14
maka koleksi perpustakaan umum pun terdiri dari beraneka ragam bidang dan pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya.
1. Fungsi Perpustakaan Umum
Fungsi perpustakaan umum menurut Daryono diantaranya: a. Sebagai Tempat Pembelajaran Seumur Hidup life-long learning.
Perpustakaan umumlah tempat dimana semua lapisan masyarakat dari segala umur, dari balita sampai usia lanjut bisa terus belajar
tanpa dibatasi usia dan ruang-ruang kelas. Banyak program pemerintah, seperti pemberantasan buta huruf dan wajib belajar,
akan jauh lebih berhasil seandainya terintegrasi dengan Perpustakaan Umum. Bila di sekolah orang diajar agar tidak buta
huruf dan memahami apa yang dibaca. Maka di Perpustakaan Umum, orang diajak untuk terbuka wawasannya, mampu berpikir
kritis, mampu mencermati berbagai masalah bersama dan kemudian bersama-sama dengan Anggota komunitas yang lain
mencarikan solusinya. Tugas Perpustakaan Umum membangun lingkungan pembelajaran learning environment dimana Anggota
komunitas pemakainya termotivasi untuk terus belajar dan terdorong untuk berbagi pengetahuan. Dalam konsep manajemen
modern, hal ini disebut dengan Knowledge Management. b. Sebagai Katalisator Perubahan Budaya.
Perubahan perilaku masyarakat pada hakikatnya adalah perubahan budaya masyarakat. Perpustakaan Umum merupakan tempat
strategis untuk
mempromosikan segala
perilaku yang
15
meningkatkan produktifitas masyarakat. Individu komunitas yang berpengetahuan
akan membentuk
kelompok komunitas
berpengatahuan. Perubahan pada tingkat individu akan membawa perubahan pada tingkat masyarakat. Komunitas yang berbudaya
adalah komunitas yang berpengetahuan dan produktif. Komunitas yang produktif mampu melakukan perubahan dan meningkatkan
taraf hidupnya menjadi lebih baik. c. Sebagai Agen Perubahan Sosial.
Idealnya, Perpustakaan Umum adalah tempat dimana segala lapisan masyarakat bisa bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi
prasangka agama, ras, kepangkatan, strata, kesukuan, golongan, dan lain-lain. Perpustakaan Umum sangat strategis dijadikan
tempat Anggota komunitas berkumpul dan mendiskusikan beragam masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari. Disini, perpustakaan tidak hanya menyediakan ruang baca, tetapi juga menyediakan ruang publik bagi komunitasnya untuk
melepas unek-uneknya dan kemudian berdiskusi bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Tugas pustakawanlah untuk
mendokumentasikan semua pengetahuan publik yang dihasilkan dan menyebarluaskan ke Anggota komunitas yang lain. Seorang
pustakawan dituntut tidak hanya mampu mengolah informasi, tetapi juga harus punya kepekaan sosial yang tinggi dan skill
berkomunikasi yang baik.
16
d. Sebagai Jembatan Komunikasi Antara Masyarakat dan Pemerintah. Dari semua pengetahuan komunitas yang didokumentasikan di
Perpustakaan Umum, fungsi perpustakaan berikutnya adalah melakukan kemas ulang informasi, kemudian memberikan kepada
para pengambil keputusan sebagai masukan dari masyarakat. Dengan begini masyarakat akan punya posisi tawar yang lebih baik
dalam memberikan
masukan-masukan dalam pengambilan kebijakan publik.
12
Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum fungsi perpustakaan umum, adalah :
a. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan
bacaan, b.
Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain,
c. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka,
d. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi,
e. Pendayagunaan koleksi,
f. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang
langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil, dan lain-lain,
g. Pemasyarakatan perpustakaan,
h. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan,
12
Daryono, “Pengembangan Perpustakaan Umum Daerah dan Perpustakaan Sekolah Kota Surakarta”, Media Berbagi Pengetahuan, diakses dari
http:daryono.staff.uns.ac.id20090212pengembangan-perpustakaan-umum-daerah-dan- perpustakaan-sekolah-kota-surakarta
pada tanggal 18 Maret 2015 pukul 09:57
17
i. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokoh-
tokoh masyarakat dan mitra kerja lainnya, j.
Menjalin kerasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi dan saranaprasarana,
k. Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan.
13
2. Tujuan Perpustakaan Umum
Dalam Buku Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Umum, tujuan perpustakaan umum dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
14
a. Tujuan
umum perpustakaan
adalah membina
dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu
proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan
layanannya, sehingga berkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga
masyarakat secara menyeluruh dalam menunjang perkembangan nasional.
b. Tujuan fungsional perpustakaan umum adalah:
1 Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan
membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan segala sektor kehidupan.
2 Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah serta
memanfaatkan informasi.
13
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999, hlm. 6.
14
Perpustakaan Nasional RI, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992, hlm. 6.
18
3 Menggigih masyarakat pada umumnya agar dapat
memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna.
4 Meletakkan dasar - dasar ke arah belajar mandiri.
5 Memupuk minat dan bakat masyarakat.
6 Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.
7 Mengembangkan
kemampuan masyarakat
untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas
tangguna jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat.
8 Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan
nasional dengan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai dengan kebutuhan
seluruh lapisan masyarakat. c. Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan
formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor,
diukur dan dievaluasi keberhasilannya. Berdasarkan uraian di atas, dinyatakan bahwa perpustakaan umum
bertujuan untuk mengembangkan minat baca dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan mereka dan untuk memberikan kesempatan bagi umum membaca bahan pustaka yang dapat
membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan lebih baik.
19
Perpustakaan umum menyediakan sumber informasi yang cepat, murah dan tepat mengenai topik-topik yang sedang hangat dalam
masyarakat maupun topik yang berguna bagi mereka. Selain itu perpustakaan umum membantu warga mengembangkan
kemampuan yang dimiliki sehingga yang bersangkutan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Tujuan lain, perpustakaan umum
juga berfungsi sebagai agen kultural, artinya perpustakaan umum pusat utama kehidupan utama budaya masyarakat sekitarnya dan
menumbuhkan apresiasi budaya.
3. Peran Perpustakaan Umum
Peran perpustakaan umum sesungguhnya sangat strategis di tengah – tengah masyarakat. Perpustakaan umum adalah Perpustakaan yang ada
di bawah lembaga yang mengawasinya. Perpustakaan juga pusat informasi lokal dari semua jenis ilmu pengetahuan dan informasi yang
tersedia untuk para penggunanya. Sutarno menjelaskan bahwa beberapa peranan yang dapat dijalankan
oleh perpustakaan umum antara lain: a.
Perpustakaan merupakan
media atau
jembatan yang
menghubungkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para
pemakainya. b.
Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara semua pemakai, dan
20
antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayaninya.
c. Perpustakaan
dapat berperan
sebagai lembaga
untuk mengembangkan minat baca, melalui penyediaan berbagai bahan
bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. d.
Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan,
dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya e.
Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan, agen pengembangan dan agen pembangunan kebudayaan manusia.
f. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal
bagi masyarakat dan anggota perpustakaan.
15
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum dapat berperan aktif sebagai fasilator, mediator, dan motivator bagi mereka
yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Anggota
Peningkatan jumlah aggota di perpustakaan. Faktor yang mempengaruhi jumlah anggota bisa dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya seperti yang
telah dikemukakan oleh Nurkumala Sari sebagai berikut:
16
15
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003, hlm. 55.
16
Nurkumala Sari, “Pelaksanaan fungsi rekreatif pada layanan RBM Ruang Belajar Modern dalam meningkatkan minat kunjung anggota di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa
Tengah”, jurnal ilmu perpustakaan volume 2, nomor 4, tahun 2013. Halaman 24-31 diakses dari http:ejournal.s1undip.ac.idindex.phpjip
pada tanggal 22 Oktober 2015
21
1. Kondisi fisik Keadaan jasmani dan kondisi yang baik akan mempengaruhi minat
yang lebih tinggi. Namun setelah adanya peristiwa, sehingga mengakibatkan seseorang mengalami cacat jasmani maka orang
tersebut akan berubah minat belajarnya sehingga lebih suka kepada hal- hal yang lebih sesuai dengan kondisi dirinya.
2. Keadaan Psikis Perubahan psikis seseorang mempengaruhi minat terhadap suatu bidang
studi tertentu. Misalnya dengan gangguan jasmani dan rohaninya, maka akan mempengaruhi keinginan yang berbeda.
3. Lingkungan sosial Lingkungan atau alam sekitar akan mempengaruhi minat meskipun
dalam waktu yang relatif lama. Kemudian beberapa hal yang mendorong anggota betah berada di
perpustakaan adalah: 1. Rasa nyaman;
2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai; 3. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor dari anggota serta
faktor diluar anggota.
22
D. Kualitas Pelayanan 1.
Pengertian Kualitas
Kualitas adalah menjaga janji pelayanan agar pihak yang dilayani merasa puas dan diuntungkan. Kualitas merupakan kondisi yang selalu
berubah misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin kurang berkualitas di masa mendatang. Ada lima dimensi
kualitas yaitu :
17
a. Rancangan design, sebagai spesifikasi produk.
b. Kesesuaian conformance, yakni kesesuaian antara maksud
desain dengan penyampaian produk. c.
Ketersediaan availabity, mencakup aspek yang dapat dipercaya. Dan produk itu tersedia bagi konsumen untuk digunakan.
d. Keamanan safety, aman dan tidak membahayakan konsumen.
e. Guna praktis field use, kegunaan praktis yang dapat
dimanfaatkan pada penggunanya oleh konsumen. Gaspersz menyatakan bahwa: Pada dasarnya kualitas mengacu kepada
pengertian pokok yaitu kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung, maupun keistimewaan atraktif
yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atau penggunaan produk.
18
17
Theodora Gagarina Marga Mulia, Implementasi Sistem Managemen Mutu ISO 9001: 2008 pada Perusahaan Jasa Konstruksi diakses dari
http:e-journal.uajy.ac.idideprit2040 pada
tanggal 22 Oktober 2015 pukul 12:49
18
Vincent Gaspersz, Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997, hlm. 12.
23
Sedangkan menurut fitri meidana menjelaskan kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran, yaitu:
19
a. Kinerja Performance.
Kinerja disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek, atribut - atribut yang dapat diukur, aspek-aspek kinerja
individu. Tika mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasil- hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan
tertentu selama kurun waktu tertentu. Sedangkan Pustakawan menurut
Undang-Undang No.43
Tahun 2007
tentang Perpustakaan Bab I Pasal 1 menjelaskan bahwa Pustakawan
adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan danatau pelatihan kepustakawanan serta
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.
20
Pendapat tersebut dapat disimpulkan kinerja pustakawan adalah hasil-hasil pekerjaan yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan
atau kegiatan tertentu oleh seorang yang bekerja di perpustakaan. Karna itu yang dibutuhkan disini adalah memenuhi kebutuhan
dan berusaha memberikan kepuasan yang maksimal bagi para pelanggan.
19
Rambat Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2001, hlm. 146.
20
Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hlm. 121.
24
b. Keseragaman Produk Features.
Features suatu produk biasanya diukur secara subjektive oleh masing - masing individu yang menunjukkan adanya perbedaan
kualitas suatu jasa. Dengan demikian, perkembangan kualitas suatu produk menuntut karakter fleksibilitas agar dapat
menyesuaikan diri dengan permintaan pasar. c.
Kehandalan Reliability. Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu
produk mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu periode. Keadaan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat
berarti bagi konsumen dalam memilih produk. d.
Kesesuaian Conformance. Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang
adalah kesesuaian produk dengan standart dalam industrinya. Kesesuaian suatu produk dalam industri jasa diukur dari tingkat
akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat
diantisipasi dan beberapa kesalahan lain. e.
Daya TahanKetahanan Durability. Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun
teknis. Secara teknis ketahanan suatu produk didefenisikan sebagai sejumlah kegunaan yang diperoleh oleh seseorang
sebelum mengalami penurunan kualitas.
25
f. Kemampuan Pelayanan Serviceability.
Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya memperhatikan adanya penurunan kualitas tetapi juga waktu
sebelum produk disimpan, penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan
kerusakan produk dan pelayanan lainnya. g.
Estetika Aesthetics. Estetika suatu produk dilihat melalui bagaimana suatu produk
terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak luar suatu produk, rasa, maupun bau. Jadi estetika merupakan penilaian dan refleksi
yang dirasakan oleh konsumen. h.
Kualitas yang dipersepsikan Perceived Quality. Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap
mengenai atribut - atribut produk dan jasa.
21
Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi keinginan semua pihak baik itu
produsen, konsumen, dan yang lain yang berhubungan dengan produk atau jasa. Dengan kualitas pelayanan perpustakaan seperti kinerja,
keseragaman produk, kesesuaian, daya tahan, kemampuan pelayanan, estetika, kualitas yang dipersepsikan, kehandalan, daya tangkap,
asuransi dan empati yang baik dan ramah akan memberikan dampak positif bagi masyarakat pengguna, yaitu pengguna akan merespon apa
yang telah diberikan oleh perpustakaan demi kepuasan pengguna.
21
Rambat Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2001, hlm. 147.