1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kunci  pembangunan  masa  mendatang  bagi  bangsa  Indonesia  adalah pendidikan.  Sebab  dengan  pendidikan  diharapkan  setiap  individu  dapat
meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berpartisipasi dalam gerak pembangunan.  Dengan  pesatnya  perkembangan  dunia  di  era  globalisasi  ini,
terutama  di  bidang  teknologi  dan  ilmu  pengetahuan,  maka  pendidikan nasional juga harus terus-menerus dikembangkan seirama dengan zaman.
Menurut  H.  A.  R.  Tilaar,  pendidikan  bertugas  untuk  mengembangkan kesadaran  atas  tanggung  jawab  setiap  warga  negara  terhadap  lingkungan
masyarakatnya,  negara  dan  terhadap  umat  manusia.  Pendidikan lingkungan  dan  kependudukan  merupakan  salah  satu  penunjang    ke  arah
kesadaran di era globalisasi sekarang ini. Peningkatan rasa tanggung jawab tersebut memerlukan informasi yang cepat dan tepat serta kecerdasan yang
memadai. Tingkat kecerdasan suatu bangsa yang rendah sukar untuk dapat meningkatkan  tanggung  jawabnya  terhadap  perbaikan  kehidupannya
sendiri  apalagi  kehidupan  global.  Oleh  karena  itu,  negara  dituntut  untuk adanya pendidikan berkualitas.
1
Pendidikan  adalah  merupakan  suatu  usaha  pembinaan,  bimbingan, pengajaran dan pembentukan mental serta kedisiplinan yang dilakukan secara
sadar  oleh  keluarga,  masyarakat  dan  pemerintah  yang  berlangsung  di lingkungan  rumah,  sekolah,  dan  diluar  sekolah  sepanjang  hayat  untuk
mempersiapkan peserta didik agar dapat berperan secara aktif dalam berbagai lingkungan  hidup  dengan  penuh  kreatif,  inovatif  yang  berwawasan  ilmu
pengetahuan,  karena  memang  tujuan  utama  pendidikan  yaitu  mencerdaskan anak  yang  berbudi  luhur  dan  bertaqwa  kepada  Allah  SWT  yang  nantinya
dapat tercipta generasi muda yang handal dan professional dalam menghadapi berbagai macam keadaan.
1
H.  A.  R.  Tilaar,  Manajemen  Pendidikan  Nasional  Kajian  Pendidikan  Masa  Depan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. 9  h. 4-5.
Generasi  muda  merupakan  sumber  daya  manusia  SDM  yang  begitu potensial  dalam  upaya  membangun  bangsa,  karena  keberlangsungan  bangsa
ada pada diri seorang remaja sebagi estafet perjuangan bangsa dalam mengisi kemerdekaan  sebagai  upaya  membangun  bangsa.  Remaja  merupakan  unsur
yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa. Demikian juga mengenai remaja di Negara Republik Indonesia.
Jelaslah  bahwa  sejarah  telah  mencatat,  betapa  negara  ini  telah  disusun atas  jerih  payah,  bahkan  pengorbanan  jiwa  remaja  masa  lalu.  Ini  berarti
bahwa remaja telah ikut serta bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara.
Oleh karena itu, remaja adalah generasi harapan bangsa yang memiliki potensi  dan  vitalitas  serta  semangat  patriotis.  Syekh  Musthafa  Al  Ghalayani
mengatakan :
ْقا  ىف   َمأرْما  ْمك ي  ىف  َنا  غْ ا  اجر  مْ يْ ا  ناَبش ا ايح  ْم ما
اْ ض ْنا   سابْ ا  س ْْا  ما ْقا  اْ م ْقأف َر ا
ْ ن ا   ْح   ايا
َمْا م ب  صََ ا
Pemuda masa kini adalah bakal pemimpin masa depan. Sesungguhnya pada  tangan  kekuasaanmu  memecahkan  problema  masyarakat.  Karena  itu,
maju  teruslah  kamu,  bagaikan  majunya  seekor  harimau  yang  gagah  berani. Dan  bangkitlah  semangat  juang  bergemuruh  dan  gegap  gempita,  niscaya
dengan karyamu itu masyarakat hidup sejahtera.
2
Remaja  sebagai  generasi  muda  yang  akan  memegang  tongkat  estafet untuk  menegakkan  dan  mewarisi  cita-cita  luhur  bangsa  di  masa  depan.
Apalagi  pada  saat  ini  jumlah  remaja  di  Indonesia  adalah  cukup  besar.  Yaitu sekitar sepertiga dari jumlah penduduk seluruhnya.
Dengan adanya potensi remaja yang sangat besar itu, maka pemerintah telah  berusaha  dengan  sebaik-baiknya  untuk  mencapai  tujuan  daripada
pembinaan dan pengembangan generasi muda.
2
Sahilun  A.  Nasir,  Peranan  Pendidikan  Agama  terhadap  Pemecahan  Problem  Remaja, Jakarta : Kalam Mulia, 1999, h.2.
Salah  satu  usaha  dalam  pembinaan  generasi  muda  adalah  membekali mereka  dengan  beberapa  ketrampilan  antara  lain  adalah  pembinaan  sikap
kepemimpinan siswa. Pembinaan sikap kepemimpinan siswa ini dilaksanakan melalui  sebuah  wadah  yang  ada  di  sekolah,  yaitu  Organisasi  Siswa  Intra
Sekolah OSIS. “Pembinaan  terhadap  siswa  mempunyai  arti  khusus  yakni  usaha  atau
kegiatan  memberikan  bimbingan,  arahan,  pemantapan,  peningkatan,  arahan terhadap pola pikir, sikap mental dan perilaku siswa serta minat dan bakat dan
ketrampilan para siswa ”.
3
Pembinaan  sikap  kepemimpinan  siswa  sangat  penting  dalam  dunia pendidikan hal ini dikarenakan siswa sebagai “agent of change” harus dapat
memberikan  perubahan  di  dalam  masyarakat.  Pendidikan  merupakan  salah satu  sumber  kebudayaan  yang  harus  terus  digali  dan  dikembangkan  dan  hal
ini  akan  sangat  optimal  jika  para  siswanya  mempunyai  jiwa  kepemimpinan yang kuat serta berkarakter  karena dengan  sikap seperti itu siswa akan  terus
mempunyai  sikap  tidak  mudah  putus  asa,  berfikir  kritis,  mampu mengungkapkan pendapat dalam proses pembelajaran.
Pada  dasarnya  adanya kepemimpinan  adalah  untuk  mengatur  manusia secara lebih efektif dalam pencapaian tujuan. Seorang pemimpin akan sukses
apabila  mampu  mempengaruhi  orang  lain  yang  ada  di  bawahnya  untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam  membina  sikap  kepemimpinan  yang  baik  sangatlah  terkait dengan  proses  pendidikan  yang  telah  ditempuh.  Baik  dalam  pendidikan
agama  maupun  umum,  pembinaan  sikap  kepemimpinan  ini  selayaknya  pula diselaraskan  dengan  perkembangan  anak  sejak  dini,  terutama  pada  masa
remaja yang penuh gejolak, dengan demikian anak akan lebih mampu untuk memimpin  dirinya  dan  mengendalikan  ke  arah  yang  lebih  positif  serta
terhindar  dari  gejolak  yang  negatif.  Dengan  demikian,  berbagai  upaya  yang
3
Wahjosumidjo,  Kepemimpinan  Kepala  Sekolah  Tinjauan  Teoritik  dan  Permasalahannya, Jakarta: PT. raja Grafindo Persada, 2007, h. 241.
ada  dalam  membina  sikap  kepemimpinan  tak  luput  dari  lingkungan pendidikan, baik bersifat informal, formal maupun non formal.
Sikap  kepemimpinan  adalah  suatu  sikap  pribadi  yang  mampu mengembangkan potensi diri, mampu menempatkan diri serta mampu berfikir
terbuka  dan  positif  terhadap  diri  dan  lingkungan.  Adapun  sikap kepemimpinan  ini  tidak  hadir  dengan  sendirinya  melainkan  dibangun  dan
dibentuk oleh pilar-pilar pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Student  Leadership  Kepemimpinan  Siswa  merupakan  upaya  untuk
membangun  sikap  kepemimpinan  dalam  diri  siswa  agar  menjadi  siswa  yang bertanggung  jawab,  siswa  yang  dapat  menjalankan  perannya  sebagai  siswa
serta siswa yang dapat mengembangkan potensinya sebagai seorang pribadi. Student  leadership  dapat  dibangun  melalui  berbagai  macam  kegiatan  seperti
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa, Raker, Outbond dan study banding. Secara  tidak  langsung  kegiatan
–kegiatan  tersebut  dapat  memberikan bekal  terhadap  siswa  bagaimana  mereka  bertangggung  jawab  untuk  menjadi
siswa  yang  cerdas,  siswa  yang  kreatif  serta  mampu menjadi  “agent  of
change ”  di  masyarakat.  Melalui  Student  Leadership  siswa  akan  mengerti
bagaimana  berorganisasi  bagaimana  memimpin  dan  bagaimana  memilih pemimpin yang baik. Pembelajaran disekolah diharapkan tidak hanya menjadi
proses  transfer  pengetahuan  melainkan  bagaimana  belajar  yang  diartikan sebagai  perubahan  tingkah  laku.  Sehingga  pembelajaran  disekolah  tidak
hanya  mementingkan  keberhasilan  “kognitif”  melainkan  afektif  serta psikomotor harus dapat dibangun secara bersama-sama. Sehingga siswa akan
menjadi siswa yang utuh artinya siswa yang cerdas serta mampu berkiprah di masyarakat
Organisasi siswa yang biasa disebut OSIS adalah salah satu pendidikan informal  atau  pembelajaran  intra  sekolah  merupakan  organisasi  yang
keberadaannya  sangat  bermanfaat  bagi  setiap  siswa  yang  berkecimpung  di dalamnya. Salah satu manfaatnya adalah dapat membina sikap kepemimpinan
siswa.  Organisasi  siswa  adalah  organisasi  di  bawah  lembaga  pendidikan sekolah sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda. Maka
dengan  wadah  inilah  organisasi  siswa  dengan  keorganisasiannya  dapat mengembangkan  sikap  kepemimpinan  siswa  dengan  penuh  rasa  tanggung
jawab terhadap masing-masing tugasnya serta dapat menjadikan bekal untuk hidup bersosial dalam lingkungan masyarakat.
Pada  hakikatnya  semua  kegiatan  dalam  organisasi  siswa  diarahkan untuk  membina  watak,  kesehatan,  kecerdasan,  keterampilan,  dan  kecakapan
peserta didik, sehingga mereka dapat memaksimalkan semua kreativitas yang ada  dalam  diri  mereka,  mampu  memimpin  diri  dan  teman  di  sekitarnya
dengan  aktifitas  yang  lebih  kreatif,  inovatif,  dan  edukatif  serta  penuh  rasa tanggung jawab.
SMP  Bakti  Mulya  400  sebagai  lembaga  pendidikan  yang  bernaung  di bawah  Yayasan  BKSP  Bakti  Mulya  400  dengan  organisasi  siswanya  yaitu
OSIS  merupakan  salah  satu  wadah  siswa  dalam  berorganisasi,  berinteraksi dalam  sistem  kerjasama.  Dalam  organisasi  ini  pula  merupakan  wadah  bagi
siswa  untuk  mengembangkan  sikap  kepemimpinan  khususnya  bagi  siswa SMP Bakti Mulya 400 yang baru beranjak menelusuri lingkungan organisasi.
Kegiatan  OSIS  di  SMP  Bakti  Mulya  400  memiliki  bentuk-bentuk kegiatan  untuk  melatih  sikap  kepemimpinan  siswa,  terutama  dalam  bentuk
kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa LDKS dan lain sebagainya. Siswa-siswa yang terpilih menjadi calon penerus pengurus OSIS dilatih
dan  dibekali  dengan  kegiatan  Latihan  Dasar  Kepemimpinan  Siswa  LDKS, melalui  kegiatan  ini  diharapkan  agar  para  siswa  dapat  memiliki  sikap
kepemimpinan  di  dalam  diri  mereka  untuk  siap  menjadi  pemimpin  dan  siap untuk dipimpin serta mengetahui kehidupan dalam berorganisasi.
Latar  belakang  kondisi  sosial  ekonomi  Siswa-siswi  BM  400  Jakarta yang  menengah  keatas  membuat  perilaku  dalam  keseharian  mereka  agak
sedikit lebih manja, hal inilah yang menjadi perhatian sekolah untuk melatih mental  mereka  dengan  menjadi  pengurus  OSIS  melalui  tahap  kegiatan
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa. Namun  pada  kenyataanya,  ketika  pihak  sekolah  sudah  memiliki
program tersebut, masih terdapat beberapa orang tua siswa tidak mengizinkan
anaknya  untuk  berpartisipasi  dalam  wadah  OSIS  dikarenakan  kekhawatiran mereka  terhadap  prestasi  belajar  anak-anaknya.  Hal  ini  patut  disayangkan,
karena  melalui  kegiatan  OSIS  ini  mereka  dapat  belajar  tentang  banyak  hal yang mungkin sulit didapatkan ketika jam sekolah.
Selanjutnya,  ketika  mereka  menjadi  pengurus  OSIS  masih  terlihat belum  maksimalnya  peran  siswa  para  pengurus  OSIS  dalam  menjalankan
beberapa  agenda  kegiatan  mereka,  dikarenakan  tugas  utama  mereka  adalah belajar  sehingga  pembina  OSIS  lebih  banyak  terlibat  dalam  menjalankan
beberapa agenda kegiatan mereka. Oleh  karena  itu,  melihat  pentingnya  keberadaan  organisasi  siswa
dengan  segala  macam  kegiatannya,  terutama  dalam  rangka  pembinaan kepemimpinan  siswa,  perlulah  kiranya  mengetahui  lebih  lanjut  pelaksanaan
sikap  pembinaan  kepemimpinan  siswa  melalui  kegiatan  OSIS  SMP  Bakti Mulya  400.  Dalam  hal  ini,  penulis  akan  menuangkan  dalam  skripsi  yang
berjudul
“Pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa Melalui Kegiatan OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah