Uji Normalitas Hasil Uji Asumsi Klasik

76 dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang kita uji berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya multikolinieritas dengan cara melihat nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Metode pengambilan keputusan yaitu jika semakin mendekati terjadinya masalah multikolinieritas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas PJP Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.11 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion Factor VIF tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,000 untuk variabel 77 KPLS. Maka berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah multikolonieritas antar variabel independent.

5. Analisis Regresi Sederhana

a. Uji Koefesien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independent Peningkatan Jumlah Anggota PJP dalam menjelaskan variasi dependen Kualitas pustakawan layanan sirkulasi KPLS. Nilai variabel dependent seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai R 2 berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai R 2 semakin mendekati angka 0 berati semakin lemah kemampuan variable independen untuk menjelaskan fluktuasi variabel dependent. Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi PJP Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .493 a .243 .234 3.367 a. Predictors: Constant, PJP b. Dependent Variable: KPLS Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan Nilai Adjusted R 2 Square sebesar 0,234 atau 23,4 menunjukkan bahwa variabel KPLS sebesar 24,3, sedangkan 78 sisanya sebesar 75,7 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.

b. Uji signifikan simultan F uji statisik F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independent yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependent yang diuji pada tingkat signifika 0,05. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.13, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. Tabel 4.14 Hasil Uji Simultan F Peningkatan Jumlah Anggota PJP ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 326.765 1 326.765 28.823 .000 b Residual 1020.311 90 11.337 Total 1347.076 91 a. Dependent Variable: KPLS b. Predictors: Constant, PJP Sumber: Data Primer 2015 Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.14 bahwa nilai F diperoleh 28,8 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel PJP berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap KPLS. 79

c. Uji signifikan parsial uji statistik T

Uji T dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel independen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji T dapat dilihat pada tabel

4.14, jika nilai probabilitas T lebih kecil dari 0,05 maka Ha

diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas T lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. Tabel 4.15 Hasil Uji T Kualitas pustakawan layanan sirkulasi KPLS Sumber: Data Primer 2105 Hasil hipotesis: Pengaruh PJP terhadap KPLS Hasil uji hipotesis T dapat dilihat pada tabel 4.15 variabel KPLS mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel PJP berpengaruh dan bersignifikan terhadap KPLS karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PJP lebih kecil dari 0,05. Y ′= a+bX Y ′= 21,079+0,705X