpin Dalam wawancara ini, pertanyaan diajukan menurut daftar pertanyaan yang diajukan yang telah disusun sebelumnya. 2. Wawancara Bebas Pada wawancara ini, terjadi tanya-jawab bebas antara pewawancara dan responden, tetapi pewawancara menggunakan tujuan penelitian sebagai pedoman. Kelebihan wawancara ini adalah responden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai. 3. Wawacara Bebas Terpimpin Wawancara ini merupakan perpaduan antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Dalam pelaksanaannya, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.

2.6.1.3 Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku dan website referensi yang dapat dijadikan sebagai rujukan bagi keseluruhan proses studi, agar kebenaran hasil studi dapat dipertanggung-jawabkan. Data yang dikumpulkan melalui metode studi pustaka ini berguna untuk mendukung data - data yang telah didapat melalui metode yang sudah dilakukan sebelumnya Jogiyanto, 2008.

2.6.1.4 Kuesioner

Metode ini dilakukan dengan cara menyebarkan kertas kuesioner yang berisi pertanya-pertanyaan yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan survei dan memperoleh informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungkin Jogiyanto, 2008.

2.6.2 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Tata kelola teknologi informasi (IT governance) menggunakan framework cobit 5: studi kasus Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)

35 132 303

Evaluasi tata kelola teknologi informasi pada sistem pendidikan jarak jauh menggunakan framework cobit 5: studi kasus: Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian

33 131 250

Evaluasi tata kelola teknologi informasi menggunakan framework cobit 5 fokus pada proses manage relationship (APO08): studi kasus PT Oto Multiartha

42 155 241

Penilaian kelola teknologi informasi pada aplikasi CSBO dengan menggunakan framework cobit 4.0 domain po dan AI (studi kasus: Pt. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi Ciputat)

4 46 235

Audit tata kelola e-goverment di pemerintah Daerah Kabupaten Garut menggunakan framework cobit 4.1

0 10 14

Perancangan tata kelola teknologi informasi (information technology governance) di Universitas Komputer Indonesia berbasis framework cobit 4.1

3 16 44

Perancangan tata kelola teknologi informasi menggunakan kerangka kerja cobit 4.1 (proses Ds5-memastikan keamanan sistem) di PT.Bio Farma (persero)

2 23 137

Perancangan tata kelola teknologi informasi menggunakan kerangka kerja cobit 4.1 (proses Ds5-memastikan keamanan sistem) di PT.Bio Farma (persero)

1 12 137

Evaluasi tata kelola teknologi informasi di Dishubkominfo Kabupaten Cianjur menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 berdasarkan perspektif keamanan

4 13 24

Evaluasi tata kelola teknologi informasi pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indramayu menggunakan Cobit 5 Framework

1 28 1