Program OSIS apa saja dalam pembinaan sikap kepemimpinan siswa? Apa hambatan dalam program tersebut? Apakah terdapat perbedaan sikap kepemimpinan siswa pengurus OSIS dan Apakah lembaga OSIS ini memberikan peranan dalam pembentukan sikap
namun waktunya yang tadinya terpisah digabungkan menjadi satu rangkaian dalam satu event.
8. Sejauh mana peran pembina OSIS dalam membimbing lembaga OSIS ini?
Kita memang berperan penuh karena kita memang tolak ukur, sebenarnya kalau semua berjalan ideal pasti OSIS itu adalah tonggak utama dalam kedisiplinan dan
pelaksanaan tata tertib. Peran kita sebagai pembina OSIS adalah mengarahkan serta mendampingi mereka terus menerus agar dapat melaksakan tugas dengan
baik sehingga mereka dapat menjadi contoh bagi siswa yang lain.
9. Apa saja kriteria khusus untuk menjadi pengurus OSIS di sekolah ini?
Mereka dilihat dari prestasi akademik dan rekomendasi dari beberapa guru khusunya guru kelas mereka.
10. Apa saja hambatan dalam melaksanakan program tersebut?
Sebenranya tidak ada hambatan yang berarti, tetapi anak-anak kita dilatarbelakangi kondisi ekonomi menengah keatas sehingga tanggung jawabnya
memang harus kita bina . kondisi tersebut membuat mereka agak manja.
11. Program OSIS apa saja dalam pembinaan sikap kepemimpinan siswa?
Selain LDKS kita punya Raker, outbond dan study banding dalam rangka pembinaan sikap kepemimpinan siswa di SMP BM 400 Jakarta. Dalam raker ada
pembuatan program kerja dari masing-masing bidang dan dibuat menjadi sebuah draft serta pengolahan ADART OSIS. Sedangkan outbond itu sebenarnya adalah
menindak lanjuti dari LDKS kemarin yang sebenarnya polanys sudah ada saat LDKS , jadi anak-anak dibangun lagi semangatnya untuk menjalin team work
yang baik agar dapat bekerja sama dengan baik dalam sebuah organisasi. Sedangkan study banding kami laksankan ke sekolah-sekolah SMP sekitar
Jabodetabek beberapa sekolah secara ke OSISan mereka lebih baik dan layak untuk dilihat serta perbandingan ke kegiatan eskul dan tahunan. Misalkan kalau di
SMP BM 400 punya kegiatan tahunan semacam BM CUP tentang keolahragaan , dalam bidang kesenian kita beri nama Sketsa, sedangkan dalam bidang
keagamaan kita beri nama Loketa dan ada juga bidang pentas seni kita beri nama hakata. Loketa dan BM cup itu bentuknya perlombaan dilaksakan dalam rentang
waktu 1-5 hari. Rentetan kegiatan tersebut ditutup dalam pentas seni.
12. Apa hambatan dalam program tersebut?
Hambatan utama sebenarnya menyeimbangkan anak-anak ketika harus belajar dan berorganisasi dalam hal ini porsi kerjanya 30:70, jadi yang banyak terlibat adalah
guru-gurunya. Jadi peran siswa belum maksimal.